Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Menggantang Asa Vaksin dari Tiongkok

Sumber: Gavi.org/Raps.org/The Immunisation Advisory Centre/LBM Eijkman/Tim Riset MI-NRC
26/7/2020 06:00
Menggantang Asa Vaksin dari Tiongkok
( Gavi.org/Raps.org/The Immunisation Advisory Centre/LBM Eijkman/Tim Riset MI-NRC)

SEJUMLAH 2.400 vaksin dari Sinovac Biotech, Tiongkok, yang diberi nama Coronavac tiba di Indonesia pada Minggu (19/7). Vaksin itu nantinya akan diujicobakan kepada 1.620 relawan di Bandung, Jawa Barat, pada Agustus 2020.

Uji coba fase III itu baru dapat dilakukan setelah ada persetujuan dari Bio Farma dan Tim Riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad). Sebelumnya, uji klinis fase I dan fase II vaksin itu telah dilakukan di Tiongkok dengan melibatkan 743 relawan.

Presiden dan CEO Sinovac Weidong Yin mengatakan uji klinis tersebut aman dan dapat memicu respons imun. Selain Indonesia, Sinovac Biotech bekerja sama dengan beberapa negara lain untuk melakukan uji klinis fase III, di antaranya Brasil dan Bangladesh.

'Negeri Samba' lebih dulu melakukannya pada Juli dengan melibatkan perusahaan biotek lokal, Instituto Butantan, dan 9.000 relawan. Sementara itu, Bangladesh baru akan melakukannya pada Agustus dengan melibatkan 2.100 relawan di tujuh rumah sakit rujukan covid-19 di Dhaka.

Pengembangan di pelbagai negara Hingga saat ini WHO mencatat ada 160-an vaksin covid-19 yang tengah dikembangkan, 140 di antaranya masih berada dalam tahap praklinis
dan 23 sudah masuk uji klinis.

Dalam tahap uji klinis, Tiongkok menjadi yang terdepan, dengan 2 vaksin menjalani uji klinis fase III (Sinovac Biotech dan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical/Institute of Microbiology) serta 3 vaksin dalam uji klinis fase III (lihat grafik).

Tiga perusahaan asal Amerika Serikat juga sudah masuk pada tahap uji klinis, yaitu Moderna/NIAID (fase III), Novavax (fase II), dan Inovio (fase II).

Sementara itu, langkah Indonesia untuk dapat memproduksi vaksin korona secara mandiri juga tengah digalakkan. Hingga saat ini vaksin yang akan diberi nama Merah Putih ini sedang dikembangkan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman serta Kemenristek/BRIN dan masih dalam tahap uji praklinis.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik