Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

NASA Luncurkan Misi Hera untuk Pelajari Asteroid Dimorphos dan Upaya Pertahanan Planet

Thalatie K Yani
08/10/2024 14:32
NASA Luncurkan Misi Hera untuk Pelajari Asteroid Dimorphos dan Upaya Pertahanan Planet
NASA baru-baru ini meluncurkan pesawat luar angkasa Hera yang akan mempelajari asteroid Dimorphos, yang sebelumnya telah digeser jalurnya oleh misi DART tahun 2022. (SpaceX)

SEBUAH pesawat luar angkasa dalam perjalanan untuk mengunjungi asteroid yang digeser jalurnya oleh badan antariksa AS, NASA, tahun 2022.

Kapal Hera diluncurkan dari Cape Canaveral di Florida pada pukul 10:52 waktu setempat (15:52 BST), Senin.

Misi ini merupakan bagian dari proyek internasional untuk melihat apakah kita dapat menghentikan asteroid berbahaya yang mengancam Bumi.

Baca juga : NASA Memperingatkan tentang Pendekatan Asteroid 2024 ON ke Bumi

Proyek ini akan mempelajari apa yang terjadi pada batu ruang angkasa bernama Dimorphos, ketika NASA sengaja menabrakkan sebuah probe ke arahnya.

Jika semua berjalan sesuai rencana, Hera akan mencapai Dimorphos, yang berjarak sekitar tujuh juta mil, pada Desember 2026.

Misi Hera, yang dikelola Badan Antariksa Eropa (ESA), adalah kelanjutan dari proyek Uji Pengalihan Asteroid Ganda (DART) milik NASA.

Baca juga : Menyelidiki Dampak Tabrakan NASA pada Asteroid Dimorphos

Dimorphos adalah bulan kecil dengan lebar 160 meter yang mengorbit asteroid dekat Bumi bernama Didymos dalam sistem asteroid biner.

Pada 2022, NASA mengumumkan mereka berhasil mengubah jalur Dimorphos dengan menabrakkan sebuah probe ke arahnya. Jalur batu tersebut diubah beberapa meter, menurut ilmuwan NASA.

Asteroid tersebut tidak berada pada jalur untuk menabrak Bumi, tetapi ini adalah tes untuk melihat apakah badan antariksa dapat melakukannya ketika ada risiko yang nyata.

Baca juga : NASA Melacak Ada Asteroid Seukuran Stadion yang Melintas Dekat Bumi

Saat tiba dalam dua tahun, kapal Hera akan mempelajari ukuran dan kedalaman kawah dampak yang dibuat di Dimorphos.

Dua probe berbentuk kubus juga akan mempelajari komposisi asteroid dan massanya.

“Kita perlu memahami apa sifat fisik dari asteroid-asteroid ini? Apa yang mereka terbuat dari? Apakah mereka blok batu? Apakah mereka terbuat dari pasir di dalamnya?” kata Naomi Murdoch, seorang ilmuwan yang terlibat dalam misi Badan Antariksa Eropa.

Baca juga : Asteroid 2024 RW1 Terbakar di Atmosfer Bumi Tanpa Bahaya di Atas Lautan Pasifik

Ini diharapkan dapat membantu ilmuwan memahami cara terbaik untuk mencoba mengintersep asteroid lain, yang bisa memiliki berbagai ukuran dan bentuk, di masa depan.

Ilmuwan tidak percaya bahwa kita saat ini berada dalam risiko kepunahan mirip dinosaurus yang disebabkan oleh asteroid yang menabrak Bumi. Asteroid sebesar itu dapat dengan mudah terdeteksi di luar angkasa.

Ukuran asteroid yang menjadi target DART dan Hera adalah sekitar 100-200 meter lebar dan sangat sulit dilihat dari planet kita.

Dari waktu ke waktu, mereka menabrak Bumi. Pada 2013, asteroid seukuran rumah meledak di langit di atas kota Chelyabinsk di Rusia. Gelombang kejutnya memecahkan jendela di area lebih dari 200 mil persegi dan merusak bangunan. Lebih dari 1.600 orang terluka akibat ledakan tersebut.

Ilmuwan berharap suatu hari nanti dapat mengidentifikasi asteroid seperti ini dan menggesernya dari jalur.

“Ini bukan untuk menghindari kepunahan ras manusia. Ini untuk menciptakan sistem untuk meminimalkan kerusakan sebanyak mungkin. Dinosaurus tidak memiliki program luar angkasa, tetapi kita memilikinya,” kata Prof. Murdoch.

Namun, para ilmuwan memperingatkan bahwa meskipun NASA telah membuktikan mengubah jalur satu asteroid itu mungkin, itu tidak berarti hal ini dapat dengan mudah dilakukan pada semua batu luar angkasa.

Mengintersep asteroid sebelum menabrak Bumi juga bergantung pada kemampuan untuk mendeteksi bahaya yang mendekat sejak awal. (BBC/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya