Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Microsoft Bing Luncurkan Peta Covid-19 Interaktif

Bagus Pradana
17/3/2020 10:00
Microsoft Bing Luncurkan Peta Covid-19 Interaktif
Logo Microsoft(AFP/Jason Redmond)

MICROSOFT meluncurkan peta interaktif baru melalui situs bing untuk memberikan update informasi tentang penyebaran Covid-19 secara global. Peta tersebut menyajikan update data mengenai jumlah sebaran kasus infeksi virus Korona di dunia, yang dikelompokkan berdasarkan jumlah kasus infeksi yang terjadi, kasus yang berhasil ditangani (pulih), dan kasus fatal (kematian) per negara.

Dalam keterangan resminya seperti dikutip The Verge, Microsoft menyatakan bahwa fitur teranyarnya ini mampu menarik data dari berbagai sumber, termasuk dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Pusat Pencegahan dan Kontrol Penyakit Eropa (ECDC), dan beberapa situs lainnya yang rutin memberikan update resmi mengenai penanganan wabah Covid-19.

Namun, Microsoft  tidak menyebut seberapa sering angka dari peta interaktif ini diperbarui. Dalam penelusurannya, The Verge Senin (16/3) menemukan beberapa kendala pentautan yang masih belum sempurna dalam fitur anyar yang dikembangkan oleh raksasa teknologi ini.

Meski pengguna dapat memantau update data numerik mengenai perkembangan penanganan kasus korona di seluruh dunia, terdapat beberapa tautan berita dan video yang kurang relevan dengan informasi yang dibutuhkan, sehingga kurang begitu bermanfaat untuk memahami keadaan pandemi yang sedang berkembang.

Microsoft ternyata bukan satu-satunya raksasa teknologi yang berupaya menyediakan sumber daya informasi di tengah pandemi global ini. Meski belum mendapatkan konfirmasi dari Google,  kabarnya anak perusahaan penyedia layanan pencarian terbesar di dunia ini, Verily juga sedang mengembangkan fitur baru untuk menyajikan update data terkait dengan informasi penanganan wabah korona, termasuk cara mencegah penyebaran dan penautan ke sumber daya lokal terpadu dengan YouTube dan Maps yang mereka namai proyek 'Alphabet'.

Layanan ini sedang diuji coba secara terbatas di AS. Seperti halnya fitur dari Microsoft, proyek Alphabet ini juga menggembangkan sebuah peta interaktif yang masih terbatas pada wilayah AS. Pengguna dapat mengklik peta tersebut sesuai dengan negara bagian untuk melihat update statistik terbaru mengenai penanganan Covid-19. Kabar mengenai pengembangan layanan tersebut juga sempat dikonfirmasi oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dalam sebuah pernyataan yang sempat menimbulkan kontroversi pada akhir pekan lalu.

"Google sedang mengembangkan situs web ... untuk merekomendasikan mana tes yang bergaransi dan  dimana lokasi test yang terjamin paling dekat," kata Trump dalam konferensi press beberapa minggu yang lalu. "Kami (pemerintah) menyediakan banyak lokasi tes yang terjamin ... kita tidak tahu di bagian dunia yang lain, tapi di negara ini, kita telah mengatasi masalah ini dengan baik. Google memiliki 1.700 insinyur yang sedang mengerjakan proyek ini sekarang. Mereka telah membuat kemajuan luar biasa. ” ungkap Trump.

Menanggapi pernyataan Donald tersebut, Google pun segera mengklarifikasinya melalui twitter bahwa proyek yang dimaksud Trump dikerjakan oleh anak perusahaan Google 'Verily' ini, merupakan proyek skala kecil yang masih dalam "tahap awal pengembangan." (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya