Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
DI tengah perkembangan teknologi yang kian masif, ketersediaan talenta digital tentu menjadi hal yang penting bagi Indonesia. Keterampilan di bidang digital tentunya tidak bisa lahir begitu saja, diperlukan pelatihan untuk membimbing masyarakat Indonesia terkhusus anak-anak muda agar bisa bersama-sama menguasai keterampilan digital.
Baca juga : Pemkot Salatiga Buka Pelatihan Berbasis Digital
Menyadari pentingnya hal itu, Amazon Web Services (AWS) menjadi salah satu pihak yang dengan sigap menyiapkan talenta digital muda Indonesia melalui program terampil di awan. Program ini menjaring sebanyak-banyaknya talenta muda di Indonesia untuk dilatih terkait cloud computing dan pelatihan membuat website.
“Program terampil di awan dimulai dari 2021, disitu kami memberikan pelatihan ke anak-anak mulai dari siswa/i sma dan smk, kemudian juga santri,ada juga anggota pramuka, pengusaha wanita hingga siswa/i berkebutuhan khusus. Dasarnya kami memberikan pelatihan cloud computing, tapi juga kami adjustment dengan pelatihan website seperti cara membuat website,” kata Head Of Training and Certification AWS, Yashinta Bahana, Senin (2/9).
Diterangkan Yashinta, program terampil diatas awan sejauh ini sudah mencakup hingga 26 provinsi di Indonesia, dan telah didukung oleh pemerintah melalui inisiasi merdeka belajar. Dalam upaya menyaring talenta-talenta muda, AWS pun bekerjasama dengan Yayasan Sagasita Indonesia dan dinas pendidikan dengan mendatangkan langsung ke sejumlah sekolah untuk kemudian melakukan pelatihan cloud computing selama satu hari.
Baca juga : Wamenkominfo Jajaki Kerja Sama Digital di AS, Fokus pada Amazon Web Services dan Microsoft
Setelah melakukan pelatihan, pihak AWS pun meminta para peserta untuk membuat proyek website, yang mana website yang dihadirkan berangkat dari ide masing-masing peserta. Selama membuat proyek ini pihak AWS akan mendampingi selama sekitar 3-4 bulan via online.
“Dengan program ini tentu kami harapkan, menggali semakin banyak talenta-talenta yang tertarik dengan teknologi. Misalnya setelah mengikuti program ini, justru membuat mereka tertarik melanjutkan pendidikan tinggi di bidang Teknologi. atau mungkin kalau mereka mau jadi entrepreneur, sekarang mereka sudah bisa bikin website sendiri,” terang Yashinta.
Dalam kesempatan itu hadir pula dua peserta program terampil di atas awan yakni Ni Komang Anggita Candra Wilasita (19) dan Daffa Tsabit Murtadha (20). Mengikuti program diatas awan sejak 2021 (Daffa) dan 2022 (Anggita), keduanya kini sudah melahirkan project yang telah membantu komunitas mereka.
Baca juga : iBooming Adakan Coaching Clinic untuk Brand
Anggita membangun sebuah website untuk sekolahnya yaitu Sekolah Luar Biasa (SLB) Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Bali. Meski memiliki keterbatasan, di mana Anggita didiagnosa menderita kerapuhan tulang, namun dia tetap memiliki keinginan besar untuk membantu sekolahnya agar bisa tumbuh dan terus berkembang.
“Anggita mulai pelatihan di tahun 2022 dan di situ ada pelatihan pembelajaran membuat website, dan dari situ tercetus ide untuk membuat website buat sekolah SLB YCAT, karena memang kebetulan sekolah Anggita belum ada website, dan sampai saat ini website anggita masih beroperasi dan digunakan oleh sekolah,” kata Anggita.
Sementara itu Daffa membangun Anastasia.ai, sebuah website berbasis generatif AI assistant yang membantu para penyintas mental health untuk mengungkapkan kesedihannya. Layaknya Chat GPT, di Anastasi.ai pengguna bisa mengungkapkan kesedihan yang terpendam dalam pikiran, untuk kemudian sistem akan menjadi pendengar dan memberikan sejumlah solusi.
“Alasan saya menghadirkan aplikasi ini karena keprihatinan saya akibat banyaknya masalah kesehatan mental di Indonesia dan sebagian besar anak muda. Harapannya dengan aplikasi ini bisa membantu teman-teman untuk bisa bangkit dan juga mengembangkan diri mereka, karena saya percaya setiap orang memiliki kelebihan masing-masing,” jelas Daffa. (Rif/M-4)
Tidak hanya memberikan training, Coding Camp juga akan mendukung penyerapan kerja para lulusan melalui Event Bursa Kerja daring.
Dengan mengangkat tema “Empowering Learning through Innovation with AI, Data & Gamification,” MoodleMoot Indonesia 2025 menyoroti urgensi adaptasi teknologi dalam pembelajaran digital.
Di zaman sekarang, keuangan pribadi nggak lagi sesederhana simpan uang di bawah bantal atau buka rekening di bank.
UNIVERSITAS Siber Asia (UNSIA) masuk sebagai 100 besar universitas terdepan dalam bidang inovasi di dunia dalam daftar The World University Rankings for Innovation (WURI) 2025.
Digitalisasi di rumah sakit bukan sekadar adopsi teknologi, tetapi transformasi budaya kerja dan keselamatan pasien
Rumah Pendidikan menyediakan layanan spesifik bagi berbagai pemangku kepentingan pendidikan, mulai dari Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan, Ruang Murid, Ruang Bahasa, hingga Ruang Sekolah.
Dengan proyeksi kebutuhan 12 juta talenta pada tahun 2030, data dari Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia (Komdigi) menunjukkan adanya kekurangan sekitar 2,7 juta.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan talenta digital nasional.
Perkembangan ekonomi digital nasional, khususnya di sektor jasa keuangan, perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan talenta-talenta digital yang terlibat di dalamnya.
USK dan Komdigi yang sebelumnya bernama Kominfo telah banyak melakukan program kolaborasi yang tujuannya untuk melahirkan talenta digital.
Indonesia butuh 9 juta talenta di sektor digital terampil hingga 2030. Sementara saat ini jumlahnya baru 500 ribu talenta.
Meutya mengatakan masyarakat harus memahami dan merasa nyaman dengan teknologi baru sebelum mengadopsinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved