Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PERUSAHAAN solusi panel surya, ATW Solar terus melakukan inovasi-inovasi terbaru dengan meluncurkan ATW Solar Apps dan Solar Access untuk mempermudah masyarakat Indonesia mengakses panel surya. Hal ini sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam menyebarkan manfaat dari penggunaan energi terbarukan khususnya panel surya.
President Director ATW Group Arus Sempaka mengungkapkan, fokus perusahaan tahun ini yakni mengembangkan teknologi digital dalam produk sistem penggunaan panel surya sehingga mampu memberikan manfaat yang lebih luas bagi seluruh masyarakat di Indonesia.
Belum meratanya penyebaran energi listrik di Indonesia membuat ATW Solar ingin turut andil dalam mensukseskan Rencana Strategis Kementerian ESDM. Dimana hingga tahun 2024 diharapkan angka konsumsi listrik per kapita Indonesia dapat mencapai 1.408 kWh/kapita.
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), per September 2022 angka konsumsi listrik sebesar 1.169 kWh/kapita. Namun, rata-rata konsumsi listrik di ASEAN sendiri sebesar 3.672 kWh per kapita di mana hal tersebut menunjukkan tingkat konsumsi listrik di Indonesia masih cukup tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga.
“ATW Solar percaya panel surya dapat menjadi jawaban untuk tantangan penyebaran energi listrik tersebut ke daerah-daerah khususnya 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal). Hal ini turut menjadi tanggung jawab kami yang juga ingin menyebarkan manfaat dari penggunaan energi terbarukan khususnya panel surya dalam menghasilkan tenaga listrik. Sudah sepatutnya setiap orang berhak mendapatkan akses manfaat yang luar biasa dari penggunaan panel surya,” ujar Arus Sempaka.
Director ATW Solar Residensial Chairiman menjelaskan, ATW Solar Apps adalah aplikasi untuk melakukan proses pembelian hingga pemasangan panel surya bagi konsumen baru. Aplikasi ini mampu melakukan simulasi perhitungan kebutuhan untuk pemasangan panel surya.
Saat ini, ATW Solar telah memiliki lebih dari 4.000 pelanggan skala residensial dan 60 pelanggan skala commercial & industrial.
“Melalui peluncuran aplikasi ini, kami berharap lebih banyak lagi masyarakat yang memiliki akses untuk merasakan manfaat dari panel surya. ATW Solar sangat optimis dengan peluncuran aplikasi ini karena dapat menjadi jembatan menuju Indonesia yang lebih baik seperti mampu menjawab tantangan global yaitu perubahan iklim dan digitalisasi,” jelas Chairiman.
Baca juga : Jaringan Komputer, Pengertian, Jenis, Transmisi, dan Topologi
Fitur-fitur yang tersedia pada aplikasi, lanjutnya, sangat mencerminkan kemudahan di era digitalisasi saat ini. Salah satu fitur unggulan pada aplikasi ini adalah pin point lokasi simulasi pemasangan panel surya pada atap surya. Dengan fitur ini pengguna bisa melihat seberapa besar panel surya yang bisa dipasang dengan kondisi luas atap yang tersedia.
Dilengkapi tampilan 3D, fitur itu memiliki tingkat akurasi sebesar 90%. Sehingga gambaran awal ini dapat menjawab pertanyaan dari calon pelanggan sebelum memutuskan untuk menggunakan panel surya.
”Kelebihan lainnya dari aplikasi ini, kami tentu akan lebih cepat dalam memberikan pelayanan yang ditawarkan kepada pelanggan dan efektif dibandingkan dengan sistem terdahulu,” ucapnya.
Head of Research & Development Division ATW Group Roynaldo H. mengatakan, selain ATW Solar Apps, aplikasi lainnya yang diluncurkan yakni Solar Access. Aplikasi ini adalah aplikasi monitoring dari sebuah sistem panel surya yang membuat penggunanya bisa memantau aktivitas panel surya milik mereka secara real-time, kapanpun dimanapun.
Pengguna bisa mengetahui berapa besar energi listrik yang dihasilkan dari panel surya, hingga berapa besar energi listrik yang telah digunakan.
“Semua tampilan yang ada pada kedua aplikasi tersebut tentu sangat user-friendly sehingga mudah dipelajari dan nyaman saat digunakan. Kami berharap dengan peluncuran dua aplikasi ini dapat membuat masyarakat lebih tertarik juga memahami penggunaan seputar panel surya. Tentu saja pelanggan akan mendapatkan manfaat nyata terkait penghematan biaya listrik yang signifikan,” kata Roynaldo.
Saat ini, ATW Solar Apps dan Solar Access dapat diunduh secara gratis di Google Play Store dan App Store. (RO/OL-7)
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dinilai berpotensi menghambat momentum Indonesia dalam merealisasikan transisi energi.
Penelitian dan pilot project perlu digencarkan untuk menyesuaikan algoritma machine learning dengan kondisi geologi Indonesia.
Seluruh sumber energi untuk menghasilkan hidrogen masih berkaitan dengan bawah permukaan bumi .Geofisika menjadi salah satu disiplin ilmu yang dapat mengidentifikasinya.
PERUSAHAAN tambang Mitrabara Adiperdana memperluas kegiatan usaha di bidang energi baru terbarukan, industri agro, infrastruktur, dan jasa pertambangan.
Selain fasilitas perpajakan, APBN juga dialokasikan ke berbagai kementerian/lembaga untuk mendukung aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Indonesia dan Swiss berkomitmen untuk terus mempererat kerja sama dalam pengembangan energi bersih melalui PLTA berkelanjutan.
Indonesia diproyeksikan akan menjadi net importer gas fosil pada 2040, hingga dampak kesehatan dan lingkungan yang meningkat di sekitar pembangkit.
Investasi untuk pembangkit listrik sebesar Rp2.133,7 triliun, di mana sekitar 73% dialokasikan untuk partisipasi pihak swasta atau independent power producer (IPP).
PT Blasfolie Internasional Indonesia, salah satu perusahaan kemasan plastik di Indonesia yang berdiri pada 2015, meresmikan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap.
Berkat Cawan Group, resmi mengamankan dokumen Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR) untuk dua proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) strategis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved