Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Fokus

Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.

Tokoh Fesyen Dunia Serukan Pengurangan Produksi

Fetry Wuryasti
11/6/2020 15:10
Tokoh Fesyen Dunia Serukan Pengurangan Produksi
Model mengenakan koleksi Dries van Noten, beberapa waktu lalu. Desainer van Noten menyerukan agar industri mode mengurangi produksinya.(Instagram @driesvannoten)

ALESSANDRO Michele dari Gucci, desainer Dries Van Noten, dan presiden Lane Crawford Andrew Keith merupakan pelaku industri mode yang paling vokal yang menyerukan kepedulian lingkungan dan sosial. Alih-alih hanya memikirkan keuntungan mereka telah beberapa waktu mengajak industri mode untuk memperlambat produksi, juga memproduksi lebih sedikit, dan lebih transparan dalam penetapan harga.

Dilansir Channel News Asia baru-baru ini, Direktur kreatif Gucci Alessandro Michele mengumumkan melalui konferensi pers virtual bahwa label Italia itu berencana untuk mengurangi jadwal pertunjukan tahunan dari lima kali menjadi hanya dua kali. Mereka juga telah membatalkan pertunjukan musim semi / musim panas pada bulan September.

"Kurasa kita tidak punya cukup waktu untuk mendengarkan diri sendiri. Kita seharusnya tidak memulai dengan cara yang sama, karena sudah terlalu sulit," kata Michele.

Pengurangan pertunjukan peragaan busana diharapkan menghasilkan lebih sedikit koleksi dan lebih fokus dengan pakaian yang bisa berumur panjang. Dengan cara ini penghematan anggaran maupun penyelamatan lingkungan bisa berjalan bersama. Koleksi pra-musim gugur yang menyegarkan toko-toko dengan barang dagangan baru selama liburan musim dingin dan musim panas, juga akan dihilangkan. Meskipun Gucci mungkin masih akan menghasilkan satu kali koleksi, untuk Tahun Baru Cina.

Skema ini sebenarnya masih menyisakan Gucci banyak ruang untuk menghasilkan banyak barang. Tetapi gerakan mengurangi produksi lebih signifikan akan dilakukan.

Dalam beberapa minggu terakhir, penutupan toko dan pabrik akibat pandemi covid-19, serta pailitnya dua peritel besar fesyen AS seperti Neiman Marcus dan JC Penney, para industri mode pun mengusulkan pengaturan ulang soal produksi dan perilisan koleksi. 


Selama ini, sedikitnya label-label busana mengeluarkan dua koleksi tiap tahun, yakni koleksi musim semi/panas dan musim gugur/dingin. Beberapa rumah mode yang lebih besar, juga mengeluarkan koleksi adibusana, koleksi liburan, dan koleksi Tahun Baru China.

Satu koalisi, yang dipimpin oleh desainer Dries Van Noten, presiden Lane Crawford Andrew Keith dan kepala eksekutif Altuzarra Shira Sue Carmi, menerbitkan sebuah surat pada bulan Mei yang menyerukan penyesuaian kembali kalender ritel. Sehingga koleksi-koleksi dijual sesuai dengan musim, tidak sebelum musim seperti biasanya. Kelompok ini juga mengusulkan pengurangan industri pada produk yang tidak perlu.

Keith berpendapat perlu merangsang pelanggan, untuk mendapatkan produk pada waktu yang tepat. Ritel perlu dikembalikan ke posisi di mana pembeli tidak bergantung pada diskon sebagai satu-satunya alasan membeli.

"Salah satu masalah yang kami miliki adalah bahwa penetapan harga belum tentu konsisten. Ada peluang untuk lebih transparan. Harga harus mencerminkan keahlian dan kemanusiaan serta kreativitas yang digunakan untuk memproduksinya," kata Keith.

Van Noten telah mengumumkan bahwa tidak akan ada pertunjukan peragaan busana perempuan pada bulan September. Sebab selain tidak ada anggaran, dia berpendapat tidak benar untuk menghabiskan begitu banyak uang untuk sebuah pertunjukan ketika mungkin hanya dapat dihadiri 50-100 orang. 

Van Noten juga menyerukan untuk menghentikan produk yang kurang perlu dan melaksanakan proses produksi yang lebih minim bahan dan inventaris. "Kita perlu membuat pakaian yang benar-benar kita yakini. Ada banyak keuntungan yang didapat saat melepaskan koleksi (tanpa memproduksi ulang). Koleksi selanjutnya akan lebih sedikit, hanya karena kami tidak memiliki kemampuan untuk melakukan lebih secara finansial," kata Van Noten. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya