Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
EPIC Games, produsen gim video Fortnite, Senin (19/12), sepakat membayar denda sebesar US$520 juta kepada Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat (FTC) karena menggar undang-undang privasi anak dan mengecoh penggunannya untuk melakukan pembelian daring tanpa sengaja.
FTC mengatakan denda yang dijatuhkan kepada salah satu nama besar di gim video itu terjadi setelah Epic dianggap dengan sengaja menargetkan pemain Fortnite yang berusia di bawah 13 tahun sehingga mereka menjadi korban pelecehan dan kekerasan di ruang chat.
Dalam gugatannya, FTC menuding Epic dengan sadar mengetahui banyak anak bermain Fortnite dan mengumpulkan data mereka tampa persetujuan orangtua seperti yang diwajibkan oleh Undang-Undang AS.
Baca juga: Fortnite Kembali ke iOS dan Android Lewat Xbox Cloud Gaming
"Bahkan, ketika Epic, mengetahui bahwa data yang mereka kumpulkan berasal dari pemain berusia di bawha 13 tahun, mereka tidak berhenti melakukannya," tegas FTC.
FTC juga menuding Epic mengatur ruang chat yang membuat anak dan remaja bisa terhubung dengan para pemain dewasa.
"Anak-anak dan remaja telah dirundung, diancam, dilecehkan, dan terpapar sikap berbahaya yang membuat mereka trauma kala bermain Fortnite," lanjut FTC.
Atas pelanggaran itu, Epic sepakat membayar denda sebesar US$275 juta dan kini hanya mengizinkan anak dan remaja masuk ke dalam ruang chat jika mendapatkan izin langsung dari orangtua.
Di gugatan terpisah, Epic dituding mempraktikan pola gelap, praktik mengecoh para pemain melakukan pembelian yang tidak diinginkan tanpa sepengetahuan mereka.
"Epic membiarkan anak-anak membeli berbagai barang tanpa persetujuan orangtua mereka," tuding FTC.
FTC juga menyebut Epic dengan sengaja membuat proses pengembalian uang atau pembatalan rumit serta menghukum pemain yang mempertanyakan pembelian yang tidak mereka lakukan.
Epic sepakat membayar ganti rugi sebesar US$245 juta terkait gugatan ini. (AFP/OL-1)
Setelah hampir lima tahun absen, Fortnite kembali tersedia di App Store Apple di Amerika Serikat.
Mariah Carey membawa semangat Natal ke dalam dunia Fortnite dengan tampil sebagai karakter non-pemain di Winterfest hingga 7 Januari.
Trailer kolaborasi antara Fortnite dan Superhero Marvel, Spider-Man telah diluncurkan.
Serangan siber banyak mengincar gamer muda penggemar beberapa permainan populer.
Gim tersebut tidak bisa dijangkau pengguna mobile sejak Apple dan Google menghapusnya dari App Store pada 2020.
Seorang ayah melakukan kekerasan kepada anak usai viral kedapatan tengah melakukan perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved