Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Wayang Sampah Tampilkan Opera-Si Plastik

Mediaindonesia.com
12/11/2020 20:30
Wayang Sampah Tampilkan Opera-Si Plastik
Wayang Sampah(Dok Galeri Indonesia Kaya)

Permasalahan lingkungan dan sosial budaya menjadi salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia. Berlatar belakang keprihatinan terhadap hal tersebut, kelompok seni asal Solo, Wayang Sampah (Wangsa) menampilkan pementasan bertajuk Opera-Si Plastik yang dapat disaksikan pada Sabtu (14/11) pukul 15.00 WIB di website www.indonesiakaya.com serta akun YouTube Indonesiakaya. Pementasan ini merupakan bagian dari #PentasDaringRuangKreatif persembahan Galeri Indonesia Kaya bersama Garin Nugroho yang menampilkan dari 14 kelompok terpilih Program Ruang Kreatif: Seni Pertunjukan 2019.

Wangsa mengemas pementasan Opera-Si Plastik ini dalam sebuah pertunjukan wayang golek yang terbuat dari botol plastik. Permainan kata Opera-Si Plastik dalam naskah yang ditulis oleh Cahyati Praba Hardini ini dapat diartikan sebagai tindakan membedah dan memperindah sampah plastik menjadi wayang golek dengan berbagai macam karakter manusia. Selain menggunakan bahan daur ulang, wangsa juga menggunakan media visual yang dimainkan dengan Over Head Projector (OHP) sebagai background pendukung cerita. Pementasan dengan arahan mentor Subarkah Hadisarjana ini semakin meriah dengan iringan dari alat-alat musik tradisional seperti gong kondhe, gong geser, saron kaca, gender kaca, bonang botol, bonang tabung, kendhang, siter, rebab serta suling paralon.

Para penikmat seni juga diajak untuk menyaksikan karya salah satu kelompok seni terpilih asal Yogyakarta yaitu Lugep Dance Company dengan pementasan bertajuk Sigegh. Pertunjukan tari dengan arahan mentor Eko Supriyanto ini dapat disaksikan pada Minggu (15/11) pukul 15.00 di laman www.indonesiakaya.com serta akun YouTube Indonesiakaya.

Dengan mengenakan pakaian khas Sumatera Selatan, Lugep Dance Company menampilkan karya tari yang terinspirasi dari sebuah prosesi upacara adat atau gawi yang didalamnya terdapat cangget igol, yaitu sebuah tarian yang ditarikan oleh laki-laki dan menggunakan siger (mahkota pengantin perempuan Lampung). Hal tersebut menjadikan problematika dan menimbulkan sebuah pertanyaan atas perempuan dalam hal hak yang dimilikinya. (RO/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya