Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Zoom Ungkapkan Cara Perusahaan Meningkatkan Performa

Mediaindonesia.com
02/2/2023 17:12
Zoom Ungkapkan Cara Perusahaan Meningkatkan Performa
Zoom Video Communications, Inc. (ZM), hari ini atau Kamis (2/2) hari ini, mengadakan Work Transformation Summit APAC 2023.(Ist)

ZOOM Video Communications, Inc. (ZM), hari ini atau Kamis (2/2) hari ini, mengadakan Work Transformation Summit APAC 2023.

Pertemuan mengundang sejumlah pimpinan industri dalam diskusi mengenai cara-cara terbaik untuk memenuhi ekspektasi pelanggannya, serta menggunakan data untuk mengidentifikasi tren dan meningkatkan pendapatan tanpa menambah risiko.

Acara ini dihadiri oleh pembicara dari Zoom, antara lain Kelly Steckelberg, Chief Financial Officer dan Ricky Kapur, Head of Asia Pacific, para pimpinan industri dari penyedia jasa market intelligence global IDC, serta perusahaan konsultasi strategis Metrigy Research.

Baca juga : Perusahaan Perlu Pilih Teknologi Sistem konferensi Video Lengkap

Beberapa pembahasan di antaranya berinovasi untuk menavigasi kondisi saat ini. Di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini, peran teknologi menjadi semakin penting.

Ricky Kapur melihat adanya kebutuhan akan pendekatan-pendekatan baru dan inovatif agar karyawan, pelanggan, dan rekan kerja yang tersebar secara global dapat saling terhubung.

Kelly Steckelberg menambahkan,“Kami percaya bahwa kreativitas merupakan perangkat penting yang dapat membantu perusahaan mengubah ketidakpastian menjadi peluang.”

Baca juga : Workplace Management System (WMS) Bantu Pekerja Hybrid di Perusahaan

Salah satu tindakan penting yang dapat dilakukan perusahaan apabila mereka memiliki cadangan dana untuk berinvestasi adalah dengan merasionalisasi dan menyederhanakan infrastruktur teknologi informasi (IT) mereka.

Dengan demikian, perusahaan dapat bergerak dan berkembang lebih cepat.

Komunikasi dan kolaborasi telah menjadi bagian penting dalam strategi IT sebuah organisasi, terutama saat organisasi tersebut tengah beralih ke norma baru cara bekerja, yakni jarak jauh dan hybrid.

Baca juga : Digitalisasi Rekrutmen Karyawan Versus Antrean Panjang Pencari Kerja

Teknologi telah menjadi jalan untuk meningkatkan kualitas pengalaman pelanggan dan karyawan.

Oleh karena itu, para panelis dalam acara ini saling berbagi tentang bagaimana mereka menggunakan teknologi untuk meningkatkan kualitas pengalaman pelanggan dan karyawan.

Pembahasan termasuk membuat alur kerja sehari-hari menjadi lebih efisien, mengajar murid secara lebih personal, dan merancang ulang ruang fisik (seperti ruang rapat) untuk meningkatkan fleksibilitas.

Baca juga : Sebanyak 62% Karyawan di Indonesia Lebih Memilih Bekerja Secara Hybrid

Sebagai contoh, Ian Treweek, Head of Information Communications & Technology untuk The Disability Trust, melihat bahwa meningkatnya fleksibilitas, sebagai hasil dari peralihan ke gaya kerja hybrid, telah memunculkan kondisi yang menguntungkan bagi karyawan dan perusahaannya.

"Karyawan dapat menikmati keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi yang lebih baik, di mana hal ini turut menjamin dinamisme tim, sebab mereka dapat bekerja dengan jam kerja yang berbeda sepanjang hari," katanya.

“Kami paham bahwa gaya kerja dan kolaborasi hybrid memiliki makna yang lebih luas daripada sekadar menyediakan sarana untuk rapat,” kata Ricky Kapur.

Baca juga : Zoom AI Companion Berhasil Tembus 1 Juta Ringkasan Rapat

“Ini juga berarti menjaga hubungan antar karyawan tetap hidup, senantiasa mempermudah mereka untuk membangun hubungan di lingkungan yang hybrid, serta mampu memberikan perpaduan yang baik antara kolaborasi di dalam kantor dengan fleksibilitas dan produktivitas,” paparnya

Conversation intelligence (percakapan dengan kecerdasan buatan) merupakan perangkat bernilai tinggi bagi para pimpinan bisnis yang ingin meningkatkan efisiensi dan penjualan.

Sebagai contoh, perangkat lunak conversation intelligence dari Zoom, Zoom IQ for Sales, telah membantu tim sales mengatasi berbagai rintangan selama siklus penjualan.

Baca juga : Kiat Menjadi Pemimpin Sukses di Era Kerja Hybrid

Perangkat tersebut juga dapat memberikan masukan kepada para pimpinan sales dan timnya, terkait bagaimana mereka dapat meningkatkan kualitas percakapan dengan para pelanggan.

Menurut Kenny Scannell, Head of Zoom IQ for Sales, beberapa manfaat yang telah dirasakan langsung oleh para konsumen Zoom meliputi kemampuan untuk mendengarkan sentimen pelanggan, meningkatkan produktivitas bagi seluruh tim, dan membantu pemberdayaan tim sales untuk bekerja lebih efektif.

Tren dan fokus kerja di tahun 2023

Baca juga : Pekerja Profesional Menyukai Gaya Kerja Hybrid dan Fleksibel

Gaya kerja hybrid, otomasi, dan AI merupakan beberapa tren penting yang perlu diperhatikan di tahun 2023.

Para pimpinan eksekutif dari IDC dan Metrigy Research menunjukkan bahwa perusahaan harus bisa memecahkan kebingungan seputar gaya kerja hybrid dan jarak jauh, sebab hal tersebut berkaitan dengan iklim ekonomi saat ini.

Dr.Jaekoo Kang, Director of AI Research untuk i-Scream Arts meyakini bahwa keinginan karyawan untuk mengadopsi solusi digital dari platform seperti Zoom, sangat penting untuk mendukung kesuksesan dalam menciptakan model kerja yang efektif.

Baca juga : Strategi dari Logitech agar Kinerja Perusahaan Sukses di Era Hybrid

Mewajibkan karyawan untuk kembali ke kantor sepenuhnya bukanlah tindakan tepat di tahun 2023.

Namun, tidak ada satu pendekatan yang cocok untuk semua jenis karyawan dan perusahaan. Gaya kerja hybrid harus disesuaikan dengan setiap organisasi ketika mereka memilih teknologi terbaik untuk meningkatkan produktivitas.

Menurut Kelly, terdapat tiga hal penting yang dapat diterapkan oleh para pemimpin untuk strategi digital perusahaan mereka di tahun 2023, yakni:

Baca juga : Aplikasi Zoom Terus Dikembangkan Penuhi Tuntutan Penggunanya

Pertama: Mengidentifikasi apa yang dibutuhkan karyawan dan pelanggan untuk tetap bertahan dan merasa dilibatkan

Kedua: Meninjau posisi karyawan dan pelanggan dalam perjalanan transformasi digital mereka

Ketiga· Memperjelas area yang perlu ditata ulang untuk memperoleh dampak yang lebih besar. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya