Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SELAMA ini, para ilmuwan mengira inti bumi adalah bola padat dari logam, seperti sebuah planet dalam planet yang terletak sekitar 4.828 kilometer di bawah permukaan. Namun, para peneliti dari University of Southern Carolina (USC) mengungkapkan inti bumi mungkin jauh lebih mudah berubah bentuk.
John Vidale, Profesor Dekan Ilmu Bumi di USC Dornsife College of Letters, Arts and Sciences, yang merupakan peneliti utama dalam studi baru ini, mengatakan dalam sebuah pernyataan para peneliti "tidak berniat untuk mendefinisikan sifat fisik inti bumi."
Awalnya, ilmuwan USC sedang melacak bagaimana kecepatan rotasi inti bumi semakin melambat, karena penelitian sebelumnya menemukan inti bumi memang mengalami pelambatan. Metode untuk memetakan ini melibatkan studi data gelombang seismik dari gempa bumi.
Tim ini menggunakan data dari 121 gempa bumi yang terulang antara 1991 dan 2024; kejadian-kejadian yang dipilih terjadi di 42 lokasi berbeda di dekat Kepulauan South Sandwich yang tidak berpenghuni, yang terletak di utara Antartika.
Para ilmuwan USC sedang mempelajari gelombang seismik ketika mereka menemukan data mengejutkan yang bertentangan dengan pemahaman kita sebelumnya tentang inti bumi. Set data gelombang seismik tersebut memiliki beberapa sifat yang tidak biasa yang tidak mereka harapkan.
“Ketika saya menganalisis beberapa dekade data seismogram, satu set data gelombang seismik dengan anehnya menonjol dari yang lainnya,” kata Vidale. “Kemudian saya menyadari saya sedang melihat bukti bahwa inti bumi tidak padat.”
Setelah tim Vidale meningkatkan teknik resolusi, mereka menemukan gelombang seismik tersebut "mewakili aktivitas fisik tambahan dari inti bumi." Jadi, data tersebut membuat mereka percaya inti bumi mungkin bergerak sedikit, alih-alih tetap sepenuhnya padat.
“Yang akhirnya kami temukan adalah bukti bahwa permukaan inti bumi mengalami perubahan struktural,” kata Vidale.
Menurut para peneliti, perubahan struktural ini mungkin terkait dengan pelambatan inti bumi dan dapat membawa pemahaman yang lebih baik tentang medan termal dan magnet bumi. Yang lebih menarik lagi, perubahan ini mungkin "sedikit mempengaruhi panjang hari." (space/Z-2)
Peneliti ETH Zurich berhasil memecahkan misteri zona D'' di kedalaman 3.000 km bawah Bumi.
Terdapat 14.904 satelit yang mengorbit Bumi, 60% didominasi Starlink.
Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa Venus, planet yang selama ini dikenal sebagai dunia yang sangat tidak bersahabat, ternyata bisa jadi lebih mirip Bumi daripada yang kita bayangkan.
Wahana antariksa Kosmos 482 milik Uni Soviet jatuh ke Bumi pada 10 Mei 2025 setelah lebih dari 50 tahun mengorbit.
Apakah dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika semua nyamuk tiba-tiba lenyap?Seorang Medical Scientist dmemberikan penjelasan mengenai dampak hilangnya nyamuk dari muka bumi.
Sebuah perhitungan ilmiah yang mengejutkan mengungkapkan bahwa jika Bumi dapat dijual, harganya bisa mencapai angka US$5 kuadriliun
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved