Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
META menyoroti banyaknya laporan soal terjadinya gangguan akses pada Instagram dan Facebook semalam, Selasa (5/3). Juru Bicara Meta, Andy Stone mencuit di akun Xnya, @andymstone permintaan maafnya. Dia juga mengatakan bahwa perusahaannya sudah menyelesaikan gangguan ini, tanpa menyebutkan penyebabnya.
"Sebelumnya hari ini, masalah teknis menyebabkan orang kesulitan mengakses beberapa layanan kami. Kami telah menyelesaikan gangguan ini secepatnya, untuk semua orang yang terkena dampaknya," ungkapnya pukul 12.19 WIB, Rabu (6/3).
Menurut pantauan Reuters dengan Downdetector.com, tepat saat gangguan terjadi, terdapat 550.000 laporan dari pengguna Facebook, semetara untuk Instagram (IG) mendapat 92.000 laporan.
Baca juga : Gangguan Global: Seluruh Platform Media Sosial Meta, Termasuk Facebook dan Instagram, Tidak Dapat Diakses
Pun demikian, Meta yang sahamnya jatuh 1,2 persen pada pasar saham, tidak segera menanggapi permintaan klarifikasi mendetail soal masalah teknis yang membuat dua sosial media tersebut down secara global.
Masalah ini pun menarik perhatian Gedung Putih Amerika. Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih turut memantau gangguan milik Meta ini. Juru bicara lembaga tersebut pun menyatakan belum mengetahui soal ada atau tidaknya aktivitas siber berbahaya saat gangguan terjadi.
Sebagai informasi, termasuk WhatsApp dan Threads, perusahaan digital ini memiliki 3,19 miliar pengguna aktif setiap harinya. Sebenarnya, WhatsApp Business juga mengalami permasalahan. Pun demikian, menurut laporan status dari beberapa sumber yang dilakukan Downdetector, gangguan untuk WhatsApp jauh lebih minor.
Baca juga : Meta Enggan Bayar, Kominfo Sebut Wajib Dukung Pers
Gangguan yang terjadi di Instagram adalah pengguna tidak bisa memperbarui laman, sementara pengguna Facebook tidak bisa login akun di aplikasi tersebut.
Selama kedua media sosial ini mengalami gangguan, banyak pengguna mengungsi ke X, yang dulu bernama Twitter. Tagar #facebookdown dan #instagramdown pun menjadi topik hangat yang dibicarakan para pengguna X, dengan masing-masing mencapai 56.100 dan 16.800 unggahan.
Berdasarkan pantauan trending topic X, akibat peretasan ini, mayoritas warganet mengira akun media sosialnya diretas. Ada juga yang tadinya berpikir bahwa sinyal internet gawainya mengalami gangguan.
Pengusaha teknologi kelas kakap sekaligus pemilik X, Elon Musk bahkan menyindir Meta atas terjadinya gangguan ini.
“Jika kamu membaca unggahan ini, itu karena server kami berfungsi,” cuit Elon melalui akun Xnya, @elonmusk. (Z-10)
Mulanya dia membagikan link dari produk-produk yang memiliki harga murah di Lazada ke pengikutnya di Facebook.
Hasil triwulanan untuk Facebook, dengan penjualan, pendapatan iklan, pengguna harian dan harga saham.
Merasa tidak pernah mengklik tombol "Like" pada fanpage Anies Baswedan di Facebook, banyak warganet protes.
Subdit 3 Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap seorang pria berinisial AHH alias H, 28, di kediamannya di daerah Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.
Tubagus memastikan kasus yang menjerat Ravio masih dalam penyelidikan. Pihaknya belum menaikan kasus tersebut ke tahap penyidikan.
Marullah telah melaporkan akun itu ke kepolisian terkait pencatutan namanya.
Meta juga melarang media milik negara Rusia memasang iklan.
Unggahan yang dihapus termasuk juga konten yang terhubung dengan tautan situs berita dari media-media yang dinilai telah dikendalikan tersebut.
Sada Social menganggap bahwa kampanye itu berdiri melawan penjajahan Israel untuk mengencangkan cengkeramannya kepada Palestina.
Denda tersebut dilayangkan karena kedua perusahaan dianggap mengumpulkan informasi pribadi tanpa persetujuan pengguna dan menggunakannya untuk iklan daring yang dipersonalisasi.
Meta memutuskan memberikan batas waktu dua tahun sejak waktu penangguhan 7 Januari 2021.
Watchdog Norwegia, Datatilsynet, mengatakan Meta menggunakan data seperti lokasi pengguna, konten yang mereka sukai, dan unggahan mereka untuk tujuan pemasaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved