Berita Terbaru Penyelidikan Hari Ini

Komnas HAM Akui Tidak Sinkron dengan Kejaksaan Agung

KETUA Komnas HAM Atnike Nova Sigiro mengatakan standar dan prosedur penyelidikan dan penyidikan di Komnas HAM dan Kejaksaan Agung harus diperbaiki dan disinkronkan

Polisi Dalami Dugaan Pidana Kasus Keracunan Keluarga di Bekasi

Polisi juga masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sejumlah sampel di antaranya makanan, bungkus kopi, bekas muntahan, feses atau kotoran korban, dan air mineral.

Tersangka Simpan Jasad Angela Lebih dari Setahun, Polisi: Bingung Mau Dibuang ke Mana

MEL sengaja menyimpan jasad Angela Hindriati Wahyuningsih, 54, selama lebih dari satu tahun di rumah kontrakannya di Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Makam Anak dari Terduga Korban Mutilasi di Bekasi Dibongkar untuk Cek DNA

Hengki mengatakan tim forensik butuh waktu dalam mengidentifikasi jasad korban. Pasalnya, korban diduga telah dimutilasi dan disimpan dalam waktu cukup lama di dalam kontainer.

Polisi Telusuri Jaringan Prostitusi Daring di Denpasar

Untuk kasus pembunuhan akan ditangani Polsek Denpasar Selatan, sedangkan kasus prostitusi daring ditangani Satuan Reserse Kriminal Polresta Denpasar.

Polisi Selidiki Kebakaran Ratusan Kios Pasar Besi Tasikmalaya

Kebakaran menghanguskan 151 kios, terdiri dari kios Pasar Besi yang 135 kios, dan kios Pasar Burung yang terbakar sebanyak 16 kios.

Kejagung Dalami Dugaan TPPU terkait Rasuah BAKTI Kominfo

Pihak Gedung Bundar belum menetapkan tersangka dalam perkara tersebut. Kendati demikian, pemeriksaan terhadap para saksi terus dilakukan.

Polisi Masih Lacak Keberadaan Penculik Bocah di Gunung Sahari

Polisi mengalami kesulitan saat memeriksa sopir bajaj yang membawa pelaku dan korban. Namun, sopir bajaj tersebut juga mempunyai riwayat keterbelakangan mental.

Polres Belu Selidiki Potongan Jari Manusia dalam Makanan

Selain pemilik warung, kata dia, tim penyidik juga sudah memeriksa pemilik pabrik tahu. Namun hasilnya masih nihil karena tidak ada tahu asal muasal jari tersebut.

Ahli: Keluarga yang Tewas di Kalideres tidak Terkait Sekte Tertentu

Meski ditemukan buku lintas agama di rumah keluarga tersebut, namun ahli sosiologi agama memastikan sejumlah buku mudah ditemukan di tempat umum.

Polisi Hentikan Penyelidikan Kasus Kematian Keluarga di Kalideres

Hasil penyelidikan kami yang sangat detail kami menemukan kematian yang terjadi di Kalideres adalah kematian wajar dalam kondisi yang tidak wajar. Kata polisi.

Keluarga di Kalideres Jual Barang, sudah Disiapkan di Luar Rumah

Polisi tidak merinci siapa yang dihubungi oleh Budiyanto. Pasalnya, temuan itu masih diselidiki lebih lanjut.

Polisi Periksa 3 Saksi terkait Insiden Munas Hipmi di Solo

Jika perkara itu bisa diselesaikan dengan prinsip keadilan restoratif, Polresta Surakarta mengupayakan penyelesaian secara kekeluargaan.  

Polisi Temukan Komunikasi Satu Arah melalui Ponsel Keluarga Tewas di Kalideres

Polisi juga menemukan komunikasi yang terjadi hanya satu arah dalam ponsel tersebut. Dalam pesan itu tertulis banyak kata-kata negatif.

Polisi: Dua Jasad Keluarga Tewas di Kalideres sudah Lama Jadi Mumi

Hengki mengatakan, saat ini polisi bersama tim ahli forensik masih berupaya mengungkap penyebab kematian sekeluarga tersebut.

Polisi Periksa Dua Anak Korban Tewas di Kalideres

Teranyar, penyidik telah memeriksa dua anak dari korban Rudiyanto Gunawan dan R Margareth Gunawan. Kedua anak korban tersebut tinggal di Bekasi, Jawa Barat.

Kasus Gagal Ginjal Akut, Polri Sudah Periksa 41 Saksi

Nantinya, Polri menetapkan tersangka dalam kasus gagal ginjal akut yang menewaskan ratusan anak, melalui mekanisme gelar perkara.

Polisi Temukan Bungkus Bekas Makanan di Rumah Satu Keluarga yang Tewas

Temuan tersebut langsung ditindaklanjuti tim dokter di laboratorium forensik. Dalam hal ini, untuk menjawab apakah satu keluarga di Kalideres, Jakarta, meninggal akibat kelaparan.

Polisi Selidiki Mobil Milik Keluarga Tewas di Kalideres

Proses penyelidikan mengalami kesulitan lantaran tidak ada kamera pengawas atau CCTV yang terpasang pada rumah tersebut.

Pemilik Diminta Bertanggung Jawab atas Kebakaran Kapal Express Cantika 77

PT Dharma Indah sebagai pemilik Kapal Express Cantika 77 diminta tidak melepas tanggung jawab atas kebakaran kapal mengakibatkan 20 penumpang meninggal.

Belajar dari Kasus Oknum Petugas Keamanan di Pematangsiantar

Suara Mosi tak Percaya kepada Menteri Kesehatan

Seni Mendengarkan di Era Digital

UMKM Perlu Adopsi Digitalisasi untuk Akses Pasar Global

1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024

Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu

Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting