Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Perubahan iklim tampaknya bukan satu-satunya penyebab kerusakan hutan. Kebakaran juga menjadi salah satu penyebab utama perubahan besar pada sedimen, lahan basah, dan vegetasi.
Penyebab berkurangnya paru-paru dunia itu diungkapkan Andres Holz bersama rekan ilmuannya. Pengungkapan itu dilakukan setelah meneliti serbuk sari dan sisa arang di lokasi bekas kebakaran hutan, di Patagonia Barat, Amerika Selatan.
Dalam studi itu, kata Holz, menemukan perubahan secara drastis pada wilayah tersebut. Padahal dalam catatannya, wilayah itu tidak pernah berubah setidaknya sampai 2.000 tahun silam. Ketika kebakaran hutan terjadi, ada pergeseran yang cukup signifikan terhadap komposisi rawa dan hutan. Keduanya kemungkinan dipicu kombinasi variabilitas iklim dan deforestasi secara besar-besaran, yang muncul setelah kedatangan manusia.
"Iklim saja tidak mampu mengubah komposisi dominan di hutan-hutan ini. Sebaliknya, perubahan skala besar dan jangka panjang terlihat setelah ada aktivitas kebakaran pada ekosistem," tuturnya, seperti dilansir Science Daily.
Mengutip studi yang dilakukan sebelumnya, Holz lantas memperkirakan frekuensi kebakaran hutan akan meningkat pada abad 21. Pengingkatan itu sangat mungkin terjadi apabila didukung dengan peningkatan gas rumah kaca, yang sekaligus mempercepat perubahan pada ekosistem. Penelitian Holz ini diterbitkan dalam jurnal ‘Frontiers in Ecology and Evolution’ Januari tahun 2018. (M-3)
Baca juga : Partikel Polusi Udara Masuk Hingga Plasenta
Uni Eropa mengirimkan dua pesawat pemadam kebakaran ke Spanyol untuk membantu memadamkan kebakaran hutan.
Badan Keamanan dan Situasi Darurat Wilayah Otonomi Madrid menyatakan 180 orang dievakuasi akibat kebakaran hutan tersebut.
Gelombang panas mencapai 44°C melanda Eropa Selatan, memicu kebakaran hutan dan memaksa ribuan orang tinggalkan rumah.
Lebih dari seribu orang dievakuasi di Spanyol akibat kebakaran hutan yang terus meluas.
Kawasan bukit Corbières di Prancis selatan terbakar. Sekitar 8.000 lahan dilalap api, menutup akses jalan tol, dan melukai dua orang.
Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas terkait penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi akibat cuaca panas.
Studi terbaru mengungkap populasi burung tropis turun hingga 38% sejak 1950 akibat panas ekstrem dan pemanasan global.
Dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca, beradaptasi perubahan iklim, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Perubahan iklim ditandai dengan naiknya suhu rata-rata, pola hujan tidak menentu, serta kelembaban tinggi memicu ledakan populasi hama seperti Helopeltis spp (serangga penghisap/kepik)
PEMERINTAH Indonesia menegaskan komitmennya dalam mempercepat mitigasi perubahan iklim melalui dukungan pendanaan dari Green Climate Fund (GCF).
Indonesia, dengan proposal bertajuk REDD+ Results-Based Payment (RBP) untuk Periode 2014-2016 telah menerima dana dari Green Climate Fund (GCF) sebesar US$103,8 juta.
Periset Pusat Riset Hortikultura BRIN Fahminuddin Agus menyatakan lahan gambut merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar, terutama jika tidak dikelola dengan baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved