Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Cerpen Gratis Dari Vending Machine di London

Fathurrozak
13/9/2019 18:30
Cerpen Gratis Dari Vending Machine di London
Mesin cerpen gratis di Canary Wharf, London, Inggris.(Sean Pollock/Short Story Stations/Canary Wharf)

ADANYA mesin penjual otomtais (vending machine) sudah tidak aneh lagi di berbagai kota dunia. Meski begitu, vending machine yang belum lama ini hadir di Canary Wharf London, Inggris, tidak biasa.

Tiga mesin tersebut bukan mengeluarkan minuman atau makanan ringan, melainkan cerpen. Tidak hanya itu, cerpen tersebut juga gratis. Dilansir, situs World Economic Forum, dispenser cerpen tersebut dihadirkan berdasarkan penelitian yang dilakukan pengembang distrik bisnis Canary Wharf, Canary Wharf Group.

Mereka menemukan bahwa sekitar 53 juta buku belum selesai dibaca di Inggris setiap tahun karena kurangnya waktu yang disebabkan sebagian oleh pengguliran (scrolling) berlebihan melalui media sosial. Lebih dari sepertiga (36%) telah menyerah pada setidaknya satu buku dalam satu tahun terakhir, dengan lebih dari seperempat (30%) mengatakan sudah enam bulan sejak terakhir mereka menyelesaikan buku.

"Kita semua bersalah mengatakan kita terlalu sibuk, tetapi penelitian kami menemukan bahwa 70% dari kita lebih kerap terdistraksi untuk membaca buku bagus dan tergiur dengan media sosial," kata Lucie Moore, kepala seni dan acara Canary Wharf Group

Mesin yang dibuat oleh perusahaan Prancis, Short Edition tersebut menyediakan ribuan cerpen yang dicetak dalam gulungan kertas papyrus yang ramah lingkungan. Cerpen tersebut terdiri dari beragam genre, termasuk cerita-cerita kriminal dari pengarang laris Anthony Horowitz, dan karya-karya dari Virginia Wolf dan Charles Dickens.

Cerita-cerita yang disediakan merupakan cerpen yang dapat selesai dibaca dalam 3,5 menit. Anthony Horowitz mengatakan menikmati tantangan untuk menulis kisahnya yang paling pendek.

 "Ini cerita whodunnit, lengkap dengan tersangka dan petunjuk, yang dapat dimulai dan diselesaikan hanya dalam satu menit. Saya harap ini akan menghibur para pelancong yang menggunakan London Tube (kereta bawah tanah) yang akan tahu setidaknya bahwa mereka tidak akan merasa frustrasi harus turun sebelum akhir!" tukas Horowitz yang khusus membuat cerpen kriminal berjudul The Death of Mr. Robinson.

Mesin penjual otomatis yang mengeluarkan cerita secara acak sehingga kita tidak pernah tahu apa yang akan dibaca, sudah terbukti populer di 200 lokasi di seluruh dunia. Sejak mesin pertama dipasang di bandara Charles de Gaulle Paris pada 2011, mereka telah membagikan lebih dari 3 juta cerita pendek, yang ditulis oleh 8.000 penulis di seluruh dunia dari Philadelphia hingga Hong Kong.

Keberadaan mesin-mesin cerpen tersebut menunjukkan pandangan pengelola kota-kota itu akan pentingnya literasi. Membaca karya-karya literatur tidak dapat tergantikan dengan hanya membaca informasi-informasi di gawai. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya