Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
ACER Indonesia resmi meluncurkan beberapa produk laptop dan juga chromebook yang ditujukan untuk pasar komersial.
Produk itu diharapkan dapat menjawab kebutuhan gawai di sektor bisnis, seperti UMKM dan perusahaan. Peluncuran produk ini, dilakukan pada Jumat (19/05), di Ayana MidPlaza, Jakarta.
Beberapa produk laptop yang diluncurkan oleh Acer beserta spesifikasinya, antara lain:
Baca juga : ROG Zephyrus M16, Laptop Gaming Powerful, Portable dan Stylish
1. TravelMate P6
Spesifikasi:
Baca juga : Asus Luncurkan Laptop ROG Baru yang Lebih Bertenaga
2. TravelMate P414
Spesifikasi:
3. TravelMate P214
Spesifikasi:
Sedangkan untuk produk Chromebook sendiri, Acer juga ikut meluncurkan tiga produk yang dikhususkan untuk sektor komersial, sekaligus juga pendidikan.
1. Chromebook C773-R
Spesifikasi:
2. Chromebook CB311-9HT
Spesifikasi:
3. Chromebook R752-T
Spesifikasi:
(Z-5)
Merakit laptop barebone, fondasi laptop yang memungkinkan Anda untuk memilih dan memasang sendiri komponen-komponen vital seperti RAM dan penyimpanan.
Layar laptop termasuk bagian dari antarmuka pengguna yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan sistem operasi dan aplikasi.
Mengusung tagline Smooth Gameplay, Create Easy, Acer Nitro V15 terbaru dirancang untuk berbagai segmen, termasuk essential gamers, pelajar STEM, dan kreator muda.
Setiap perangkat dalam ASUS Expert Series dirancang sebagai partner produktivitas yang tangguh, ringan, dan aman.
Luxia i3 dari Polytron hadir untuk mendukung gaya hidup aktif para mahasiswa atau pelajar yang membutuhkan perangkat ringan namun tidak mengorbankan performa.
Hadir sebagai merek asli Indonesia, Tekno menegaskan seluruh produk laptop itu diproduksi pada pabrik Polytron di Kudus, Jawa Tengah
ANGGOTA Komisi E DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz menilai penggunaan gawai (gadget) tak baik jika dijadikan alat utama pembalajaran untuk anak sekolah di jenjang SD, SMP maupun SMA.
Fenomena ini, menurut Kak Seto, tak lepas dari lemahnya interaksi sosial di dunia nyata, yang semakin tergeser oleh aktivitas di dunia maya.
Ketika anak mengalami kecemasan saat dijauhkan dari gawainya, itu menjadi salah satu gejala adiksi atau kecanduan.
KEHIDUPAN masyarakat modern semakin tergantung dengan sejumlah gawai seperti telepon seluler (ponsel) tetapi juga ramah lingkungan.
Balita berumur kurang dari dua tahun menjadi kelompok paling berisiko terhadap dampak dari screen time (paparan waktu layar).
Kebiasaan bermain dan melihat konten menggunakan gawai bisa membuat anak susah memusatkan perhatian dan menyebabkan penurunan kemampuan sensorik anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved