Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BERAPA harga yang wajar untuk jasa pekerja konstruksi atau tukang harian? Sebuah pertanyaan penting di era pembangunan dan keterbukaan saat ini, tapi sayang belum sepenuhnya memiliki jawaban yang standar.
Terkadang pengguna jasa merasa harga upah yang dibayarkan terlalu tinggi, tidak jarang juga tukang sebagai pemberi jasa menganggap bayarannya tidak sesuai dengan pekerjaannya.
Bersama startup yang bergerak di bidang konstruksi, Gravel, ketidaksetaraan harga ini berhasil diubah.
Baca juga : Tembus 2000 Aplikator, Gnetion Gelar KOSAN Nasional Edisi Spesial di Cirebon
"Terbukti Gravel telah dipercaya untuk menyelesaikan lebih dari 4.000 proyek pembangunan dengan bantuan lebih dari 25.000 tukang, atau yang akrab disebut Dulur, yang tersebar di 18 provinsi di Indonesia," papar Co-Founder dan CEO Gravel, Georgi Putra, dalam keterangan pers, Selasa (29/11).
Gravel sebagai aplikasi pencari tukang mengedepankan prinsip fairness (kewajaran dan keadilan) bagi konsumen (pengguna aplikasi) dan mitra usaha (pekerja konstruksi), agar kedua pemangku kepentingan ini memperoleh keadilan dalam transaksi jasa.
"Dalam menjalankan prinsip ini, Gravel menerapkan sistem penetapan harga yang layak dan standar yang adil bagi kedua belah pihak," jelasnya.
Baca juga : Kreator Konten Disabilitas Bidang Konstruksi Arifin Gabung ke Aplikasi Gnetion
Penetapan harga tukang Gravel masih berada di kisaran harga pasar dengan memastikan nilai yang diterima konsumen terukur dan berbanding seimbang dengan kualitas jasa yang diberikan.
"Untuk itu, Gravel menyediakan tukang yang memiliki kualitas keterampilan sesuai standar industri konstruksi dan sudah berpengalaman, di mana setiap tukang yang ingin menjadi mitra harus melewati tahap seleksi keterampilan yang ketat," ucap Georgi.
Selain nilai yang seimbang dengan harga, konsumen juga mendapatkan transparansi harga dan informasi pekerja melalui aplikasi Gravel.
Baca juga : Apresiasi Para Tukang, Startup Gravel Gelar Momen Kebersamaan
Keahlian dan pengalaman tukang dapat dicek terlebih dahulu sebelum melakukan pemesanan.
Keterbukaan ini tak hanya membuat konsumen percaya, tapi juga dimudahkan karena tidak lagi melalui negosiasi harga yang sering alot dan ketidakjelasan kualitas kerja yang sering terjadi saat mencari tukang dengan cara konvensional.
“Kami meyakini bahwa bisnis jasa, cara konvensional maupun digital, ujungnya tetap bermuara prinsip kepercayaan, dan kepercayaan ini didapat dengan keadilan dan keterbukaan. Hingga saat ini kami telah menuai hasilnya dan mendapatkan feedbacktingkat kepuasan konsumen sebesar 99,7%,” papar Georgi.
Baca juga : Quipster, Solusi Berbasis IOT untuk Digitalisasi Rantai Pasok Industri Konstruksi
Prinsip keadilan ini juga diterapkan sama kepada tukang. Bersama Gravel, tukang memiliki standar upah yang jelas sesuai dengan keahlian dan pengalamannya.
"Gravel membedakan upah antara mandor, tukang, dan kernet dibuat dengan mempertimbangkan fungsi kerja dan tanggung jawab yang berbeda," jelas Georgi.
Tukang juga diklasifikasikan lagi menjadi beberapa kategori keahlian agar pekerjaannya fokus dan tidak tumpang tindih, misalnya tukang atap akan fokus mengerjakan tugas instalasi atau renovasi atap.
Baca juga : Dorong Industri Konstruksi, Startup Gravel Dorong Inovasi Manajemen Digital
Dari segi waktu kerja, Gravel juga menetapkan jam kerja yang jelas. Jika membutuhkan waktu pengerjaan ekstra, konsumen harus mengajukan permintaan lembur dari aplikasi dan menyetujui harga lembur yang sudah ditetapkan.
Pembayaran upahnya pun jelas dan tepat waktu dengan sistem “hari ini kerja, besok pasti gajian”. Begitu pekerjaan dinyatakan selesai oleh konsumen dari aplikasi, besok tukang bisa langsung mencairkan upah.
Penerapan-penerapan prinsip keadilan kepada tukang ini telah memberikan dampak ekonomi yang cukup besar kepada ribuan tukang.
Baca juga : Startup Konstruksi Gravel Buka Lapangan Pekerjaan Bagi Ribuan Orang
"Yang terpenting, mereka lebih mandiri dan tidak memiliki ketergantungan menunggu pekerjaan yang kerap terjadi ketika hanya mengandalkan ajakan mandor atau pemborong saja. Lewat aplikasi Gravel Dulur, tukang bisa mencari pekerjaan sendiri dan menjadi lebih berdaya," terang elas Co-Founder dan CPO Gravel, Fredy Yanto.
“Ini bukan berarti Gravel ingin mendisrupsi cari kerja tukang dengan cara konvensional. Justru kami ingin memperluas channeltukang dalam mencari rezeki dengan memanfaatkan teknologi," jelasnya.
"Cara cari kerja lewat aplikasi Gravel adalah sesuatu yang mudah dipahami dan bisa dilakukan siapa saja. Kami ingin tukang-tukang di Indonesia semakin berdaya dan sejahtera,” ucap Fredy. (RO/OL-09)
Empat penggerak ekosistem startup terkemuka Asia Pasifik yakni, KUMPUL (Indonesia), TechShake (Filipina), Techsauce (Thailand), dan InnoLab Asia (Vietnam).
SETELAH membuka cloud region di Indonesia, Google Cloud mengklaim sejak lima tahun belakang telah memberikan kontribusi ekonomi senilai Rp900 triliun.
TiDB dikenal sebagai database SQL terdistribusi yang fleksibel dan open-source.
Penting adanya ruang bagi startup lokal untuk memperluas jejaring internasional.
INDONESIA menjadi salah satu negara yang memiliki antusiasme tinggi dalam mengadopsi teknologi digital terbaru. Namun, di sisi lain, masih ada perusahaan lokal industri digital
Sebagai pemenang, tim ini memperoleh investasi senilai $500 berupa AWS Cloud credits untuk mendukung pengembangan teknologi dan infrastruktur startup mereka ke depannya.
Konsumen merasa tertipu, karena harga awal yang ditampilkan berbeda dengan total yang harus dibayar. Ini tentu menimbulkan ketidakpercayaan dan membuat loyalitas konsumen menurun.
QuantumByte, platform artificial intelligence app builder yang dikembangkan oleh startup Indonesia, Quantum Teknologi Nusantara terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Peluncuran MyPro+ ini merupakan inovasi digital besar kedua pada tahun ini setelah MyGo+ baru-baru ini diperkenalkan kepada publik.
Meski berguna untuk hal positif seperti belajar jarak jauh, ponsel ini juga kerap menjadi pintu masuk untuk berbagai masalah terkait dengan era digital ini.
Dalam aplikasi MyMoment, pengguna dapat mengirimkan pesan dukungan kepada para pemain, memprediksi skor pertandingan, hingga menebak pencetak gol pertama.
Melalui aplikasi Nyalanesia, pengguna dapat mengakses berbagai program literasi, pelatihan guru, marketplace literasi, hingga forum komunitas pendidikan dalam satu genggaman.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved