Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
SETELAH membuka cloud region di Indonesia, Google Cloud mengklaim sejak lima tahun belakang telah memberikan kontribusi ekonomi senilai Rp900 triliun. Cloud region adalah wilayah geografis yang digunakan oleh penyedia layanan cloud (cloud provider) untuk membagi infrastruktur cloud mereka. Sejak 2020, Google Cloud telah memiliki tiga titik cloud region yang berada di Indonesia.
Dalam lima tahun ke depan, Google Cloud pun memproyeksikan bisa mencapai angka Rp1.400 triliun sebagai kontribusi nilai ekonomi di Indonesia. Di samping itu, dari kontribusi tersebut, juga diproyeksikan bisa menstimulasi munculnya 240 ribu lapangan pekerjaan tiap tahunnya.
Beberapa langkah telah disusun perusahaan yang berinduk pada Google tersebut, di antaranya adalah dengan berekspansi cloud region dengan cakupan yang lebih luas lagi. Hal ini dilakukan juga untuk mengakomodasi pengembangan kebutuhan sektor digital yang berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Selain itu, untuk mencapai proyeksi pertumbuhan nilai ekonomi, mereka juga akan berinvestasi lebih besar untuk startup dalam negeri. Saat ini, Google Cloud mengklaim telah mendukung lebih dari 70% unicorn Indonesia, yang menggunakan layanan cloud mereka.
“Kami ingin selalu memiliki peran. Kami juga akan menggandeng Komdigi, untuk mendukung startup lokal. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan 100 startup di Indonesia, dengan program yang telah kami susun bersama Komdigi,” kata Country Director Google Cloud Indonesia Fanly Tanto di hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis, (22/5).
Saat ini, Fanly mengungkap ada lebih dari 25% startup yang beroperasi di Indonesia merupakan startup lokal, dan dari persentase tersebut, 57 di antaranya merupakan pemain kunci di sektor ekonomi digital saat ini di Indonesia. Beberapa startup Indonesia yang menggunakan layanan Google Cloud di antaranya adalah Gojek, Noice, Kata.ai, Aruna, dan Sekolah.mu.
Bersama Komdigi, Google Cloud Indonesia meluncurkan program Southeast Asia Indonesia AI Focused Program. Program ini ditujukan untuk menjadi akselerator lebih banyak muncul dan bertumbuhnya startup lokal agar bisa memanfaatkan AI untuk pengembangan produk dan layanan mereka.
Pada tahap awal, akan dibuka pendaftaran untuk 20 startup yang dimulai pada September–November. Nantinya, pemilik startup tak perlu melepas saham mereka (equity-free) untuk mengikuti program ini.
Startup yang terpilih akan menerima teknologi dan sumber daya terbaik di bidangnya untuk mempercepat pengembangan dan komersialisasi produk eksklusif menggunakan AI generatif atau AI agentic. Ke-20 startup juga akan mendapatkan kredit Google Cloud senilai hingga 350 ribu USD setelah lulus dari program. Peserta juga akan mendapatkan lokakarya, bimbingan dan dukungan teknis, hingga dihubungkan ke calon investor. (M-3)
Ia memastikan tiap anak Sekolah Rakyat akan dipetakan potensi dan talentanya. Sehingga, pengarahannya akan lebih tepat.
Di tengah akselerasi transformasi digital, perusahaan di seluruh sektor dituntut untuk tidak hanya beradaptasi, tetapi juga memimpin dalam inovasi.
Fitur-fitur AI dalam kelas pintar memungkinkan dosen memantau partisipasi dan respons mahasiswa secara real-time, termasuk identifikasi mahasiswa yang tidak aktif.
Prioritas utama dalam kemajuan AI tetap konsisten, yakni membangun infrastruktur yang efisien, mengoptimalkan algoritma, dan memastikan penerapan yang praktis.
SEPERTI kolaborasi Intel dan Microsoft yang melahirkan PC, di era Generative AI (GenAI), teknologi Large Language Model (LLM) membutuhkan sistem operasi.
Sistem Smart Classroom yang diimplementasikan IPB University bekerja sama dengan Huawei dan U-Learning, telah melalui uji coba terbatas dan menunjukkan hasil yang luar biasa.
GRAB resmi meluncurkan program akselerator Grab Ventures Velocity (GVV) ke-8 yang didukung oleh Superbank dan Genesis Alternative Ventures.
Empat penggerak ekosistem startup terkemuka Asia Pasifik yakni, KUMPUL (Indonesia), TechShake (Filipina), Techsauce (Thailand), dan InnoLab Asia (Vietnam).
TiDB dikenal sebagai database SQL terdistribusi yang fleksibel dan open-source.
Penting adanya ruang bagi startup lokal untuk memperluas jejaring internasional.
INDONESIA menjadi salah satu negara yang memiliki antusiasme tinggi dalam mengadopsi teknologi digital terbaru. Namun, di sisi lain, masih ada perusahaan lokal industri digital
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved