Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
DI tengah perkembangan teknologi yang kian masif, ketersediaan talenta digital tentu menjadi hal yang penting bagi Indonesia. Keterampilan di bidang digital tentunya tidak bisa lahir begitu saja, diperlukan pelatihan untuk membimbing masyarakat Indonesia terkhusus anak-anak muda agar bisa bersama-sama menguasai keterampilan digital.
Baca juga : Pemkot Salatiga Buka Pelatihan Berbasis Digital
Menyadari pentingnya hal itu, Amazon Web Services (AWS) menjadi salah satu pihak yang dengan sigap menyiapkan talenta digital muda Indonesia melalui program terampil di awan. Program ini menjaring sebanyak-banyaknya talenta muda di Indonesia untuk dilatih terkait cloud computing dan pelatihan membuat website.
“Program terampil di awan dimulai dari 2021, disitu kami memberikan pelatihan ke anak-anak mulai dari siswa/i sma dan smk, kemudian juga santri,ada juga anggota pramuka, pengusaha wanita hingga siswa/i berkebutuhan khusus. Dasarnya kami memberikan pelatihan cloud computing, tapi juga kami adjustment dengan pelatihan website seperti cara membuat website,” kata Head Of Training and Certification AWS, Yashinta Bahana, Senin (2/9).
Diterangkan Yashinta, program terampil diatas awan sejauh ini sudah mencakup hingga 26 provinsi di Indonesia, dan telah didukung oleh pemerintah melalui inisiasi merdeka belajar. Dalam upaya menyaring talenta-talenta muda, AWS pun bekerjasama dengan Yayasan Sagasita Indonesia dan dinas pendidikan dengan mendatangkan langsung ke sejumlah sekolah untuk kemudian melakukan pelatihan cloud computing selama satu hari.
Baca juga : Wamenkominfo Jajaki Kerja Sama Digital di AS, Fokus pada Amazon Web Services dan Microsoft
Setelah melakukan pelatihan, pihak AWS pun meminta para peserta untuk membuat proyek website, yang mana website yang dihadirkan berangkat dari ide masing-masing peserta. Selama membuat proyek ini pihak AWS akan mendampingi selama sekitar 3-4 bulan via online.
“Dengan program ini tentu kami harapkan, menggali semakin banyak talenta-talenta yang tertarik dengan teknologi. Misalnya setelah mengikuti program ini, justru membuat mereka tertarik melanjutkan pendidikan tinggi di bidang Teknologi. atau mungkin kalau mereka mau jadi entrepreneur, sekarang mereka sudah bisa bikin website sendiri,” terang Yashinta.
Dalam kesempatan itu hadir pula dua peserta program terampil di atas awan yakni Ni Komang Anggita Candra Wilasita (19) dan Daffa Tsabit Murtadha (20). Mengikuti program diatas awan sejak 2021 (Daffa) dan 2022 (Anggita), keduanya kini sudah melahirkan project yang telah membantu komunitas mereka.
Baca juga : iBooming Adakan Coaching Clinic untuk Brand
Anggita membangun sebuah website untuk sekolahnya yaitu Sekolah Luar Biasa (SLB) Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Bali. Meski memiliki keterbatasan, di mana Anggita didiagnosa menderita kerapuhan tulang, namun dia tetap memiliki keinginan besar untuk membantu sekolahnya agar bisa tumbuh dan terus berkembang.
“Anggita mulai pelatihan di tahun 2022 dan di situ ada pelatihan pembelajaran membuat website, dan dari situ tercetus ide untuk membuat website buat sekolah SLB YCAT, karena memang kebetulan sekolah Anggita belum ada website, dan sampai saat ini website anggita masih beroperasi dan digunakan oleh sekolah,” kata Anggita.
Sementara itu Daffa membangun Anastasia.ai, sebuah website berbasis generatif AI assistant yang membantu para penyintas mental health untuk mengungkapkan kesedihannya. Layaknya Chat GPT, di Anastasi.ai pengguna bisa mengungkapkan kesedihan yang terpendam dalam pikiran, untuk kemudian sistem akan menjadi pendengar dan memberikan sejumlah solusi.
“Alasan saya menghadirkan aplikasi ini karena keprihatinan saya akibat banyaknya masalah kesehatan mental di Indonesia dan sebagian besar anak muda. Harapannya dengan aplikasi ini bisa membantu teman-teman untuk bisa bangkit dan juga mengembangkan diri mereka, karena saya percaya setiap orang memiliki kelebihan masing-masing,” jelas Daffa. (Rif/M-4)
ADA sejumlah tantangan digitalisasi yang dihadapi oleh dewan kemakmuran masjid (DKM), seperti belum optimalnya pemanfaatan website dan terbatasnya literasi digital pengurus DKM.
DI tengah dunia yang semakin sibuk dan bising, kemampuan untuk mendengarkan menjadi keterampilan yang makin langka dan sering kali diabaikan.
Langkah ini merupakan strategi Aleph untuk memperkokoh posisi sebagai pemimpin transformasi digital yang menghubungkan pasar global dengan kawasan Asia Pasifik.
Salah satu langkah strategis yang kini mulai diadopsi adalah penggunaan barcode atau QR code sebagai identitas digital untuk menjamin keaslian barang.
Kabar keterlibatan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dalam rencana akuisisi GoTo oleh Grab menandai fase baru peran negara dalam menjaga kedaulatan digital.
Ketika anak terlalu sering melihat konten negatif yang muncul seperti kekerasan mereka bisa menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang biasa atau wajar.
Perkembangan ekonomi digital nasional, khususnya di sektor jasa keuangan, perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan talenta-talenta digital yang terlibat di dalamnya.
USK dan Komdigi yang sebelumnya bernama Kominfo telah banyak melakukan program kolaborasi yang tujuannya untuk melahirkan talenta digital.
Indonesia butuh 9 juta talenta di sektor digital terampil hingga 2030. Sementara saat ini jumlahnya baru 500 ribu talenta.
Meutya mengatakan masyarakat harus memahami dan merasa nyaman dengan teknologi baru sebelum mengadopsinya.
MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. menyebut Indonesia masih kekurangan sumber daya manusia (SDM) atau talenta digital.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved