Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dua Mahasiswa USD Ikut Kembangkan Robot untuk Penyandang Autisme di Thailand

Adiyanto
22/5/2023 17:00
Dua Mahasiswa USD Ikut Kembangkan Robot untuk Penyandang Autisme di Thailand
Humanoid Teaching Assistant Robot yang dikembangkan oleh dua mahasiswa Mekatronika USD(dok: Universitas Sanata Dharma)

Dua mahasiswa Program Studi Mekatronika Fakultas Vokasi Universitas Sanata Dharma (USD), Marcellino Surya Pratama dan Dimitri Pratama Yogantara ikut terlibat dalam proyek pengembangan purwarupa (prototype) Humanoid Teaching Assistant Robot yang akan dipakai di sekolah penyandang autis di Thailand. Marcellino dan Dimitri merupakan mahasiswa yang mengikuti program student exchange di Rajamangala University of Technology Thanyaburi (RMUTT) Thailand pada 13 April-12 Mei 2023 lalu.

Seperti tertera dalam laman Universitas Sanata Dharma, Senin (22/5) keterlibatan kedua mahasiswa itu dalam proyek tersebut adalah bagian dari kerjasama Fakultas Vokasi USD dengan RMUTT yang berlangsung sejak 2017. Marcellino dan Dimitri mengerjakan proyek pengembangan robot ini sekaligus untuk tugas akhir mereka, di bawah bimbingan Dr.Eng. Petrus Sutyasadi. Melalui program pertukaran pelajar antara FV USD dan RMUTT ini, kedua mahasiswa tersebut memperoleh pengalaman belajar yang meningkatkan kemampuan hardskill dan softskill mereka.

Pengembangan purwarupa Humanoid Teaching Assistant Robot ini, berasal dari robot yang sudah ada sebelumnya. Seperti diketahui, robot humanoid adalah robot yang penampilan keseluruhannya dibentuk berdasarkan tubuh manusia dan mampu berinteraksi dengan peralatan maupun lingkungan yang dibuat untuk manusia.  Pengembangan yang dilakukan oleh Marcellino dan Dimitri secara prinsip adalah meningkatkan tingkat presisi gerakan gesture lengan robot yang dikendalikan melalui micro-controller.

“Pengembangan prototype robot yang kami lakukan menghasilkan gerakan lengan robot yang lebih presisi menuju sudut tertentu dengan kecepatan tertentu. Robot tersebut juga mampu berjalan menghindari halangan karena sudah kami lengkapi dengan fitur obstacles avoiding dan dapat dikendalikan dari jarak jauh melalui remote controller,” papar Marcellino.

Dalam kesempatan belajar di Thailand ini, Marcellino dan Dimitri tidak hanya mengerjakan proyek pengembangan robot, namun juga mendapatkan kursus singkat tentang OpenCV, yaitu sarana yang dapat digunakan untuk mendeteksi wajah manusia dan memberikan kontrol lanjutan. Teknologi Open CV kemudian juga mereka tambahkan ke dalam purwarupa robot yang dikembangkan.

Alhasil, purwarupa robot tersebut dapat menampilkan mata yang mengekspresikan emosi tertentu yang merespon kondisi berdasar deteksi wajah. Penambahan fitur ini tentu memberikan tampilan yang lebih menarik dan lebih interaktif. Pengembangan robot ini rencananya digunakan sebagai asisten pembelajaran pada sekolah-sekolah yang mengajar siswa penyandang autisme di Thailand. (M-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya