Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
MENTERI Komunikasi dan Digital Komdigi) Republik Indonesia Meutya Viada Hafid siap mendukung USK (Universitas Syiah Kuala) dalam melahirkan talenta digital. Hal ini disampaikan Meutya Hafid saat membuka kegiatan Seminar Literasi Digital di Aula FMIPA USK, Kampus Darussalam, Banda Aceh, kemarin QpJumat (21/3).
Meutya Hafid mengatakan, saat ini perkembangan dunia digital semakin pesat. Kemajuan teknologi informasi ini menuntut setiap orang untuk menjadi lebih cerdas dalam menggunakan internet. Jika tidak maka kemajuan teknologi ini akan memberi dampak yang buruk bagi setiap orang.
Seperti dicontohkan, bagaimana ancaman degradasi moral dengan tayangan yang tidak baik berseliweran di dunia maya. Untuk itulah, dirinya berharap semua pihak dapat mengambil peran dan saling berkolaborasi untuk melawan konten-konten yang tidak baik tersebut.
Termasuk pula dunia kampus, yang harus mampu melahirkan talenta digital yang cerdas sehingga mampu memberikan edukasi bagi masyarakat, serta mencegah dampak buruk dunia digital.
“Untuk itu kami mengharapkan anak muda di USK bisa memberikan kontribusi untuk melahirkan talenta digital di tanah air, sehingga Indonesia siap menghadapi kemajuan teknologi informasi terkhususnya kemajuan di bidang Artificial Intelligence" tutur mantan Wartawan Metro TV itu.
Adapun seminar Literasi Digital ini mengangkat tema “Generasi Cerdas Digital : Jaga Keamanan di Dunia Digital dan Anti Judi Online”. Lalu narasumber kegiatan ini berasal dari Tiktok (Content Creator) dan GoTo.
Rektor USK Prof Marwan, kepada Media Indonesia mengatakan, pihaknya dan Komdigi yang sebelumnya bernama Kominfo telah banyak melakukan program kolaborasi yang tujuannya untuk melahirkan talenta digital. Misalnya program mikrodensial, digitalpreneur dan lainnya. Bahkan sekarang USK memiliki program Magister Kecerdasan Buatan.
“Oleh karena itu kami sangat senang sekali dengan dukungan Komdigi terhadap USK. Kami sadar di era digital ini setiap kita harus menjadi lebih cerdas dan bijak dalam memanfaatkan teknologi informasi" tutur Rektor Marwan.
Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal mengatakan Pemerintah Kota Banda Aceh mendukung penuh peningkatan literasi digital seperti ini. Apalagi dampak buruk dari judi online semakin meresahkan. Bahkan lebih parah dari narkoba.
“Mudah-mudahan kegiatan hari ini yang sangat positif, membangun kesadaran. Karena memang kita memanfaatkan teknologi digital ini bisa membawa kebaikan. Tapi juga banyak hal keburukan yang bisa merusak diri, lingkungan, keluarga dan generasi masa depan bangsa" kata Illiza. (H-1)
Perkembangan ekonomi digital nasional, khususnya di sektor jasa keuangan, perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan talenta-talenta digital yang terlibat di dalamnya.
Indonesia butuh 9 juta talenta di sektor digital terampil hingga 2030. Sementara saat ini jumlahnya baru 500 ribu talenta.
Meutya mengatakan masyarakat harus memahami dan merasa nyaman dengan teknologi baru sebelum mengadopsinya.
MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. menyebut Indonesia masih kekurangan sumber daya manusia (SDM) atau talenta digital.
MoU itu mencakup pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi, dengan penekanan khusus pada sertifikasi halal berbasis teknologi blockchain.
kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan industri guna meningkatkan daya saing sektor perikanan melalui inovasi berbasis riset.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved