Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
NASA kembali mencuri perhatian dengan pencapaian terbarunya dalam eksplorasi luar angkasa. Melalui wahana Mars Odyssey yang diluncurkan pada tahun 2001, badan antariksa Amerika Serikat ini berhasil mengabadikan citra gunung berapi raksasa di Mars bernama Arsia Mons, yang tampak menjulang dari balik awan tebal di planet merah.
Arsia Mons merupakan salah satu dari tiga gunung dalam rangkaian Tharsis Montes, gugusan gunung berapi raksasa yang terletak di dekat ekuator Mars. Gunung ini juga dikenal sebagai yang paling sering tertutup awan dibandingkan dua gunung lainnya dalam deretan tersebut.
Dengan ketinggian lebih dari 20 kilometer dan diameter mencapai 450 kilometer, Arsia Mons hampir dua kali lebih tinggi dibandingkan Mauna Loa, gunung berapi terbesar di Bumi yang menjulang sekitar 9 kilometer dari dasar laut.
Tingginya Arsia Mons menyebabkan terbentuknya awan es air yang menyelimutinya, terutama saat musim aphelion, yaitu ketika Mars berada pada jarak terjauh dari Matahari. Fenomena ini menciptakan sabuk awan aphelion, sebuah pita awan yang melintasi ekuator Mars dan menjadi objek studi penting bagi para ilmuwan NASA.
Menurut Jet Propulsion Laboratory (JPL), awan yang terbentuk di sekitar gunung ini memberikan wawasan berharga mengenai siklus air dan pembentukan badai di atmosfer Mars, termasuk badai debu yang kerap kali terjadi akibat interaksi awan karbon dioksida.
Foto terbaru dari Mars Odyssey memberikan pandangan unik dari sudut cakrawala, memperlihatkan puncak Arsia Mons seperti halnya pemandangan Bumi dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Ini menjadi salah satu citra paling langka dan berharga, mengingat awan tebal sering menghalangi visibilitas gunung tersebut dari orbit.
Tak jauh dari Arsia Mons, terdapat Olympus Mons, gunung berapi terbesar di tata surya, yang menjulang hingga 25 kilometer dari permukaan Mars. Ketiga gunung dalam formasi Tharsis dipercaya terbentuk akibat aktivitas tektonik dan retakan besar di kerak Mars yang memicu letusan dahsyat jutaan tahun lalu.
Penemuan dan dokumentasi terbaru NASA terhadap Arsia Mons tidak hanya menambah kekayaan citra planet Mars, tetapi juga memberikan pemahaman mendalam tentang iklim dan atmosfer Mars, serta kemungkinan aktivitas geologis masa lalu. Penelitian lanjutan diharapkan dapat membuka jalan bagi eksplorasi manusia di masa depan. (Space.com/Z-10)
Foto terkini dari ESA menampilkan permukaan Mars dalam semburat kuning, jingga, dan coklat.
Sebuah studi menemukan lapisan tanah liat tebal dan kaya mineral di permukaan Mars.
Liburan sekolah telah tiba, dan tak ada yang lebih menyenangkan daripada melihat anak-anak menikmati waktu bebas mereka dengan penuh keceriaan.
NASA kembali mencatat tonggak sejarah eksplorasi Mars dengan mengabadikan momen langka: gunung berapi raksasa Arsia Mons yang menembus lautan awan pagi di planet merah
Setelah bertahun-tahun dianggap jejak aliran air asin, misteri guratan gelap yang kerap muncul di lereng curam Mars akhirnya terkuak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved