Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
NASA kembali mencatat tonggak sejarah eksplorasi Mars dengan mengabadikan momen langka: gunung berapi raksasa Arsia Mons yang menembus lautan awan pagi di planet merah. Gambar spektakuler ini diambil oleh wahana Mars Odyssey pada 2 Mei 2025, menampilkan puncak Arsia Mons berdiri megah di atas lapisan awan es air sebelum fajar, memberikan perspektif unik yang belum pernah didapatkan sebelumnya.
Arsia Mons adalah gunung berapi terbesar ketiga di Mars dan merupakan bagian dari rangkaian Tharsis Montes bersama Pavonis Mons dan Ascraeus Mons. Gunung ini memiliki diameter sekitar 450 kilometer dan menjulang hampir 20 kilometer—dua kali lebih tinggi dari Mauna Loa, gunung berapi terbesar di Bumi. Kaldera di puncaknya berdiameter 120 kilometer, lebih besar dari banyak gunung berapi di Bumi.
Berdasarkan penelitian terbaru, Arsia Mons aktif memuntahkan lava hingga sekitar 50 juta tahun lalu, bertepatan dengan punahnya dinosaurus di Bumi.
Di puncaknya, terdapat 29 ventilasi vulkanik yang diperkirakan menghasilkan aliran lava baru setiap 1–3 juta tahun pada masa puncak aktivitasnya. Meski kini telah “mati”, jejak aktivitas vulkanik ini masih jelas terlihat dari permukaan hingga ke dalam kaldera.
Panorama yang diabadikan Odyssey ini adalah yang pertama kali menampilkan gunung berapi Mars dari sudut cakrawala, serupa dengan pemandangan yang dilihat astronot dari Stasiun Luar Angkasa Internasional ke arah Bumi. Untuk mendapatkan gambar ini, wahana Odyssey harus diputar 90 derajat sehingga kamera THEMIS dapat mengarah ke tepi cakrawala Mars, bukan ke permukaan seperti biasanya.
Awan di sekitar Arsia Mons terbentuk ketika udara naik di lereng gunung, mendingin, dan menghasilkan awan es air yang tebal, terutama saat Mars berada di titik terjauh dari Matahari (aphelion). Fenomena ini membentuk sabuk awan ekuator yang dikenal sebagai aphelion cloud belt, dan Arsia Mons adalah yang paling sering diselimuti awan di antara Tharsis Montes.
Gambar cakrawala ini memungkinkan ilmuwan meneliti struktur dan perubahan lapisan debu serta awan es air di atmosfer Mars sepanjang musim.
“Kami melihat perbedaan musiman yang signifikan dalam gambar cakrawala ini. Ini memberi kami petunjuk baru tentang bagaimana atmosfer Mars berkembang dari waktu ke waktu,” jelas Michael D. Smith, ilmuwan planet dari NASA Goddard Space Flight Center.
Memahami pola awan dan atmosfer Mars sangat penting untuk memprediksi cuaca, badai debu, dan mendukung misi masa depan, termasuk pendaratan wahana dan penjelajah. (NASA.gov, JPL, Science News, CBS News, BBC Sky at Night Magazine/Z-10)
Foto terkini dari ESA menampilkan permukaan Mars dalam semburat kuning, jingga, dan coklat.
Sebuah studi menemukan lapisan tanah liat tebal dan kaya mineral di permukaan Mars.
Liburan sekolah telah tiba, dan tak ada yang lebih menyenangkan daripada melihat anak-anak menikmati waktu bebas mereka dengan penuh keceriaan.
Melalui wahana Mars Odyssey yang diluncurkan pada tahun 2001, badan antariksa Amerika Serikat ini berhasil mengabadikan citra gunung berapi raksasa di Mars
Setelah bertahun-tahun dianggap jejak aliran air asin, misteri guratan gelap yang kerap muncul di lereng curam Mars akhirnya terkuak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved