Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
NASA secara resmi bergabung dalam perburuan unidentified flying object (UFO) alias objek terbang yang tidak dikenal. Badan antariksa Amerika Serikat itu pada Kamis (9/6) mengumumkan studi baru yang akan merekrut ilmuwan terkemuka untuk memeriksa fenomena di udara yang asing (unidentified aerial phenomena). Ini merupakan subjek yang telah lama memesona publik dan baru-baru ini mendapat perhatian tingkat tinggi dari Kongres.
Proyek itu akan dimulai awal musim gugur ini dan berlangsung sekitar sembilan bulan. Fokusnya pada identifikasi data yang tersedia, mengumpulkan lebih banyak data di masa depan, dan menganalisis temuan untuk mencoba memperoleh pemahaman ilmiah. "Selama beberapa dekade, NASA telah menjawab panggilan untuk mengatasi beberapa misteri paling membingungkan yang kita ketahui dan ini tidak berbeda," tutur Daniel Evans, ilmuwan NASA yang bertanggung jawab untuk mengoordinasikan penelitian ini, mengatakan kepada wartawan melalui telepon.
Saat NASA menyelidiki dan menjelajahi tata surya untuk mencari fosil mikroba purba, para astronomnya mencari sesuatu yang disebut bentuk teknologi di planet yang jauh untuk mencari tanda-tanda peradaban cerdas. Ini pertama kali NASA menyelidiki fenomena yang tidak dapat dijelaskan di langit Bumi.
Dengan akses ke berbagai alat ilmiah, NASA ditempatkan dengan baik tidak hanya untuk mengungkap UFO dan memperdalam pemahaman ilmiah, tetapi juga menemukan cara mengurangi fenomena tersebut. "Ini menjadi bagian penting dari misinya untuk memastikan keselamatan pesawat," kata kepala ilmuwan badan tersebut, Thomas Zurbuchen.
Pengumuman itu muncul saat bidang studi UFO, yang dulu merupakan penelitian terpencil yang dianggap buruk, mendapatkan lebih banyak daya tarik utama. Bulan lalu, Kongres mengadakan dengar pendapat publik tentang UFO. Laporan intelijen AS tahun lalu mengatalogkan 144 penampakan yang tidak dapat dijelaskan. Itu tidak mengesampingkan asal alien.
Studi NASA akan independen terhadap Grup Sinkronisasi Identifikasi dan Manajemen Objek Lintas Udara Pentagon. Namun badan antariksa itu, "Berkoordinasi secara luas di seluruh pemerintah mengenai penerapan alat-alat sains," katanya dalam suatu pernyataan.
Baca juga: Cara Menghilangkan Garis Merah di Word
Kurangnya jumlah pengamatan UFO menyulitkan komunitas ilmiah saat ini untuk menarik kesimpulan. Oleh karena itu, kata astrofisikawan David Spergel, yang akan memimpin penelitian, tugas pertama kelompok tersebut yakni mengidentifikasi seluruh data di luar sana dari sumber-sumber termasuk warga sipil, pemerintah, organisasi nirlaba, dan perusahaan.
Tujuan menyeluruh lain dari NASA yaitu memperdalam kredibilitas di bidang studi ini. "Ada banyak stigma yang terkait dengan unidentified aerial phenomena (UAP) di antara penerbang angkatan laut dan komunitas penerbangan kami," kata Evans.
"Salah satu hal yang kami harap dapat dilakukan sebagai bagian dari studi ini yaitu membicarakannya secara terbuka untuk membantu menghilangkan beberapa stigma yang terkait dengannya. Hal itu akan menghasilkan sesuatu yang jelas, peningkatan akses ke data, lebih banyak lagi laporan, lebih banyak penampakan." (AFP/OL-14)
Ia melihat sebuah cahaya tiba-tiba muncul di langit malam, bergerak dari barat ke timur, sebelum melesat ke atas seperti yang disebut UFO Nimitz dengan kecepatan luar biasa.
MUMI yang diduga merupakan jasad dari dua makhluk bukan manusia dipamerkan dalam sebuah sidang kongres di Meksiko.
NASA dianggap tepat untuk memainkan peran penting berkat kemampuan satelit dan aset teknis lainnya yang mereka miliki.
NASA menggelar pertemuan publik pertama mereka mengenai UAP pada Mei lalu, meminta pendekatan ilmian untuk menjelaskan berbagai penemuan misterius selama ini.
Dilansir dari Daily Mail, Rabu (8/3) ilmuwan dan pejabat tinggi intelijen berhipotesis bahwa alien mungkin telah lama mengirim pesawat 'kapal induk' melintasi galaksi,
Namun dalam menyelidiki UFO di luar angkasa, langit, atau di bawah air, Pentagon telah menghasilkan ratusan temuan.
PERTEMUAN antara Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Anchorage, Alaska, Jumat waktu setempat atau Sabtu WIB, berakhir tanpa kesepakatan gencatan senjata di Ukraina.
Sebanyak 54% warga Amerika Serikat yakin konsumsi alkohol berdampak negatif bagi kesehatan.
APPLE akhirnya kembali mengaktifkan fitur saturasi oksigen pada perangkat Apple Watch, setelah sempat dilarang oleh Komisi Perdagangan Internasional (ITC) Amerika Serikat pada 2023
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan bertemu pada hari ini di Alaska untuk membahas upaya mengakhiri perang tiga tahun antara Moskow dan Ukraina.
Youtube menguji coba kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi pengguna di bawah 18 tahun.
SEKRETARIS Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengungkapkan bahwa pemerintah akan melakukan negosiasi tarif lanjutan dengan AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved