Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pandemi 'Merampas' Ruang Redaksi Sejumlah Surat Kabar di AS

Adiyanto
13/12/2020 11:29
Pandemi 'Merampas' Ruang Redaksi Sejumlah Surat Kabar di AS
Kantor Koran Miami Herald( JOE RAEDLE / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP)

PEMBATASAN sosial guna memutus rantai penyebaran virus korona, memaksa sejumlah surat kabar di Amerika Serikat mengosongkan ruang redaksi mereka dan karyawan pun bekerja dari rumah.

Dalam beberapa bulan terakhir, harian mapan seperti New York Daily News, Miami Herald dan Baltimore Sun, bahkan mengosongkan kantor pusat mereka.

Tribune Publishing, yang menaungi harian Baltimore dan beberapa surat kabar lainnya, mengakui bakal mengevaluasi kebutuhan gedung mereka. Pasalnya, mereka kini sedang berjuang dengan situasi sulit karena sirkulasi dan pendapatan iklan turun, serta melonjaknya biaya untuk kesehatan dan keselamatan karyawan.

Tetapi, banyak jurnalis mengatakan hilangnya ruang redaksi telah mengubah sifat pekerjaan mereka dan khawatir pengelola surat kabar tidak dapat membangun kembali ruang kerja mereka (newsroom), bahkan setelah pandemi.

"Newsroom jauh lebih kolaboratif daripada banyak ruang kerja lainnya," kata Emily Brindley, seorang reporter di Courant Hartford di Connecticut. Surat kabar yang berada di bawah naungan grup Tribune ini menutup ruang redaksi mereka bulan ini.

"Saya yakin itu akan berdampak pada produk," tambah Brindley, pengelola Courant Guild, yang mewakili wartawan. "Saya merasa akan ada beberapa efek tak terlihat."

Salah satu kolega Brindley di Hartford, Daniela Altimari, mengatakan dia yakin pandemi membuktikan bahwa kita semua dapat bekerja dari mana pun dan masih bisa menerbitkan surat kabar, sehingga ruang redaksi tidak mungkin dibuka kembali. Namun, dia mengkhawatirkan kualitas pekerjaannya.

"Ruang redaksi adalah pabrik untuk ide-ide. Ada banyak kesempatan bertemu. Anda mendapatkan ide dengan berbicara kepada rekan kerja. Pertemuan (secara fisik) itu benar-benar dapat menghasilkan pekerjaan yang lebih baik."

Victor Pickard, profesor komunikasi dari Annenberg Universitas Pennsylvania mengatakan, pandemi jelas mempercepat dan memperburuk krisis jurnalisme yang telah terjadi bertahun-tahun.

Dia mengatakan jaringan surat kabar besar seperti McClatchy dan Tribune memanfaatkan kesempatan ini untuk memangkas biaya, seperti yang sering mereka lakukan untuk memaksimalkan keuntungan. “Tapi, kali ini mereka tidak terlalu untung," kata Pickard.

Akhir dari mitos

Selama beberapa dekade, ruang redaksi telah menjadi tempat ‘magis’ para jurnalis seperti yang sering kita lihat dalam film-film seperti His Girl Friday hingga All the President's Men dan Spotlight.

"Ada semacam chemistry yang terjadi ketika Anda memiliki banyak reporter dalam satu ruangan," kata Marijke Rowland dari Modesto Bee yang berbasis di California. "Tidak ada yang semenarik, semarak, dan kadang seaneh bekerja di ruang redaksi," imbuhnya.

Beberapa surat kabar besar seperti New York Times, Washington Post, dan Wall Street Journal malah menambah staf mereka, bahkan saat mereka menerapkan kebijakan kerja jarak jauh.

"Tidak ada yang meragukan media massa besar akan buka kembali saat situasinya sudah aman,” kata Dan Kennedy, seorang profesor jurnalisme dari Northeastern University.

Tetapi, kata dia, surat kabar lokal dan regional yang lebih kecil kemungkinan sulit untuk kembali membuka kantor mereka lantaran kesulitan keuangan.

"Saya hanya berharap setiap pemilik surat kabar yang berkomitmen bekerja dengan baik, memahami pentingnya memiliki ruang redaksi," kata Kennedy.

Namun, menurut Pickard, pendapatan iklan untuk surat kabar telah menurun dan tidak akan bisa kembali seperti dulu. “Bagi mereka yang tidak mampu mempertahankan diri melalui langganan, yang mencakup hampir semua surat kabar selain tiga besar nasional, tidak banyak yang dapat mereka lakukan,” ujarnya. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya