Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SATU dari hanya tiga artefak yang pernah ditemukan dari dalam Piramida Agung Mesir, telah ditemukan di dalam kaleng cerutu yang salah tempat di koleksi Universitas Skotlandia.
Menurut para akademisi, fragmen kayu cedar, yang telah ditemukan 5.000 tahun lalu sejak pembangunan piramida di Giza, pertama kali ditemukan pada akhir abad ke-19 tetapi telah hilang selama lebih dari 70 tahun.
Sebuah catatan yang ditemukan pada 2001 menunjukkan fragmen yang ditemukan di samping bola dan kait perunggu yang diduga digunakan untuk konstruksi, telah disumbangkan ke Universitas Aberdeen.
Namun, artefak kuno itu menghilang hampir tanpa jejak hingga akhir tahun lalu ketika asisten kurator di universitas, Abeer Eladany, yang berasal dari Mesir, secara kebetulan menemukan koleksi tersebut berada di dalam kaleng cerutu.
Mengetahui benda di kaleng cerutu kecil itu berhubungan dengan Mesir kuno, dia pun melaporkan temuan tersebut.
"Rasanya seperti menemukan jarum di tumpukan jerami," kata Eladany setelah menemukan pecahan kayu tersebut.
"Saya seorang arkeolog dan telah mengerjakan penggalian di Mesir, tetapi saya tidak pernah membayangkan di sini di timur laut Skotlandia, saya akan menemukan sesuatu yang begitu penting bagi warisan negara saya sendiri."
Fragmen itu, awalnya berukuran lima inci atau sekitar 13 sentimeter tetapi sekarang pecah menjadi beberapa bagian, pertama kali ditemukan di Kamar Ratu Piramida Besar pada 1872 oleh insinyur Waynman Dixon.
Dixon dan seorang dokter medis bernama James Grant yang belajar di Aberdeen pernah pergi ke Mesir untuk mengobati kolera pada pertengahan 1860-an. Di sanalah ia menemukan artefak kayu tersebut dan dibawa ke Skotlandia.
Bukti lebih lanjut bahwa potongan kayu yang hilang, serta barang-barang lain yang dikenal sebagai "peninggalan Dixon", konon pernah digunakan dalam pembangunan Piramida Besar. Hal itu telah terungkap setelah pengujian modern pada artefak tersebut. (AFP/M-4)
Baznas salurkan bantuan kepada keluarga pengungsi Palestina di Mesir.
MENTERI Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, mengatakan pihaknya telah menyiapkan daftar personel polisi Palestina yang akan menjalani pelatihan di Mesir dan Yordania.
RENCANA Israel memperluas operasi militernya ke Kota Gaza berlangsung di saat berbagai upaya diplomasi dilakukan untuk mencapai gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.
Piring Sabu, artefak batu unik dari Dinasti Pertama Mesir Kuno, ditemukan di makam Sabu di Saqqara.
ISRAEL mengumumkan kesepakatan ekspor gas alam terbesar dalam sejarahnya denan memasok Mesir senilai US$35 miliar hingga 2040.
Negara-negara Arab dan Barat menyerukan agar Hamas menyerahkan senjata dan mengakhiri kekuasaan di Gaza.
Dalam kegiatan ini, Vivienne bersama tim ahli lainnya turut memberikan wawasan mengenai bagaimana benda-benda ini menggambarkan perjalanan budaya yang kaya di Batam dan sekitarnya.
Punya rencana liburan yang berbeda dari biasanya? Mengunjungi museum olahraga di berbagai penjuru dunia bisa jadi pilihan liburan yang tak hanya menghibur, tetapi juga penuh dengan sejarah.
UPAYA segera menindaklanjuti proses repatriasi sejumlah benda bersejarah ke tanah air merupakan bagian penting dalam pembangunan sektor kebudayaan nasional.
Pengetahuan tentang kriteria sebuah warisan zaman dulu dapat diklasifikasikan sebagai cagar budaya masih minim di tengah masyarakat Indonesia.
Pada Juli lalu, kolektor seni asal Australia, Michael Abbot telah menghibahkan enam lembar Al-Quran tulis tangan abad ke 17 kepada Museum Negeri NTB.
Selama kunjungan ke Burkina Faso pada 2017, Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji untuk mengembalikan ‘warisan’ Afrika ini dalam waktu lima tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved