Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
Saat film "Avengers: Endgame" berhasil melampaui rekor film terlaris yang dipegang oleh "Avatar" pada pekan lalu, muncul pertanyaan tentang bagaimana Hollywood menentukan film apa yang dianggap meraup penghasilan terbesar.
Ada begitu banyak faktor yang membuat film menjadi box office sukses dan faktor-faktor tersebut telah berubah sejak masa-masa awal kemunculan bioskop. Faktor pertama, konsumen memiliki lebih banyak pilihan untuk membelanjakan uang mereka dalam hal hiburan.
Bahkan jika Anda mengecualikan acara olahraga, konser, dan hiburan di rumah seperti layanan streaming dan video game, jumlah pilihan film yang akan ditonton di bioskop pun tetap lebih besar dari pada 50 tahun yang lalu.
Oleh sebab itu, sebuah film seperti "Gone with the Wind" menjual lebih dari 200 juta tiket selama rilis awal dan tujuh rilis tambahan di Amerika Serikat. Sebagai perbandingan, "Endgame" hanya menjual sekitar 94,8 juta tiket di dalam negeri sejak dirilis di April. Tidak hanya itu, konten film juga telah berubah secara drastis.
Drama tiga jam tentang kehidupan selama Perang Sipil tidak akan sepopuler tahun 2019 seperti pada 1939. Jadi, akan sulit untuk mengatakan dengan pasti bahwa film yang berkembang beberapa dekade yang lalu masih akan tetap dibuat hari ini.
BACA JUGA: Tumbangkan Avatar, Avengers: Endgame jadi Film Terlaris Sejagat
Alasan utama lainnya bahwa Hollywood tidak menyesuaikan dengan inflasi adalah banyaknya film-film pasar luar negeri yang sekarang dirilis. Analis harus terjun ke setiap pasar global untuk menentukan tingkat inflasi di masing-masing negara, sebuah tugas yang hampir mustahil mengingat kebanyakan film dirilis di lebih dari 100 pasar selama peluncuran awal mereka. Seperti yang Media Indonesia kutip dari CNBC (23/7) dimana sebuah perusahaan media pengukuran dan analisis, Comscore membuat perhitungan sebuah perhitungan yang disesuaikan dengan era saat ini. Paul Dergarabedian dan timnya menyusun metode dimana mereka membagi harga tiket rata-rata untuk tahun film yang dirilis ke dalam pendapatan kotor film untuk menentukan perkiraan jumlah tiket film yang akan dijual. Tentu saja, hal itu menjadi sulit, terutama mengingat begitu banyak film terlaris yang dirilis ulang setelah debut awal mereka.
Misalnya film "Snow White and the Seven Dwarfs" dirilis di bioskop pada tahun 1937, 1983, 1987 dan 1993. Jadi, untuk film-film ini, Comscore menggunakan harga tiket rata-rata untuk masing-masing tahun yang berbeda dan membaginya menjadi bruto untuk masing-masing merilisnya. Yang pasti, ini bukan metode yang sempurna. Tidak ada cara untuk menjabarkan harga pemutaran film di studio IMAX maupun 3D, atau penetapan harga berdasarkan wilayah. Belum lagi, harga tiket bervariasi berdasarkan tahun. Pada 2017, harga tiket rata-rata adalah US$ 8,97 sedangkan pada 2018 itu naik menjadi US$ 9,11 dan pada tahun ini turun menjadi US$ 9,01. Jadi jika penyesuaian dilakukan tahun lalu, tentu angkanya akan jauh lebih tinggi.
Berikut daftar 10 film terlaris dalam sejarah Hollywood jika dilakukan penyesuaian Jikbox office berdasarkan harga tiket modern di Amerika Serikat :
1. Gone with the Wind (1939)
Perkiraan penjualan tiket: 201 juta tiket dengan perkiraan pendapatan penyesuaian US$ 1,81 miliar atau Rp 25,3 triliun.
2. Star Wars (1977)
Perkiraan penjualan tiket: 178,1 juta tiket dengan perkiraan pendapatan penyesuaian US$ 1,6 miliar atau sekitar Rp 22,3 triliun.
3. The Sound of Music (1965)
Perkiraan penjualan tiket: 157,2 juta tiket dengan perkiraan pendapatan penyesuaian US$1.41 miliar atau sekitar Rp19,7 triliun.
4. E.T. the Extra-Terrestrial (1982)
Perkiraan penjualan tiket:147,9 juta tiket dengan perkiraan pendapatan penyesuaian US$ 1,33 miliar atau sekitar Rp 18,5 triliun.
5. Titanic (1997)
Perkiraan penjualan tiket: 143,5 juta tiket dengan perkiraan pendapatan penyesuaian US$1,29 miliar atau sekitar Rp18 triliun.
6. The Ten Commandments (1956)
Perkiraan penjualan tiket: 131 juta tiket dengan perkiraan pendapatan penyesuaian US$1,18 miliar atau setara dengan Rp 16,5 triiun.
7. Jaws (1975)
Perkiraan penjualan tiket: 128 juta tiket dengan perkiraan pendapatan penyesuaian US$1,15 miliar atau setara dengan Rp 16 triliun.
8. Doctor Zhivago (1965)
Perkiraan penjualan tiket: 124,6 juta tiket dengan perkiraan pendapatan penyesuaian US$1,12 miliar atau setara dengan Rp 15,6 triliun.
9. The Exorcist (1973)
Perkiraan penjualan tiket: 116,5 juta tiket dengan perkiraan pendapatan penyesuaian US$ 1,04 miliar atau setara dengan Rp14,5 triliun.
10. Dwarfs (1937)
Perkiraan penjualan tiket: 109 juta tiket dengan perkiraan pendapatan penyesuaian US$ 982 juta atau setara dengan Rp 13,7 triliun. (M-2)
Obligasi ini dijamin sepenuhnya, tanpa syarat, dan tidak dapat dibatalkan oleh CGIF selaku lembaga penjamin kredit dengan kekuatan finansial tingkat tertinggi (idAAA/stabil).
Tanpa mau belajar dari pengalaman negara lain, kita akan terjerumus ke dalam lubang menganga yang sudah kita ketahui sebelumnya.
Dari sisi fiskal dan makroekonomi, Anggota Komisi XI DPR RI, Puteri Komarudin, mengingatkan bahwa kebijakan ini dapat menghambat target pertumbuhan ekonomi nasional.
Penghargaan ini diselenggarakan oleh La Tofi School of Social Responsibility, dengan fokus pada pencapaian ESG perusahaan dalam kerangka SDGs PBB.
PMI Manufaktur Indonesia pada Juni 2025 kembali mencatatkan kontraksi. Berdasarkan data S&P Global, PMI Indonesia turun 0,5 poin menjadi 46,9, dibandingkan Mei 2025 yang berada di level 47,4.
Strategi keamanan siber yang tangguh dimulai dengan visibilitas yang lengkap, mengetahui apa yang perlu dilindungi dan ketika risiko terbesar berada.
PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta telah menerapkan pajak 10 persen terhadap pengelola tempat olahraga, termasuk lapangan padel.
IRONWOOD Steak & Grill, steakhouse premium dengan filosofi “Steakhouse with Vibrant Soul of Asian Cuisine" menghadirkan sebuah perhelatan kuliner inovatif bertajuk Steak Wars.
Pemprov menyediakan ratusan kegiatan mulai dari festival seni, konser, pameran, hingga upacara kenegaraan yang melibatkan warga dari segala usia dan latar belakang
SYAHRINI, penyanyi Tanah Air, datang di Cannes Film Festival 2025. Kehadirannya di Cannes setelah vakum beberapa tahun di dunia hiburan menarik perhatian publik.
MENDUKUNG gaya hidup 'Live Right, Live Smart', Xiaomi resmi meluncurkan produk Xiaomi TV A Pro Series 2026 di Tanah Air.
Perlu dicermati terjadinya trading down atau fenomena pindahnya konsumen ke barang-barang yang lebih murah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved