Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

NASA Abadikan Arsia Mons: Gunung Berapi Raksasa Mars, Menembus Awan Pagi

Sandiago
20/6/2025 13:48
NASA Abadikan Arsia Mons: Gunung Berapi Raksasa Mars, Menembus Awan Pagi
Gunung Berapi Raksasa Mar(Dok. Nasa)

NASA kembali mencatat tonggak sejarah eksplorasi Mars dengan mengabadikan momen langka: gunung berapi raksasa Arsia Mons yang menembus lautan awan pagi di planet merah. Gambar spektakuler ini diambil oleh wahana Mars Odyssey pada 2 Mei 2025, menampilkan puncak Arsia Mons berdiri megah di atas lapisan awan es air sebelum fajar, memberikan perspektif unik yang belum pernah didapatkan sebelumnya.

Arsia Mons: Raksasa di Mars

Arsia Mons adalah gunung berapi terbesar ketiga di Mars dan merupakan bagian dari rangkaian Tharsis Montes bersama Pavonis Mons dan Ascraeus Mons. Gunung ini memiliki diameter sekitar 450 kilometer dan menjulang hampir 20 kilometer—dua kali lebih tinggi dari Mauna Loa, gunung berapi terbesar di Bumi. Kaldera di puncaknya berdiameter 120 kilometer, lebih besar dari banyak gunung berapi di Bumi.

Berdasarkan penelitian terbaru, Arsia Mons aktif memuntahkan lava hingga sekitar 50 juta tahun lalu, bertepatan dengan punahnya dinosaurus di Bumi.

Di puncaknya, terdapat 29 ventilasi vulkanik yang diperkirakan menghasilkan aliran lava baru setiap 1–3 juta tahun pada masa puncak aktivitasnya. Meski kini telah “mati”, jejak aktivitas vulkanik ini masih jelas terlihat dari permukaan hingga ke dalam kaldera.

Momen Langka: Menembus Awan Pagi

Panorama yang diabadikan Odyssey ini adalah yang pertama kali menampilkan gunung berapi Mars dari sudut cakrawala, serupa dengan pemandangan yang dilihat astronot dari Stasiun Luar Angkasa Internasional ke arah Bumi. Untuk mendapatkan gambar ini, wahana Odyssey harus diputar 90 derajat sehingga kamera THEMIS dapat mengarah ke tepi cakrawala Mars, bukan ke permukaan seperti biasanya.

Awan di sekitar Arsia Mons terbentuk ketika udara naik di lereng gunung, mendingin, dan menghasilkan awan es air yang tebal, terutama saat Mars berada di titik terjauh dari Matahari (aphelion). Fenomena ini membentuk sabuk awan ekuator yang dikenal sebagai aphelion cloud belt, dan Arsia Mons adalah yang paling sering diselimuti awan di antara Tharsis Montes.

Fakta Menarik Arsia Mons

  • Tinggi: 20 km, diameter 450 km, kaldera 120 km.
  • Bagian dari Tharsis Montes, trio gunung berapi raksasa Mars.
  • Sering diselimuti awan es air, terutama saat musim dingin Mars.
  • Aktivitas terakhir sekitar 50 juta tahun lalu.
  • Menjadi laboratorium alami untuk studi atmosfer, awan, dan sejarah vulkanik Mars.


Penting untuk Ilmu Pengetahuan

Gambar cakrawala ini memungkinkan ilmuwan meneliti struktur dan perubahan lapisan debu serta awan es air di atmosfer Mars sepanjang musim.

“Kami melihat perbedaan musiman yang signifikan dalam gambar cakrawala ini. Ini memberi kami petunjuk baru tentang bagaimana atmosfer Mars berkembang dari waktu ke waktu,” jelas Michael D. Smith, ilmuwan planet dari NASA Goddard Space Flight Center.

Memahami pola awan dan atmosfer Mars sangat penting untuk memprediksi cuaca, badai debu, dan mendukung misi masa depan, termasuk pendaratan wahana dan penjelajah. (NASA.gov, JPL, Science News, CBS News, BBC Sky at Night Magazine/Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya