Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
DEKAN Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Media Universitas Ciputra Surabaya Burhan Bungin mengungkapkan, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) tidak dapat menggantikan kecerdasan manusia sampai kapanpun.
Wacana tentang ancaman pekerjaan manusia yang akan digantikan AI selama ini menurutnya hanya akal-akalan produsen teknologi itu sendiri.
"Saya katakan bahwa itu hanya propaganda kapitalisme untuk menjual teknologi yang mereka ciptakan sendiri. Karena kecerdasan buatan ini tidak akan bisa menggantikan kecerdasan manusia," kata Burhan, Jumat (11/8).
Baca juga : KeyReply Terapkan Kecerdasan Buatan untuk Interaksi Pasien di RS Krakatau Medika
Ia mengungkapkan, telah mengamati perkembangan AI sejak 23 tahun lalu. Bahkan, ia sudah memprediksi bahwa AI merupakan sebuah konsekuensi yang harus dihadapi dari perkembangan teknologi yang diciptakan manusia.
Mengenai teknologi jejak digital, ia menegaskan hal itu pun tidak bisa menjadi modal untuk membuat teknologi lebih unggul dibandingkan dengan otak manusia. Selama manusia tidak menciptakan teknologi, teknologi tidak bisa melakukan regenerasinya sendiri.
Baca juga : Amazon Ingin Kembangkan AI Generatif
"Manusia lebih pandai dari teknologi, bukan teknologi yang lebih pandai dari manusia," tegas Burhan.
Pada kesempatan itu, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Antonius Benny Susetyo menegaskan AI tidak boleh sampai menjadi tuan dari manusia. Karena pada dasarnya, AI merupakan buatan manusia.
"Seyogyanya, AI itu teknologi, itu alat dan sarana. Tetapi saat manusia tunduk kepadanya, kita akan menjadi alat mereka, kita dijajah teknologi dan menjadi manusia satu dimensi," tuturnya Benny.
"Yang mengerikan adalah, AI digunakan untuk menyetir manusia, memanipulasi kemampuan manusia, agar mencapai tujuan dari pemilik dan pengatur AI tersebut," lanjutnya.
Pakar komunikasi politik ini memberikan peringatan terkait penggunaan AI di tengah masa kampanye yang sedang dilalui Indonesia, menjelang tahun politik 2024.
Ia menilai bahwa AI bisa saja menggiring perspektif masyarakat dan mendikte. Terlebih lagi, belum ada perundang-undangan yang mengatur AI di Indonesia.
"Harusnya, ada etika dalam AI, tapi AI adalah buatan manusia, tidak punya hati nurani. Semua tergantung operatornya, kalau kemudian manusia operator ini tidak menghiraukan hati nuraninya, ini yang menjadi masalah," sebutnya.
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP ini menyampaikan imaginasi palsu bisa dibangun dengan mudahnya, dan membuat berita-berita yang kredibel pun menjadi abu-abu.
"Konten-konten yang AI buat bisa menyetir manusia, tergantung dari si pemilik kapital AI tersebut. Nilai demokrasi menjadi rusak dan berubah menjadi oligarki: negara dikuasai oleh pemilik modal,” ujarnya.
Dia pun menyampaikan pesan terkait AI di Indonesia. Ia menilai AI harus digunakan dengan hati nuani, agar bisa bermanfaat bagi masyarakat.
"Jangan remehkan, AI memang buatan manusia, maka tergantung manusia penggunaannya. Kecerdasan buatan ini, jika digunakan tanpa hati nurani manusia, akan mengendalikan dan merusak tatanan nilai masyarakat," pungkas dia. (Z-5)
Prancis Terbuka menjadi satu-satunya turnamen grand slam yang masih mempertahankan peran manusia.
PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) menggandeng anak usaha Turkish Aerospace Industries, CTech, untuk mengembangkan komunikasi satelit bergerak
HONOR 400 dan HONOR 400 Lite, rangkaian terbaru ini dirancang untuk mengubah cara pengguna dalam berbagi momen kreatif dan pribadi, dengan integrasi teknologi kecerdasan buatan
Transcosmos Indonesia (TCID), penyedia layanan omni channel contact center dan digital marketing, merayakan 12 tahun kiprahnya di Indonesia.
BSKDN Kemendagri mencatat sebanyak 28 inovasi daerah telah memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam berbagai sektor pelayanan publik
Kepemimpinan masa kini bukan lagi soal kekuasaan, melainkan tentang keberanian untuk membangun koneksi dan membawa dampak nyata.
Sistem Smart Classroom yang diimplementasikan IPB University bekerja sama dengan Huawei dan U-Learning, telah melalui uji coba terbatas dan menunjukkan hasil yang luar biasa.
World AI Show – Indonesia menawarkan platform strategis untuk dialog, investasi, dan kemitraan lintas sektor yang bertujuan untuk memungkinkan adopsi AI yang bertanggung jawab.
Perusahaan-perusahaan di Indonesia tidak hanya mengadopsi teknologi data streaming - mereka menerapkannya secara strategis untuk mengatasi tantangan bisnis.
Gekrafs mendorong anggota dewan menyusun draft undang-undang untuk diplomasi ekonomi kreatif. Tujuannya, agar budaya Indonesia dapat mendunia.
Agar agen AI (kecerdasan buatan) dapat mengambil keputusan yang tepat, mereka membutuhkan konteks historis tentang yang terjadi di masa lalu dan wawasan tentang saat ini.
Jika regulasi ini terus ditunda, Indonesia akan semakin tertinggal dan hanya menjadi pasar konsumen teknologi AI dari luar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved