Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Di Thailand, Ngafe bisa Sambil 'Terbang'

Adiyanto
15/9/2020 08:08

PANDEMI covid-19 yang melanda sejumlah negara, telah memukul berbagai sektor industri, seperti  penerbangan, pariwisata, maupun kuliner. Di Thailand,  kerinduan orang untuk terbang, seiring larangan bepergian lantaran wabah korona, dimanfaatkan pengusaha restoran untuk membuat kafe pesawat.

Ide itu diterapkan di kota pesisir Pattaya, Thailand. Sebuah pesawat komersil yang telah ‘pensiun’ disulap menjadi sebuah kafe. Para pengunjung dapat menikmati kopi di kursi kabin kelas satu dan berpose di dekat loker di atas kepala mereka.

"Di kafe ini saya bisa duduk di kelas satu dan juga bermain-main di kokpit dengan berpura-pura menjadi kapten pesawat Ini sangat menyenangkan," kata Thipsuda Faksaithong, 26, kepada AFP, Senin (14/9).

Chalisa Chuensranoi, 25, pengunjung lainnya mengatakan, kedatangann (ke kafe ini) sama baiknya dengan perjalanan apa pun yang dia lakukan sebelum pandemi.

"Duduk di sini, di bagian kelas satu ... benar-benar memberi saya perasaan benar-benar berada di pesawat, meluncur di udara," katanya.

Di kafe lain, di kantor pusat maskapai penerbangan nasional Thai Airways di Bangkok, pengunjung yang lapar terlihat melahap spaghetti carbonara dan daging sapi ala Thailand yang disajikan di baki plastik oleh awak kabin.

Bagi Intrawut Simapichet, 38, yang datang ke kafe bersama istri dan bayinya, pengalaman ini lebih dari sekadar makan.

"Biasanya saya orang yang sangat sering bepergian, dan ketika kami terpaksa tinggal di rumah ... itu agak menyedihkan," katanya saat sesama penumpang berpose dengan barang bawaan di dekat pintu pesawat ‘palsu’ tersebut.

"(Kafe) ini mengurangi apa yang hilang."

Thailand adalah negara pertama di luar Tiongkok yang mendeteksi kasus virus korona pada awal Maret lalu. Namun, korban yang terinfeksi terbilang rendah, yakni sekitar 3.400 kasus dengan 58 kematian.

Namun, pembatasan perjalanan telah mengikis ekonomi yang bergantung pada pariwisata, sementara warga Thailand terjebak karena persyaratan karantina di negara lain, (M-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya