Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ROKET H3 terbaru Jepang dijadwalkan terbang untuk keempat kalinya, Senin (4/11).
H3 direncanakan untuk meluncurkan Kirameki 3, satelit komunikasi militer yang juga dikenal sebagai DSN-3, dari Pusat Luar Angkasa Tanegashima, Senin pukul 1:48 pagi EST (0548 GMT; 3:48 sore waktu setempat Jepang).
Anda dapat menyaksikan peluncuran secara langsung di sini di Space.com, berkat Badan Penelitian Luar Angkasa Jepang (JAXA). Siaran akan dimulai pukul 1:20 pagi EST (0520 GMT).
H3 adalah roket pengangkut menengah baru Jepang yang merupakan penerus H-2A, yang akan segera pensiun setelah lebih dari dua dekade beroperasi. H-2A hanya memiliki satu misi tersisa, dan diharapkan akan diluncurkan sebelum akhir tahun.
H3, yang dikembangkan JAXA dan Mitsubishi Heavy Industries, melakukan debutnya pada Maret 2023, sekitar tiga tahun lebih lambat dari rencana semula.
Peluncuran pertama roket ini gagal, mengakibatkan hilangnya muatan, Satelit Observasi Lahan Lanjutan-3 (ALOS-3, juga dikenal sebagai DAICHI-3).
Namun, dua penerbangan berikutnya berhasil. Pada Februari lalu, H3 mengangkut simulator massa seberat 5.900 pon (2.600 kilogram) ke orbit dan juga berhasil mengorbit dua satelit observasi Bumi kecil.
Pada 30 Juni, roket ini mengirimkan ALOS-4, atau DAICHI-4, satelit observasi Bumi ke orbit rendah Bumi sesuai rencana.
Peluncuran Senin (4/11) pagi ini menargetkan tujuan yang lebih jauh, yakni orbit geostasioner, yang terletak 22.236 mil (35.786 kilometer) di atas Bumi. Pada ketinggian ini, satelit menyelesaikan satu orbit dalam tepat satu hari Bumi, yang berarti satelit di geo "melayang" di atas area yang sama di planet ini secara terus-menerus.
Menurut NextSpaceflight.com, Kirameki 3 akan dioperasikan oleh DSN Corporation dan "akan digunakan untuk komunikasi militer oleh militer Jepang." Satelit ini akan berkomunikasi di pita X, yang merupakan bagian dari daerah gelombang mikro dari spektrum elektromagnetik. (Space/Z-3)
MLAH serangan roket menghantam sebuah markas pasukan Amerika Serikat di dekat gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat di ibu kota Irak, Baghdad, kemarin pagi
TIGA orang tewas setelah pangkalan yang menampung pasukan AS dan Inggris di Irak terkena serangan roket.
Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) menyalahkan pasukan saingan pimpinan panglima Khalifa Haftar atas serangan tersebut.
Misi itu menjadi sebuah terobosan yang dapat mengarah pada perjalanan pulang pergi ke luar angkasa dengan biaya yang lebih murah, lapor kantor berita Xinhua.
Bom tersebut menjadi aksi balasan Israel usai malam sebelumnya dapat tembakan roket dari wilayah yang dikuasai Hamas
Menurut NASA, tugas utama misi ini untuk mengebor sedalam 2 meter di bawah permukaan bulan dan mengumpulkan sekitar 2 kilogram batuan serta puing-puing lainnya untuk dibawa kembali ke bumi.
Manusia telah menciptakan bangunan-bangunan menakjubkan, dan beberapa di antaranya bahkan dapat terlihat dari luar angkasa. Lalu, bangunan apa saja yang dimaksud? Berikut kami rangkum.
Tujuan dari misi terbaru ini adalah mengumpulkan batuan dan tanah di Bulan untuk membantu para ilmuan mempelajari tentang asal-usul bulan, formasi, dan aktivitas vulkanik di permukaannya.
“Kapsul yang membawa sampel yang dikumpulkan pesawat luar angkasa Chang'e-5 mendarat di wilayah Mongolia, utara Tiongkok.”
Masalah datang setelah Starship membalikkan hidungnya ke atas lagi untuk memulai urutan pendaratannya.
Pesawat luar angkasa yang diluncurkan pada Juli lalu diperkirakan akan memasuki orbit Mars pada 10 Februari mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved