Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Dengarkan 'Nyanyian' Virus Korona Ini

Abdillah Marzuqi
07/4/2020 19:26
Dengarkan 'Nyanyian' Virus Korona Ini
Ilustrasi(ScienceMag/Markus J Buehler)

Selipan bunyi lonceng seringkali terdengar. Di antara nada yang naik-turun dengan ritme teratur, bunyi dawai dan seruling juga saling mengisi. Paduan itu begitu menenangkan. Namun siapa sangka, ternyata gubahan itu adalah bentukan struktur virus korona yang diubah menjadi musik. Komposisi itu diunggah Markus J. Buehler di Souncloud. Ia yang juga dikenal sebagai ahli material di Massachusetts Institute of Technology (MIT.)

Sebagaimana dilansir dari sciencemag.org. Bunyi lonceng berdentang, seruling mendayu-dayu, dan berbagai komponen bunyi tersebut ternyata mewakili tiap aspek dari protein yang menyembul dari permukaan virus. Bagian itu sering disebut spike protein atau protein lonjakan yang membantu virus bisa menempelkan diri pada sel manusia. Lalu menginfeksinya.

Protein lonjakan itu terdiri kombinasi asam amino. Dengan teknik sonifikasi, ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology mencatat keunikan masing-masing asam amino lalu menerjemahkannya dalam musik. Hingga jadilah skor musik awal.

Selanjutnya, asam amino itu juga terkadang juga berbentuk lengkungan ataupun bentangan. Peneliti menangkap bentuk tersebut lalu mengubah durasi dan volume. Getaran molekuler akibat panas juga mendapatkan suara tersendiri. Ketika semua dipadukan, jadilah sebuah komposisi indah.

Pertanyannya, menagapa hal itu dilakukan? Ternyata para ilmuwan mencari format baru yang diharapkan mampu menunjukkan bagian protein yang bisa diikat antibodi atau obat-obatan.

Menurut para peneliti, cara tersebut lebih cepat dan intuitif dibanding metode konvensional yang digunakan untuk mempelajari protein, seperti pemodelan molekul. (ScienceMag/M-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya