Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DENGAN meningkatnya kekhawatiran akan potensi kejahatan daring melalui catfishing, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) melalui Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Kemenkominfo telah pula memberi edukasi digital untuk masyarakat Indonesia melalui program daring "Obral Obrol liTerasi Digital: Mengenal Fenomena Penipuan Catfishing" yang disiarkan melalui Youtube dan Facebook pada 24 Februari 2022 lalu.
Pembicara tamu terkemuka yang hadir di acara ini antara lain: Relationship Expert & Psikolog, Dian Wisnuwardhani; Pemeriksa Fakta MAFINDO, Bentang Febrylian; dan Dewan Pengarah Siberkreasi atau ICT Watch, Donny B.U.
Mengenal Fenomena Catfishing
Dalam keterangan pers, Senin (7/30, dijelaskan bahwa Catfishing merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan penipuan yang menggunakan identitas online palsu untuk mengelabuhi korban.
Penipu biasanya menggunakan foto dan informasi orang lain untuk menciptakan persona online yang dapat dipercaya, dan kemudian memikat korban untuk selanjutnya korban dijebak dalam berbagai penipuan dan berujung pada tindakan kriminal.
Fenomena catfishing ini ternyata menjadi faktor resiko utama bagi para pengguna aplikasi kencan.
Sebuah studi menyatakan, 65% dari total 18.000 responden di 27 negara, termasuk Indonesia, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap aplikasi kencan, dan yang menyedihkan, 15% dari total responden melaporkan bahwa mereka pernah mengalami penipuan.
Dari berbagai modus penipuan, catfishing menjadi modus operandi nomor satu dengan 51% dari mereka yang menjadi sasaran pernah terjebak di dalamnya.
Kebebasan internet memungkinkan siapa saja untuk membuat identitasnya sendiri, sehingga siapa pun dapat menjadi karakter apa pun yang diinginkan secara daring.
"Internet memungkinkan orang untuk melakukan identity play, dalam arti seseorang bisa membuat identitasnya sendiri sehingga Ia bisa menjadi apa saja karakter yang diinginkan di dunia maya. Sayangnya, teknologi ini juga digunakan untuk melakukan sejumlah penipuan," ujar Donny dalam keterangan pers, Senin (7/3).
Karakteristik Catfishing
Ada ciri-ciri utama yang dapat dijadikan acuan untuk mengidentifikasi catfishing, yaitu: menolak melakukan video call, menghindari pertemuan tatap muka, dan membatasi komunikasi hanya melalui chat dan voice call.
"Kemungkinan besar, pelaku catfishing berperilaku seperti itu untuk melindungi identitasnya agar tidak terbongkar. Jadi, korban tidak akan tahu wajah pelaku catfishing yang sebenarnya," ujar Bentang.
Lebih lanjut, Dian memandang fenomena catfishing terjadi ketika orang tidak nyaman dengan dirinya sendiri, sehingga pelaku tidak dapat menunjukkan pribadi aslinya tanpa penyamaran.
"Dari sudut pandang psikologi, ini disebut identity confusion, jadi mereka bingung dengan diri mereka sendiri. Ketika kita menggunakan Facebook atau Instagram, lalu sering mengambil foto dengan menggunakan filter dibandingkan tampil alami, ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang terjadi dengan kepribadian orang tersebut," ujar Dian.
Saat ini Kemenkominfo melalui GNLD Siberkreasi terus menghadirkan berbagai webinar dan program workshop edukasi untuk menyikapi isu literasi digital.
Untuk bisa mendapatkan informasi mengenai kegiatan Obral Obrol liTerasi Digital dan kegiatan lainya, dapat dilihat di info.literasidigital.id atau ikuti akun sosial media @siberkreasi.
Tentang Kementerian Komunikasi dan Informatika RI
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo), melalui Ditjen Aptika, memiliki fungsi utama menyebarluaskan dan mengembangkan infrastruktur digital nasional untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia.
Kemenkominfo bekerja sama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi sebagai mitra untuk memberikan edukasi dalam literasi digital kepada masyarakat melalui berbagai bentuk media.
Gerakan ini difokuskan pada pemanfaatan literasi digital sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan bangsa dan memajukan bangsa Indonesia. (RO/OL-09)
Kaspersky menemukan 251.931 upaya pengiriman malware atau file berbahaya yang disamarkan dengan nama-nama judul anime.
Fokus ancaman global telah bergeser dari medan perang fisik menuju ruang digital. Serangan siber kini tidak lagi terbatas pada pembobolan data atau gangguan terhadap sistem keuangan semata.
Pada 2024 saja, Kaspersky mendeteksi dan mencegah hampir 50 juta serangan malware pada perangkat yang menargetkan bisnis di Asia Tenggara (SEA).
Laporan terbaru menunjukkan bahwa durasi rata-rata serangan siber jangka panjang, diukur dalam median hari, adalah selama 253 hari yang mengejutkan.
Pada 2024, Indonesia menghadapi sekitar 2,5 miliar serangan siber. Ini menunjukkan peningkatan 619,9% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023.
Pada 2024, 3.055 daftar akses korporat yang dijual oleh Initial Access Broker terdeteksi di pasar web gelap, meningkat 15% dari tahun ke tahun, dengan 427 kasus di kawasan Asia Pasifik.
Dengan sistem yang lebih sederhana namun tetap andal, organisasi dapat memperkuat perlindungan data tanpa harus mengorbankan efisiensi atau membebani anggaran.
Ke depan industri TI akan terus berkembang. Terlebih, adanya kebutuhan keterbukaan informasi publik dan keamanan siber.
Pelajari faktor pendorong globalisasi: teknologi, ekonomi, politik, dan budaya. Pahami perubahan dunia yang saling terhubung dan dampaknya.
Broadcast: Jangkau audiens masif! Pelajari definisi, strategi, dan cara efektif sebarkan informasi secara luas. Raih perhatian maksimal!
Pelajari Microsoft Word: Tingkatkan produktivitas dengan alat pengolah kata esensial ini. Panduan lengkap & fitur unggulan!
Pelajari gerbang logika, fondasi pemrograman & logika digital. Kuasai dasar-dasarnya untuk jadi programmer handal!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved