Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Harta Karun Bangsawan Abad Pertengahan Ditemukan di Nekropolis Almalyk-Dere, Krimea

Thalatie K Yani
10/12/2024 17:33
Harta Karun Bangsawan Abad Pertengahan Ditemukan di Nekropolis Almalyk-Dere, Krimea
Penggalian arkeologi di nekropolis Almalyk-Dere di Dataran Tinggi Mangup, Krimea, mengungkap koleksi perhiasan emas dan perak milik wanita bangsawan dari abad ke-4 - ke-6 Masehi. (Crimean Federal University)

PENGGALIAN arkeologi di nekropolis Almalyk-Dere di Dataran Tinggi Mangup dekat Sevastopol, Krimea, mengungkap koleksi perhiasan emas dan perak yang menakjubkan milik perempuan bangsawan yang tinggal di wilayah tersebut pada abad ke-4 hingga ke-6 Masehi. Tempat pemakaman ini diyakini dikhususkan kalangan elit.

Penemuan terbaru, yang diumumkan Valery Naumenko, Dekan Sementara Fakultas Sejarah di Universitas Federal Krimea V.I. Vernadsky, meliputi anting-anting emas, bros (fibula), dekorasi aplikasi, serta gesper sabuk dan sepatu. Naumenko, yang tergabung dalam tim yang mengeksplorasi situs pemakaman yang sebelumnya belum tersentuh di nekropolis, menyatakan, “Tempat pemakaman ini memberikan kejutan. Meskipun mengalami penjarahan parah, artefak yang ditemukan tetap memiliki nilai ilmiah yang signifikan.”

Dataran Tinggi Mangup, sekitar 16 kilometer di timur Sevastopol, memiliki sejarah panjang hunian manusia dengan bukti pemukiman yang sudah ada sejak 5.000 tahun yang lalu. Pada periode awal abad pertengahan, wilayah ini menjadi bagian dari Gothia, sebuah kerajaan Kristen yang didirikan Ostrogoth yang menolak mengikuti kampanye Theodoric yang Agung ke Italia tahun 488 Masehi, sebagaimana dicatat sejarawan Bizantium Procopius dari Caesarea. Nekropolis Almalyk-Dere, situs pemakaman awal abad pertengahan terbesar di wilayah tersebut, menjadi pusat untuk memahami struktur sosial dan budaya kerajaan ini.

Arkeolog Artur Nabokov dari Institut Arkeologi Krimea mencatat keahlian pembuatan dan asal usul artefak tersebut, dengan mengatakan, “Kemungkinan besar, wanita kaya dimakamkan di kedua ruang makam. Fibula kemungkinan dibuat secara lokal di Krimea, mungkin di Chersonesos atau Bosporus, sedangkan anting-anting emas diimpor.” 

Anting-anting tersebut, yang dihiasi dengan emas serta inlay garnet atau karnelian, sangat indah dan langka, menunjukkan kekayaan serta status individu yang dimakamkan.

Salah satu ruang makam juga berisi "pyxis," sebuah wadah silinder yang terbuat dari tanduk hewan, diyakini digunakan menyimpan kosmetik bubuk seperti blush on. Kondisi artefak yang sangat baik memungkinkan para peneliti memulihkan benda-benda seperti anting-anting emas yang rusak.

Dataran Tinggi Mangup didominasi oleh benteng Mangup Kale, yang berasal dari abad ke-6 dan digunakan hingga abad ke-15. Penggalian di area ini, yang dimulai pada abad ke-19 dan masih berlangsung hingga hari ini, telah mengungkapkan pentingnya dataran tinggi ini di berbagai periode sejarah. Penelitian terbaru juga mencakup sebuah biara gua Kristen dari abad ke-15 dan nekropolis Muslim di Bukit Mazar-Tepe, yang digunakan dari abad ke-16 hingga abad ke-19.

Di Biara Gua Selatan, arkeolog mendokumentasikan komposisi fresko dan melakukan studi geomorfologi yang mendetail. Sementara itu, tempat pemakaman Muslim mengungkapkan struktur kompleks dan pagar batu, banyak di antaranya masih utuh.

Ekspedisi Arkeologi Mangup, yang kini memasuki musim ke-57, terus mengeksplorasi nekropolis Almalyk-Dere dan situs sekitarnya, mengungkap lapisan-lapisan baru dari sejarah Krimea yang beragam. Penemuan pada musim ini semakin menegaskan bahwa nekropolis tersebut berfungsi sebagai tempat pemakaman bagi kalangan elit. (Archaeology News/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya