Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
SETIAP aktivitas di internet akan selalu meninggalkan jejak atau rekam digital yang tidak akan terhapus. Dibutuhkan kehati-hatian dalam beraktivitas di dunia maya, termasuk dalam mengunggah foto, teks, atau video.
Tanpa kewaspadaan, hal itu bisa merugikan diri sendiri karena bisa menjadi sasaran kejahatan oknum tak bertanggung jawab. Demikian beberapa benang merah dalam webinar yang mengambil tema “Jaga Kebocoran Data Pribadi dari Hacker” di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Saat menggunakan internet atau beraktivitas di ruang digital, menurut dosen Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin Muhammad Ridha, ada dua jenis identitas yang terlihat dan yang tak terlihat. Identitas yang terlihat adalah nama akun, foto profil pengguna, deskripsi pengguna, dan identitas lain yang tercantum.
Sementara identitas yang tak terlihat adalah nomor identifikasi pribadi (PIN), kata sandi, two factor authentication, one time passcode, dan identitas lainnya.
“Apabila hendak memilih identitas asli atau samaran di ruang digital, sebaiknya disertai tanggung jawab dengan pilihan tersebut. Yang jelas, lindungi dan konsolidasikan identitas digital dalam berbagai platform yang dimiliki,” ucapnya.
Aktivitas di internet, lanjut Ridha, akan selalu meninggalkan jejak. Jejak terbagi menjadi dua, yaitu pasif dan aktif. Jejas pasif adalah jejak yang kita tinggalkan secara daring tanpa sepengetahuan pengguna. Contohnya adalah penyedia layanan internet dan perkiraan lokasi akan terpantau selama berselancar di dunia maya.
“Sementara jejak aktif adalah data yang sengaja kita kirim ke platform digital. Misalnya, foto dan video yang diunggah di media sosial, riwayat penelusuran situs, riwayat pencarian, maupun unggahan teks,” tuturnya.
Oleh karena itu, menurut Ridha, jejak atau rekam digital perlu benar-benar dijaga karena sangat berpengaruh pada reputasi pengguna. Begitu juga dengan identitas digital yang harus dilindungi sebab itu merupakan kunci untuk masuk ke ruang digital. Selain itu, rekam digital sulit dihapuskan.
Baca juga : Enam Jurus Membentengi Akun Twitter dari Penipu Online
Koordinator ASPIOKOM Wilayah Bengkulu Dhanuserto Hadiprashada menuturkan, setiap individu yang aktif berselancar di ruang digital harus memiliki kompetensi aman bermedia digital. Kompetensi tersebut meliputi pengetahuan dasar mengenai fitur perlindungan perangkat keras, perlindungan data pribadi, dan pengetahuan dasar ragam penipuan di dunia digital.
“Tak hanya untuk kebutuhan pribadi, kompetensi ini juga penting diterapkan pada anak-anak disebabkan tingginya intensitas mereka dengan gawai,” ujar Dhanuserto.
Dosen di Universitas Pejuang Republik Indonesia (UPRI) Makassar, Andi Asy’hary Arsyad mengingatkan pentingnya etika. Kendati media sosial bank dunia maya, etika dibutuhkan seperti halnya di dunia nyata. Sebab, orang-orang yang beraktivitas di dunia maya datang dari latar belakang berbeda-beda dan memiliki standar norma yang tak sama pula.
“Etika digital ditawarkan sebagai pedoman menggunakan berbagai platform digital secara sadar, tanggung jawab, berintegritas, dan menjunjung nilai-nilai kebajikan antarinsan dalam menghadirkan diri, kemudian berinteraksi, berpartisipasi, bertransaksi, dan berkolaborasi dengan menggunakan media digital,” ucapnya.
Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Kegiatan itu khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Kalimantan dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat. (RO/OL-7)
Kegiatan bertema Socialization and Workshop of IT-Based Good Governance, Machine Learning, and Renewable Energy for Indonesian Migrant Workers, ini digelar selama tiga hari.
Antisipasi dampak negatif globalisasi: pelajari strategi jitu hadapi tantangan ekonomi, sosial, dan budaya. Siap menghadapi perubahan dunia? Klik di sini!
Globalisasi tak terhindarkan? Pelajari cara menangkal dampak negatifnya bagi ekonomi, sosial, & budaya. Tips ampuh untuk Indonesia & bisnismu!
Globalisasi tak terhindarkan, tapi dampak negatifnya bisa dicegah! Pelajari cara cerdas menghadapinya, lindungi budaya lokal, dan raih manfaatnya. Klik sekarang!
LITERASI digital menjadi aspek krusial dalam menghadapi era teknologi informasi yang terus berkembang.
Pemerintah perlu menentukan metode dan sasaran seperti apa yang ingin diambil dalam kebijakan terkait akses konten digital, terutama bagi anak-anak.
Terdakwa kasus situs judol berinisial ZA membantah keterlibatan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi dan PDIP dalam kasus tersebut.
Pernyataan itu menyusul penetapan lima tersangka oleh Kejaksaan dalam kasus PDNS, termasuk seorang mantan pejabat Kementerian Kominfo.
Kepala Seksi Intelijen Kejari Jakpus Bani Immanuel Ginting menyebut terjadi pengondisian pemenang tender pengadaan barang dan jasa pengelolaan antara pihak Kemenkominfo.
SEKRETARIS Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Projo Handoko membantah Budi Arie Setiadi terlibat dalam melindungi situs judi online.
Proses registrasi izin kunjungan jurnalistik yang saat ini berlaku masih dijalankan secara manual dan belum memiliki standar khusus.
Tercatat ada sebanyak 162 instansi yang ikut serta yang karyanya dinilai enam pakar selama 3 bulan untuk ajang Anugeram Media Humas 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved