SEIRING waktu kebutuhan internet masyarakat terus mengalami peningkatan. Namun, kebutuhan tersebut juga memiliki karakteristik yang unik.
"Tidak hanya kebutuhan terhadap kecepatan tinggi, tetapi juga banyak kebutuhan unik lain," kata Vice President Marketing Management Telkom Indonesia E Kurniawan dalam keterangan tertulis, Selasa (21/2). Dua hal tersebut yang coba ditawarkan IndiHome kepada masyarakat.
Saat ini IndiHome sudah menawarkan kecepatan internetnya minimal di kisaran 40 mbps. Diversifikasi penawaran layanan sesuai kebutuhan masyarakat juga akan terus diperkuat dengan kemudahan kustomisasi yang bisa dilakukan secara on-demand.
"Bagi para streamer misalnya, bisa menggunakan add-on Speed on Demand," kata Kurniawan. Dalam paket add-on ini, pengguna seperti streamer bisa meningkatkan kecepatan internetnya kapan saja sesuai kebutuhan. Kecepatan internet akan kembali turun seperti semula begitu kebutuhan urgen tersebut telah selesai.
"Jadi tidak perlu langganan kecepatan yang sangat tinggi secara reguler. Dengan kustomisasi ini tentu akan sangat efisien bagi masyarakat," ujar Kurniawan. Add-on Speed on Demand juga bisa diatur peruntukan perangkatnya sesuai kebutuhan. Adapun paket speed internet boosting yang ditawarkan mulai dari 20-100 mbps dengan durasi aktivasi 1, 3, hingga 7 hari.
Begitu juga tawaran produk menarik yang menyasar para gamers melalui paket gamer. Tidak hanya menawarkan kecepatan, paket yang khusus untuk bermain games dan menjadi streamer bisa menjamin koneksi internet dengan tingkat latensi seminimum mungkin. Seperti yang diketahui latency menjadi momok bagi player yang bisa berakibat fatal ketika bermain games secara online.
"IndiHome bisa berprogres secara positif dengan pertumbuhan revenue stabil di dua digit karena segmentasi konsumen seperti ini. Karena itu untuk selanjutnya kebijakan segmented consumer akan terus dipertajam," papar E. Kurniawan. Karena itulah, untuk bisa menangkap tren segmentasi yang beragam di masyarakat secara cepat, IndiHome rajin berpartisipasi pada kegiatan berbagai macam komunitas masyarakat.
Seperti yang diketahui dalam kajian McKinsey dan AT Kaerney, pangsa fixed broadband Tanah Air saat ini baru tergarap 15%. Hal ini, kata Kurniawan, menunjukkan potensi yang amat besar. "Kami berusaha membangun brand superiority yang juga memberikan nilai tambah melalui kebijakan empowering social. Keberadaan kami tidak hanya dinikmati sebagai layanan semata. Melalui Limitless E-sport Academy kami latih para gamers hingga bisa jadi juara di kejuaraan nasional dan internasional," pungkas Kurniawan. (OL-14)