Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERUSAHAAN wadah penyimpanan plastik ikonik asal Amerika Serikat, Tupperware berada di ambang kebangkrutan. Saham Tupperware turun hingga 90% selama setahun terakhir.
PADA 1946, ahli kimia Earl Tupper menciptakan wadah plastik yang ringan dan tidak mudah pecah yang terinspirasi oleh desain kaleng cat yang rapat.
Ketika pasar dibuka, Senin (10/4) setelah laporan keuangan itu pada Jumat (7/4), saham Tupperware anjlok 50% dan bertahan pada tingkat depresi dalam beberapa hari berturut-turut.
Setelah lebih dari tiga dekade menjadi bagian tak terpisahkan dari rumah tangga Indonesia, Tupperware akhirnya resmi menghentikan seluruh aktivitas bisnisnya di Tanah Air.
Hingga September 2021, tim sukarelawan Nahdlatul Ulama (NU) melaporkan ratusan kyai, wali satri, bu nyai yang meninggal akibat pandemi Covid-19 dan sejumlah anak menjadi yatim piatu.
Dalam rangka hari Batik Nasional yang akan diperingati pada 2 Oktober, Tupperware melakukan kolaborasi ekslusif dengan seorang designer ternama Indonesia: Anne Avantie.
TUPPERWARE Brands Corporation mengajukan kebangkrutan. Ini hanya beberapa bulan setelah pembuat wadah penyimpanan makanan ikonik asal Amerika itu menutup pabrik terakhirnya.
Perusahaan asal Amerika Serikat yang memproduksi kontainer makanan, Tupperware, secara resmi mengajukan kebangkrutan Chapter 11 pada Selasa, 17 September 2024.
PREMIUM Housewares Solutions nomor 1 di Indonesia, Tupperware, kembali menghadirkan produk terbaru untuk menemani keluarga Indonesia menyambut Ramadan di tahun ini.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved