Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
RUANG Ortu by ASIA, aplikasi digital parenting pertama di Indonesia yang memudahkan orangtua dalam mengasuh dan memantau perkembangan anak-anak mereka, resmi diluncurkan ke publik pada Sabtu (13/8), di Aula Buya Hamka, Al Azhar, Jakarta Selatan.
DEF GHI selaku pengembang aplikasi bersama Alumni Sekolah Islam Al Azhar (ASIA) melalui komunitas Asia Edu, organisasi yang mengambil peran aktif dengan mengisi posisi sebagai mitra para orangtua dalam implementasi pengasuhan digital ini, melakukan grand launching Ruang Ortu by ASIA.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Yayasan Pesantren Indonesia Al Azhar, organisasi orangtua murid dan guru di sekolah-sekolah Al Azhar, Direktur Utama RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, Fidiansjah, serta Ustadz Hamdi Solah Al-Bakry.
Baca juga : Alumni Sekolah Islam Al Azhar Luncurkan Aplikasi Pengawas Penggunaan Gawai
"Kami selaku pengembang Ruang Ortu by ASIA, sangat bangga dapat memperkenalkan untuk kali pertama kepada publik, aplikasi yang sangat bermanfaat bagi orangtua dalam pengawasan terhadap anak-anak mereka dalam penggunaan gawai," kata Ketua Umum ASIA Mohammad Ilham Anwar, melalui siaran persnya, Minggu (14/8), di Jakarta.
Kemudian, Direktur DEF GHI Rafik Ahmad menyatakan,"Dalam perjalanannya, pembangunan, pengembangan, hingga peluncuran aplikasi ini pada hari ini, tak lepas dari campur tangan berbagai pihak."
"Oleh karena itu, kami menaruh harapan besar agar aplikasi Ruang Ortu by ASIA dapat terus disosialisasikan di lingkungan sekolah di Indonesia," jelas Rafik.
Baca juga : PLN Icon Plus Beri Bantuan kepada 10 Sekolah dan Masyarakat di Palembang
Pada kesempatan tersebut, Asisten Deputi Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak pada Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Imron Rosadi, mengapresiasi dengan diluncurkannya Ruang Ortu by ASIA.
Menurutnya, aplikai ini layak didukung dengan rekomendasi kebijakan agar dapat diperluas untuk komunitas pendidikan dan orangtua lainnya.
"Kami berharap aplikasi ini dapat digunakan bagi anak-anak usia 11 tahun ke bawah yang di Indonesia yang jumlah bisa mencapai 80 juta orang," jelasnya.
Baca juga : Bonus Demografi, STIE Arlindo Siap Hasilkan Lulusan Siap Kerja
"Oleh karenanya, jika ingin lebih masif lagi, ini harus dibawa ke kebijakan ranah publik yang lebih luas dan tentu saja tidak asal mendukung. Namun, dengan landasan hukum yang kuat dan dengan dukungan pemerintah, lembaga terkait dan masyarakat," jelas Imron.
Sementara, Kepala Direktorat Pendidikan Dasar Menengah Yayasan Pesantren Indonesia Al Azhar Nuri Muhammadi menyatakan, Ruang Ortu by ASIA merupakan terobosan teranyar bagi Al Azhar, lembaga pendidikan yang telah 70 tahun hadir di Tanah Air.
Tak hanya orangtua dan anak, aplikasi ini dinilainya sangat berguna bagi para guru di Al-Azhar.
Baca juga : Jangan Jauhkan Generasi Alfa dari Teknologi, Bekali dengan Literasi Digital
"Sekolah, khususnya guru-guru kami, mendapatkan informasi terkait aplikasi-aplikasi apa saja yang diakses oleh murid, berapa lama si anak mengakses sebuah aplikasi. Sehingga kami dapat memberikan arahan ke anak agar menggunakan IT (teknologi informasi) itu dengan adab," Nuri Muhammadi, memaparkan.
Sementara, sosialiasi Ruang Ortu by ASIA akan digencarkan salah satunya oleh Jamiyyah, organisasi orangtua murid dan guru di sekolah-sekolah Al Azhar.
Ketua Salam Jamiyyah Dien Aprima Hardini menyatakan, pihaknya akan segera menyosialisasikan aplikasi ini ke sekolah-sekolah Al Azhar di Tanah Air.
Baca juga : Yayasan Al-Mar Salurkan Bantuan Peralatan Teknologi untuk Menunjang Pendidikan
"Selaku orangtua, Ruang Ortu by ASIA ini sebenarnya sudah kami tunggu-tunggu peluncurannya. Fitur-fiturnya sangat edukatif dan membantu orangtua," kata Dien.
"Kami akan membantu dalam hal sosialiasi aplikasi ini ke seluruh Al Azhar di Indonesia," tambah Dien.
Dukungan hampir serupa juga dilontarkan oleh Ketua Departemen Ketahanan Keluarga
Baca juga : Zaky Muhammad Syah, Sosok di Balik Kesuksesan Platform Dibimbing.id
Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga DPP PKS Eko Yuliarti Siroj, yang akan mengenalkan Ruang Ortu by ASIA di lingkungan organisasi, agar selanjutnya dapat bersinergi dengan khalayak.
"Salah satu tantangan terbesar di Indonesia itu adalah penggunaan teknologi terutama bagi anak-anak, yang belum memiliki bekal yang cukup untuk masuk ke dunia teknologi yang sangat terbuka," kata Eko Yuliarti Siroj.
"Dan kami menilai, aplikasi Ruang Ortu by ASIA sangat membantu, terutama bagi orangtua dalam mengendalikan arus informasi teknologi kepada anak-anak," jelasnya.
Baca juga : My Baby Momversity Wujudkan Generasi Tangguh Melalui Program Parenting
Aplikasi ini dirancang berdasarkan pemahaman budaya dan kebiasaan masyarakat Indonesia dan disajikan dalam bahasa Indonesia.
Ruang Ortu by ASIA, aplikasi yang memiliki fitur-fitur unggulan, yakni Mode Asuh Instan, Jadwal Penggunaan, Monitoring Aktivitas, Geo Fencing, Memantau Panggilan, Blokir Internet, Blokir Aplikasi, Pembatasan Penggunaan, dan Mitra Asuh.
Selain itu, ada konten-konten positif bagi perkembangan anak, dapat diunduh di Google Play Store. Sedangkan untuk Apps Store masih dalam tahap pengembangan. Kunjungi juga laman asia.ruangortu.id untuk informasi lebih lanjut. (RO/OL-09)
Pembangunan peradaban bukanlah soal membangun jalan dan jembatan semata.
MAJELIS Masyayikh menyelenggarakan Uji Publik Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal (SPMI–SPME) untuk Pendidikan Pesantren Jalur Nonformal
Kemenag Pastikan Tunjangan Guru PAI Non ASN Naik Rp500 Ribu
Rumah Pendidikan menyediakan layanan spesifik bagi berbagai pemangku kepentingan pendidikan, mulai dari Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan, Ruang Murid, Ruang Bahasa, hingga Ruang Sekolah.
Data 2024 menunjukkan angka partisipasi sekolah (APS) untuk usia 16–18 tahun di Banten baru mencapai 71,91%, masih di bawah rata-rata nasional.
Wamenag Romo R Muhammad Syafi’i mengungkapkan masjid harus menjadi pusat pembinaan umat yang holistik, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi sebagai episentrum transformasi sosial
Anak-anak yang belum bisa berkomunikasi dengan baik perlu selalu didampingi saat bermain sendiri maupun bersama teman-temannya.
Sebelum anak dilepas bermain di luar, orangtua diminta memulai dengan pengawasan hingga pemantauan di awal.
Menurut sejumlah penelitian, musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun.
Menurut Director Learning Development JMAkademi, Coach A Ricky Suroso, orangtua perlu membekali anak-anaknya di usia golden untuk tangguh dalam karakter dan punya daya juang tinggi.
Konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas serta memicu diabetes dan gangguan kesehatan jantung.
FENOMENA masalah komunikasi antara orangtua dan anak sudah terjadi sejak lama, dan bukan menjadi hal yang asing lagi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved