Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PADA awal abad ke-20, para astronom menghadapi teka-teki kosmik. Langit malam dipenuhi lebih dari 100 objek nebula yang dikatalogkan pada akhir tahun 1700-an oleh astronom asal Prancis, Charles Messier. Sebagian besar bintang ini diidentifikasi sebagai bintang, nebula, sisa-sisa supernova atau awan gas yang bersinar.
Namun 40 objek ini berdiri sendiri. Bentuk-bentuk misterius seperti pusaran air ini yang secara kolektif disebut sebagai “Nebula Spiral” tersebar di langit, tidak seperti lainnya.
Astronom Vesto Slipher menggunakan spektroskopi mengungkap cahaya dari nebula spiral ini mengalami pergeseran merah yang menunjukkan mereka bergerak menjauh dari Bumi. Hal ini membuat para astronom bertanya-tanya apa objek tersebut dan mengapa tampak surut?
Edwin Hubble menyatakan nebula spiral bukanlah bagian dari Bima Sakti, melainkan bagian dari ekstragalaksi yang terletak jauh di luar galaksi. Untuk membuktikannya, ia memerlukan pengukuran jarak yang cepat. Hubble juga mencari bintang variabel Cepheid di dalam nebula ini.
Kelas bintang unik ini memiliki denyut ritmisnya yang berkorelasi dengan kecerahan intrinsiknya, sehingga menjadikannya alat yang sangat berharga untuk menghitung jarak ke Cepheid di galaksi Andromeda yang dikenal sebagai V1, ia menentukan bahwa jaraknya lebih dari dua juta tahun cahaya jauh di luar batas Bima Sakti.
Temuan Hubble secara mendasar mengubah pemahaman manusia tentang kosmos, mengungkap alam semesta yang jauh lebih besar dan kompleks daripada dibayangkan sebelumnya. Ia menunjukkan Andromeda memiliki diameter 20 lebih dari Bima Sakti dan galaksi-galaksi yang menjauh dari segala arah. Hal ini menunjukkan alam semesta tidak kekal tetapi memiliki usia yang terbatas dan struktur yang terus mengembang.
Terobosan Hubble yang dibuat pada 100 tahun lalu, menandakan titik balik dalam pengetahuan manusia. Hal ini mengungkapkan alam semesta yang dipenuhi galaksi-galaksi yang jauh. Selama abad berikutnya, para astronom akan menjelajahi batas yang luas ini untuk menggunakan alat-alat yang semakin canggih.
Teleskop Luar Angkasa Hubble, merupakan sebuah pencapaian puncak yang dibangun di atas warisan dengan mengukur usia alam semesta secara tepat yaitu 13,8 miliar tahun yang menjadi sebagian pengamatan bintang-bintang Cepheid yang sangat jauh.
Bagi manusia, bintang terpenting di alam semesta yang tidak diragukan lagi adalah Matahari. Tetapi bintang lain tersembunyi jauh di dalam Galaksi Andromeda yang memiliki arti penting penting yang luar biasa. Bintang yang berkedip-kedip ini terletak 2,2 juta tahun cahaya jauhnya sehingga sangat redup yang hanya seperjuta kecerahan bintang paling redup yang terlihat dengan mata telanjang.
Namun, seabad yang lalu, penemuannya Edwin Hubble yang kemudian menjadi astronom di Observatorium Carnegie, membuka mata umat manusia tentang seberapa besar alam semesta sebenarnya.
Penemuannya mengungkapkan alam semesta jauh lebih besar dari yang pernah kita bayangkan dan menunjukkan Bima Sakti hanyalah salah satu dari ratusan miliar galaksi. Realisasi terobosan ini menandai momen penting dalam perjalanan umat manusia untuk mengeksplorasi asal-usul kita secara ilmiah melalui cahaya bintang.
Carnegie Science dan NASA baru-baru ini merayakan seratus tahun penemuan ini pada pertemuan ke-245 American Astronomical Society di Washington, D.C. (scitechdaily/Z-3)
JWST menangkap citra dua bintang sekarat yang dikelilingi pusaran debu kosmik membentuk pola spiral indah.
Para astronom menemukan Midpoint Cloud, awan molekul raksasa sepanjang 200 tahun cahaya di Bima Sakti.
Studi terbaru Universitas Durham mengungkap kemungkinan 80–100 galaksi satelit tersembunyi di sekitar Bima Sakti.
Peluang tabrakan galaksi Bima Sakti dan Andromeda kini diprediksi hanya 50% dalam 10 miliar tahun ke depan.
Antara 2021 hingga 2023, Basant dan timnya melakukan pengamatan terhadap Bintang Barnard sebanyak 112 kali dengan menggunakan spektrograf MAROON-X.
Galaksi Bima Sakti, Jenis & Posisi di Alam Semesta. Jelajahi Galaksi Bima Sakti: jenis, posisi uniknya di alam semesta, dan fakta menarik lainnya. Temukan keajaiban kosmos!
Galaksi Andromeda (M31), tetangga terdekat galaksi kita, menunjukkan keanehan yang membingungkan para astronom.
Para astronom menemukan Andromeda XXXV, galaksi satelit paling redup dan kecil di pinggiran Andromeda, yang menantang teori tentang pembentukan dan kelangsungan hidup galaksi.
Para astronom menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble menangkap mosaik terbesar dari Galaksi Andromeda, yang terdiri dari ratusan gambar detail.
Teleskop Hubble mengungkapkan wawasan baru tentang galaksi Andromeda, melalui survei mendalam yang mengidentifikasi lebih dari 200 juta bintang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved