Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
TELESKOP Hubble baru-baru ini menangkap gambar langka dari sebuah supernova yang terletak di konstelasi Gemini, sekitar 650 juta tahun cahaya dari Bumi.
Foto terbaru yang dirilis Hubble menunjukkan galaksi LEDA 22057, tempat terjadinya ledakan supernova. Massa berputar dari galaksi spiral ini berpusat di sekitar inti berbentuk oval dengan cahaya putih yang berputar ke luar membentuk lengan-lengan yang melengkung ke dalam kosmos yang penuh bintik.
Supernova langka yang dinamakan SN 2024PI menonjol dalam foto tersebut sebagai titik biru pucat yang bersinar jelas di tengah pita gas tebal, terletak sedikit di bawah dan ke kanan dari inti galaksi yang berwarna susu.
Hubble mengambil gambar ini sekitar enam minggu setelah supernova ditemukan. Itulah sebabnya SN 2024PI terlihat di sini sebagai titik biru kecil, yang jauh lebih redup dibandingkan dengan kecerahannya yang maksimal.
Supernova terjadi ketika bintang-bintang menua, kemudian runtuh dan meledak. SN 2024PI istimewa karena diklasifikasikan sebagai supernova Tipe Ia. Sebuah katai putih, yang merupakan bintang "mati" yang sangat padat dan kecil, harus ada sebelum supernova khusus ini dapat terjadi.
Namun, keberadaan katai putih saja tidak cukup untuk terjadinya supernova Tipe Ia; katai putih juga harus menjadi bagian dari sistem bintang biner, di mana sepasang bintang mengorbit pusat massa bersama.
"Ketika katai putih menyedot material dari pasangan bintang, katai putih dapat menjadi terlalu masif untuk menopang dirinya sendiri," tulis pejabat Badan Antariksa Eropa (ESA) dalam deskripsi gambar Hubble. "Ledakan fusi nuklir yang tidak terkendali ini menghancurkan katai putih dalam ledakan supernova yang dapat terlihat dari banyak galaksi jauhnya."
Catatan tentang kejadian kosmik langka ini ditemukan survei otomatis bulan ini. Setiap dua hari, survei ini mencakup setengah langit malam utara kita. Lebih dari 10.000 supernova telah tercatat menggunakan metode ini.
Teleskop Hubble, yang diluncurkan dengan pesawat ulang-alik Discovery pada April 1990, adalah proyek bersama NASA dan ESA. Hubble dikelola oleh Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Greenbelt, Maryland.
Foto Hubble baru ini bukanlah gambar "titik biru pucat" yang paling terkenal sepanjang masa. Penghargaan tersebut diberikan kepada gambar yang diambil oleh probe Voyager 1 milik NASA pada tahun 1990, yang menunjukkan planet kita sebagai bintik warna-warni yang jauh di dalam kosmos yang luas dan sebagian besar kosong. (Space/Z-3)
Para astronom baru-baru ini menemukan salah satu pemandangan paling unik dari masa awal alam semesta, yaitu galaksi yang dijuluki Cosmic Grapes atau “Anggur Kosmik”.
Sebanyak 14 galaksi yang berhenti bentuk bintang setelah Big Bang, berhasil ditemukan astronom menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb.
Para astronom menemukan Midpoint Cloud, awan molekul raksasa sepanjang 200 tahun cahaya di Bima Sakti.
Dengan mengamati 111 galaksi dari masa awal semesta, JWST berhasil mengungkap proses terbentuknya cakram bintang tebal dan tipis dalam galaksi spiral.
Astronom mengamati peristiwa langka AT2024tvd, saat lubang hitam supermasif di luar pusat galaksi menghancurkan bintang.
Observatorium Sinar-X Chandra NASA mendeteksi retakan pada filamen pusat galaksi yang dijuluki “Si Ular”.
Astronom dari Chalmers University menemukan awan gas dan debu terbesar yang pernah diamati mengelilingi bintang raksasa merah Stephenson 2 DFK 52.
Astronom menemukan awan gas raksasa sepanjang 200 tahun cahaya di Bima Sakti, yang mengungkap proses pembentukan bintang dan aliran material ke inti galaksi.
Astronom mengungkap struktur jet berlapis dari semburan sinar gamma terkuat sepanjang sejarah, GRB 221009A alias "BOAT", yang diyakini muncul dari supernova bintang masif.
Tim astronom dari Universitas Warwick menemukan sistem bintang ganda langka yang terdiri dari dua bintang katai putih yang diperkirakan akan bertabrakan dan meledak menjadi supernova.
Sebuah penelitian terbaru mengungkap air sudah mulai terbentuk di alam semesta lebih awal dari yang diperkirakan, hanya 100-200 juta tahun setelah Big Bang.
Para ilmuwan merilis kumpulan data besar dari 3.628 Supernova Tipe Ia, yang dapat mengubah cara kosmolog mengukur ekspansi alam semesta dan memahami energi gelap.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved