Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
BANYAK yang mengklaim bahwa covid-19 merupakan hasil konspirasi yang sengaja direkayasa di laboratorium sebagai agen atau senjata biologis. Namun sebuah penelitian baru-baru ini yang mencari tahu asal-usul covid-19, telah menyimpulkan bahwa strain virus penyebab pandemi saat ini karena berkembang secara alami dan bukan buatan manusia.
Temuan yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Nature Medicine tersebut menunjukkan bahwa covid-19 bukanlah virus laboratorium atau virus yang dimanipulasi secara sengaja. Dalam kesimpulannya, peneliti menyebut mempercayai tidak ada berbagai jenis skenario berbasis laboratorium yang masuk akal atas munculnya covid-19.
Dalam pemaparannya, seperti dikutip abcnews.go.com, para peneliti menyimpulkan bahwa covid-19 bukanlah ciptaan manusia karena bukan bagian backbone (rangkaian DNA) virus yang telah digunakan sebelumnya dalam rekayasa. Kemungkinan covid-19 muncul, sambung peneliti, dari penyatuan kembali elemen (rekombinasi) virus yang ditemukan pada kelelawar dan virus lain yang kemungkinan berasal dari trenggiling.
“Tidak ada bukti bahwa SARS-CoV-2 penyebab covid-19 muncul dari laboratorium. Pada kenyataannya, ini adalah semacam peristiwa munculnya penyakit alami yang telah diperingatkan oleh para peneliti di bidang seperti saya selama bertahun-tahun,” terang ahli virologi evolusioner yang terlibat dalam penelitian, Profesor Edward Holmes, mengutip Daily Sabah, Jumat (27/3).
Profesor dari Fakultas Kedokteran Universitas Tulane yang juga terlibat penelitian, Dr. Robert Garry, menyebut bahwa mutasi pada protein permukaan virus dapat memicu pecahnya suatu pandemi. Garry juga mengatakan mungkin pula ada versi penyakit yang tidak terlalu berbahaya beredar di tengah populasi manusia selama bertahun-tahun, bahkan mungkin hingga beberapa dasawarsa, sebelum meningkat menjadi titik pandemi seperti saat ini.
"Kami tidak tahu apakah mutasi itu dibawa baru-baru ini atau dari waktu yang lama. Mustahil untuk mengatakan apakah itu benar-benar mutasi yang memicu pandemi, namun bagaimanapun itu akan menjadi suatu proses yang terjadi secara alami,” kata Garry kepada ABC News, Jumat (27/3).
Menepis anggapan virus baru tersebut merupakan hasil rekayasa laboratorium, Garry di sisi lainnya juga menyebut adalah kesalahpahaman untuk mempercayai covid-19 berasal dari pasar ikan di Wuhan, Tiongkok. "Analisis kami, dan (peneliti) yang lainnya juga, menunjukkan asal usul lebih awal dari itu. Pasti ada kasus di sana (pasar ikan wuhan), tapi itu bukan asal dari virus,” jelas Garry.
Terlepas dari covid-19, Holmes memprediksi bahwa akan lebih banyak potensi kemunculan koronavirus pada manusia di masa depan. Hal tersebut, sambungnya, karena koronavirus memiliki kapasitas untuk melompati batasan spesies dan beradaptasi dengan inang baru. Untuk itu, ia menyebut pelarangan “pasar basah” dan perdagangan satwa liar dapat menjadi langkah pencegahan terhadap munculnya lebih banyak koronavirus ke depannya.
“Jelas bahwa satwa liar mengandung banyak koronavirus yang berpotensi muncul pada manusia di masa depan. Pelajaran penting dari pandemi ini adalah untuk membantu mencegah yang berikutnya, bahwa manusia harus mengurangi ekspos terhadap satwa liar,” pungkas Holmes dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh University of Sydney, Jumat (27/3). (M-4)
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tim akademisi dari DRRC UI merilis buku yang membahas tentang risiko dari biological hazard dapat memberi pengaruh signifikan terhadap kesehatan masyarakat global.
Epidemiolog Masdalina Pane menjelaskan belum ada sinyal bahwa virus HKU5-CoV-2 menyebabkan wabah atau pandemi baru.
Analisis CIA mencakup pemeriksaan lebih mendalam terhadap kondisi di laboratorium keamanan tinggi di Wuhan, Tiongkok, sebelum wabah terjadi.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
DALAM menghadapi kembali merebaknya covid-19, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi UPG Makassar mengambil langkah tegas dengan memperketat protokol kesehatan saat menyambut kepulangan jemaah haji dari Tanah Suci.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved