Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Benda Logam Misterius Jatuh di Kenya, Diduga Serpihan Roket dari Luar Angkasa

Thalatie K Yani
03/1/2025 07:53
Benda Logam Misterius Jatuh di Kenya, Diduga Serpihan Roket dari Luar Angkasa
Pejabat Badan Antariksa Kenya (KSA) menduga cincin logam besar adalah puing-puing roket yang masuk kembali ke atmosfer. (KSA)

PEJABAT Badan Antariksa Kenya (KSA) di Nairobi, Kenya, Afrika Timur, melaporkan pada 30 Desember, sebuah cincin logam besar dengan diameter sekitar 2,5 meter dan berat sekitar 500 kilogram jatuh dari langit dalam kondisi "sangat panas". Benda itu menabrak Desa Mukuku di Kabupaten Makueni, wilayah selatan negara tersebut.

Penyelidik menduga benda tersebut adalah puing-puing luar angkasa, kemungkinan sisa roket yang jatuh sekitar pukul 3 sore waktu setempat.

KSA menyatakan telah "mengamankan lokasi dan mengambil puing-puing tersebut, yang kini berada dalam pengawasan lembaga untuk penyelidikan lebih lanjut."

Jonathan McDowell, ahli pemantau reentry dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, menyampaikan kepada Inside Outer Space bahwa "tidak ada kandidat benda luar angkasa yang jelas." Ia meragukan benda itu berasal dari luar angkasa dan menduga bisa saja berasal dari pesawat, karena tidak ditemukan bukti nyata pemanasan akibat masuk kembali ke atmosfer.

Di sisi lain, Darren McKnight, pakar puing luar angkasa dari LeoLabs, menjelaskan bahwa terkadang puing luar angkasa yang masuk tetap dilapisi oleh "massa pengorbanan" yang terbakar dan meninggalkan perangkat keras mentah untuk masuk kembali.

Pernyataan Resmi

Setelah penemuan fragmen logam di Desa Mukuku, Kabupaten Makueni, Badan Antariksa Kenya mengeluarkan pernyataan resmi yang dipublikasikan melalui X (sebelumnya Twitter):

Lembaga tersebut berterima kasih kepada warga Desa Mukuku, para pemimpin setempat, dan media atas tindakan cepat mereka dalam melaporkan dan menyebarluaskan informasi terkait insiden ini.

Kemungkinan Keterkaitan?

Tinjauan awal dari Inside Outer Space terhadap Database Reentry CORDS milik Aerospace Corporation menunjukkan kemungkinan keterkaitan dengan sisa roket yang diluncurkan pada 2004 dengan roket Atlas Centaur.

Sisa roket tersebut, diberi label sebagai objek 28385, diperkirakan masuk kembali pada 30 Desember pukul 21:33 UTC ± 2 jam, dengan jalur penerbangan melintasi Afrika.

Atlas Centaur diluncurkan dari Cape Canaveral Space Force Station pada 31 Agustus 2004 dengan membawa satelit rahasia USA-179. Menurut arsip NASA, USA-179 adalah satelit militer Amerika yang diluncurkan Badan Pengintaian Nasional (NRO) menggunakan roket Atlas 2AS. Ini merupakan penerbangan terakhir dari model Atlas 2.

Namun, McDowell menyebut data dari U.S. Space Force menunjukkan tahap roket 28385 sebenarnya masuk kembali di atas Danau Baikal di Rusia.

Maka, analisis lebih lanjut oleh KSA terkait spekulasi puing luar angkasa ini kemungkinan akan diumumkan kemudian.

Analisis Tambahan

Dalam tinjauan independen oleh Inside Outer Space untuk mengidentifikasi benda tersebut, ditemukan perbandingan foto yang menunjukkan kemungkinan desain bagian roket atau teknologi manufaktur yang umum digunakan dalam pembuatan booster.

Sebagai contoh, gambar perangkat keras roket Angara-A5M yang diperbarui dari Roscosmos menunjukkan kemiripan desain atau teknik fabrikasi yang digunakan dalam industri roket oleh berbagai perusahaan.

Spesialis dari Khrunichev Center memproduksi bagian dan komponen untuk dua kendaraan peluncuran Angara-A5M pertama, serta bangku uji untuk pengembangan teknologi manufaktur roket modern.

Teknologi baru digunakan untuk pembuatan elemen struktural utama dengan karakteristik bobot yang lebih ringan dibandingkan desain standar Angara-A5. (Space/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya