Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
ITSEC Asia, perusahaan penyedia jasa keamanan informasi terbesar, di Asia Pasifik, menggelar ITSEC: Cyber Security Summit 2023 yang bertajuk “Cyber Attack Defense and Mitigation Strategy in the Era of Data Leakage” di JW Marriot Hotel, Jakarta, pada Kamis (19/1).
Acara ini menghadirkan para tokoh di bidang keamanan informasi dari berbagai industri untuk saling berbagi pengalaman, bertukar ide, dan mengulas tantangan yang ada dalam landskap keamanan siber di Indonesia.
Selain itu, kegiatan ini untuk menyikapi peningkatan pesat jumlah serangan siber yang menyasar lembaga pemerintah, perusahaan serta masyarakat luas.
Baca juga : Indonesia Perlu Membangun Ekosistem Digital yang Lebih Baik
Dalam pembukaan ITSEC: Cybser Security Summit 2023, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mengatakan, “Keamanan ruang siber nasional itu tidak bisa hanya satu bagian atau satu institusi tertentu, harus bersifat semesta dengan melibatkan semua komponen bangsa."
"Pemerintah harus berkolaborasi dengan pelaku bisnis dan akademisi dalam menjaga keamanan ruang digital,” kata Hinsa.
Hinsa juga memaparkan bahwa data anomali traffic pada tahun 2022 hasil monitoring dari pusat operasi keamanan siber BSSN ada hampir 1 M atau 976 juta lebih ini anomali ancaman yang ada di ruang siber, seperti malware activity (56,84%), information leak (14,75%), trojan activity (10,90%), dan yang lainnya (17,51%).
Baca juga : Gandeng Universitas Terkemuka, Yandex Luncurkan Kampanye Kecerdasan Buatan
Patrick Dannacher, CEO of StoneTree Group menjelaskan dalam sesi konferensi pers, “Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat di Indonesia dalam berbagai sektor mengharuskan kita turut meningkatkan kesadaran akan urgensi dari infrastruktur siber yang tangguh, mulai dari sumber daya manusia yang kompeten, hingga sistem keamanan yang tepat."
"Meningkatnya isu keamanan siber membuat kita harus cekatan dalam membantu seluruh elemen di Indonesia untuk melindung diri dari setiap ancaman siber yang ada," jelasnya.
"Dimulai dengan mengedukasi masyarakat dalam memahami masalah yang terjadi, sehingga setiap orang dapat menjaga datanya tetap aman," kata Patrick.
Baca juga : Survei Fortinet: Peran AI dalam Hadapi Serangan Siber Cukup Penting
Melalui event ITSEC: Cyber Security Summit 2023, ITSEC Asia berupaya memberikan kesadaran, pelayanan dan bantuan untuk membangun ekosistem sehingga dapat menciptakan ruang digital yang aman di kemudian hari.
Hal ini diungkapkan President Director ITSEC Asia, Andri Hutama Putra, mengatakan,“Seluruh pihak harus dapat bekerjasama secara konkret dan bergandengan tangan untuk saling membantu, baik BSSN, ITSEC Asia sebagai pelaku usaha, dan pemerintah Indonesia, untuk menjaga keamanan ruang lingkup digital di kemudian hari.”
Dunia digital tidak pernah berhenti berevolusi dan berkembang, begitu juga dengan ancaman siber yang semakin bervariasi dan beragam.
Baca juga : Eranyacloud Hadirkan Profesional Managed Service untuk Solusi Tingkatkan Efisiensi
"Oleh karena itu acara konferensi ini membahas beragam tantangan utama yang perlu diwaspadai oleh institusi dan korporasi dalam lanskap keamanan Teknologi Informasi pada tahun 2023 dan tahun-tahun mendatang, antara lain," katanya.
Andri menjelaskan dengan munculnya teknologi generasi lanjutan seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligent), Cloud Computing, serta teknologi lainnya, penjahat siber menciptakan teknik yang lebih kompleks dan efektif yang diharapkan dapat jauh lebih berbahaya - menjadi lebih canggih, dapat beroperasi secara mandiri, dan semakin sulit dideteksi.
Selain itu, menurut Andri, meningkatnya penggunaan perangkat pintar menghadirkan konektivitas yang memungkinkan pemerintah, industri, dan masyarakat untuk mendorong produktivitas dan kemampuan mereka dalam beraktivitas.
Baca juga : Pentingnya Paham XDR untuk Antisipasi Ancaman Siber yang Berkembang
Pada 2020, diperkirakan lebih dari 20 miliar perangkat IoT akan terhubung secara global. "Penerapan kultur Hybrid Working yang telah diterapkan selama beberapa tahun ini dan diprediksi akan berlanjut hingga beberapa tahun ke depan juga menunjukan bagaimana kebutuhan masyarakat akan teknologi semakin tinggi - menciptakan peluang besar bagi penjahat siber untuk mengeksploitasinya," kata dia.
Andri juga turut menyampaikan harapannya terhadap penyelenggaraan ITSEC: Cyber Security Summit 2023 ini,
“Sebagai perusahaan penyedia jasa keamanan informasi, kami harap acara ini dapat menjadi ajang bagi para pemangku kebijakan cybersecurity untuk saling bertukar informasi, ide, dan gagasan, serta memberikan wawasan yang dibutuhkan dalam membangun ekosistem keamanan informasi yang tangguh di Indonesia,” tutup Andri. (RO/OL-09)
Kaspersky menemukan 251.931 upaya pengiriman malware atau file berbahaya yang disamarkan dengan nama-nama judul anime.
Fokus ancaman global telah bergeser dari medan perang fisik menuju ruang digital. Serangan siber kini tidak lagi terbatas pada pembobolan data atau gangguan terhadap sistem keuangan semata.
Pada 2024 saja, Kaspersky mendeteksi dan mencegah hampir 50 juta serangan malware pada perangkat yang menargetkan bisnis di Asia Tenggara (SEA).
Laporan terbaru menunjukkan bahwa durasi rata-rata serangan siber jangka panjang, diukur dalam median hari, adalah selama 253 hari yang mengejutkan.
Pada 2024, Indonesia menghadapi sekitar 2,5 miliar serangan siber. Ini menunjukkan peningkatan 619,9% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023.
Pada 2024, 3.055 daftar akses korporat yang dijual oleh Initial Access Broker terdeteksi di pasar web gelap, meningkat 15% dari tahun ke tahun, dengan 427 kasus di kawasan Asia Pasifik.
Dalam keterangan resminya, BSSN menyebut rapat koordinasi ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama dalam melindungi data dan sistem penting Indonesia dari serangan siber.
Ancaman siber yang kian kompleks membuat perusahaan di Indonesia membutuhkan solusi backup yang lebih cerdas dan efisien.
DEPUTI Bidang Operasi Keamanan Siber BSSN Dominggus Pakel menyebutkan anomali trafik web di Indonesia terkait judi online di awal 2025 menurun dibandingkan 2024.
Amelia mengatakan butuh lembaga yang khusus mengawasi media sosial karena persoalan di dalamnya lebih kompleks
BSSN menyiapkan ribuan SDM yang berkompeten di bidang keamanan siber dan sandi untuk menghadapi berbagai ancaman dan serangan siber
Banyak yang masih menganggap keamanan siber sebagai cost center, bukan investasi, padahal keamanan siber seharusnya diterapkan dengan pendekatan by design, bukan by incident.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved