Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEBUAH perangkat mekanika berusia 2.000 tahun yang sering disebut sebagai "komputer" tertua di dunia berhasil direkonstruksi. Keberhasilan itu dicapai tim dari University College London (UCL), Inggris.
Dilansir BBC, Minggu (14/3), tim yang dipimpin oleh Prof. Tony Freeth itu berhasil memecahkan teka-teki tersebut menggunakan pemodelan komputer 3D.
Dengan cara itu mereka bisa membuat ulang seluruh bagian mesin, dan kini berencana untuk membangun replika mesin Antikythera secara penuh menggunakan bahan-bahan modern.
Baca juga: Ruang Tunggu Gladiator Era Romawi Dibuka Untuk Umum
Hasil riset itu pun telah dituangkan dalam publikasi ilmiah yang terbit pula di jurnal Nature.
“Model kami adalah model pertama yang sesuai dengan semua bukti fisik dan cocok dengan deskripsi dalam prasasti ilmiah yang terukir pada mesin tersebut,” ujar Pro. Freeth kepada BBC.
Mesin yang juga dikenal dengan sebutan 'Antikythera' itu telah membingungkan para peneliti dari berbagai belahan dunia sejak ditemukan pertama kali pada tahun 1901 di sebuah bangkai kapal era Romawi, di lepas pantai Yunani. Hanya 82 fragmen atau sepertiga bagian dari mesin asli yang bisa diselamatkan.
Baca juga: Sebuah Kota Perdagangan Era Romawi Ditemukan di Inggris
Para peneliti memperkirakan bahwa perangkat tersebut berfungsi untuk memprediksi gerhana dan peristiwa astronomi lainnya di masa lalu. "(Replika) Matahari, Bulan dan planet-planet lainnya ditampilkan secara mengesankan dalam kesinambungan gerak, inilah kecemerlangan dari (peradaban) Yunani kuno," tambah Freeth.
Ia mengungkapkan untuk rekonstruksi mesin itu, mereka melacak metode matematika Yunani Kuno dan serangkaian analisis data data X-Ray hingga akhirnya bisa menggambarkan partisi pelengkapnya. (M-1)
Malaria yang ada di Romawi kuno itu sama dengan penyakit yang di era modern ini berasal dari parasit Plasmodium falciparum.
Setelah perang terakhir antara Israel dan Hamas pada Mei 2021 meninggalkan jejak kerusakan di Gaza, Mesir memulai inisiatif rekonstruksi senilai US$500 juta.
Beberapa koin berasal dari abad kedua dan keempat.
Palestina mendesak UNESCO untuk menghentikan proyek permukiman ilegal Israel di situs arkeologi Sebastia di Tepi Barat.
Rekonstruksi dilakukan dengan menggunakan serangkaian analisis sedimen resolusi tinggi, termasuk pemindaian dengan sinar-X, penanggalan radiokarbon, sifat magnetik, dan fisik
PARA arkeolog di Kroasia telah menggali sisa-sisa fosil sebuah kereta Romawi yang terkubur bersama dua kuda di sebuah ruang permakaman besar untuk keluarga yang sangat kaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved