Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
Dari enam korban dalam kecelakaan proyek kereta cepat yang telah diidentifikasi, mencakup dua korban meninggal dunia, dua korban luka berat dan dua korban luka ringan.
Kereta teknis proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) mengalami kecelakaan hingga terguling di area Cipada-Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (18/12).
Kartika Wirjoatmodjo menilai permintaan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) soal penambahan masa konsesi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) menjadi 80 tahun adalah hal yang wajar.
Diketahui bahwa usulan penambahan kosesi KCJB itu dilatarbelakangi untuk menutup pembengkakan biaya proyek atau cost overrun sebesar US$1,45 miliar.
Pembahasan opsi tersebut muncul di tengah rencana operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada pertengahan tahun depan.
Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sepanjang 142,3 km melalui empat stasiun, yaitu Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, Stasiun Tegalluar.
Hal ini disebabkan dalam pelaksanaanya terdapat beberapa kendala penyebab kelayakan bisnis sehingga diperlukan penyesuaian masa konsesi menjadi 80 tahun.
Menteri BUMN menyebut harga tiket dan efisiensi menjadi faktor adanya opsi penghentian KA Argo Parahyangan.
Ada dua layanan yang akan menghubungkan pusat Jakarta dan Bandung dengan Stasiun Kereta Cepat. Layanan tersebut adalah LRT Jabodebek dan KA Feeder KCJB.
Dengan menggunakan LRT Jabodebek, penumpang cukup menempuh waktu selama 20 menit dari Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas menuju Stasiun LRT Jabodebek Halim.
Anggota Komisi VI DPR RI Amin Ak mengkritik pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, menurutnya dampak positif dari proyek kereta cepat ini patut dipertanyakan.
KCJB mampu melesat dengan kecepatan 420 kilometer per jam dan kecepatan operasional 350 km/jam.
Pemerintah bersama pihak Tiongkok berkomitmen proyek tersebut bisa rampung pada pertengahan tahun depan.
Perdana, kereta inspeksi KCJB akhirnya menjajal rel kereta cepat pada Kamis, (10/11).
PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai pemimpin konsorsium Pilar Sinergi BUMN Indonesia siap menyelesaikan penugasan ini sebaik mungkin.
PT KAI sebagai pemimpin konsorsium Pilar Sinergi BUMN Indonesia menyatakan siap menyelesaikan penugasan pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) sebaik mungkin.
Ia menekankan bahwa semua hal yeng terkait investasi pasti akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
"Saya tadi mendapatkan keterangan progresnya sudah mencapai 88,8% secara keseluruhan. Untuk peluncuran, nanti operasional insyaAllah kurang lebih Juni 2023,"
Syaikhu pun menyinggung proyek Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur dan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang memakan anggaran besar dari APBN.
Ditargetkan, pada November 2022 mendatang atau bertepatan dengan penyelenggaraan Presidensi G20, KCJB sudah menjalani tes dinamis.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved