Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
“Jadi kolaborasinya dalam bentuk perhiasan, teknik pembuatannya memang berdasar dari para perajin di desa Taro, berbeda dengan teknik yang kami lakukan."
Dalam film Tebusan Dosa, penonton diajak untuk merasakan perasaan hampa dan kosong dari sebuah kehilangan, kegelisahan dalam menghadapi ketidakpastian, dan harapan yang tak pernah padam.
Untuk perannya sebagai Wening, seorang ibu yang berjuang mencari anaknya, Happy Salma harus belajar mengendarai sepeda motor selama satu bulan penuh.
Tebusan Dosa berkisah tentang perjuangan seorang ibu bernama Wening (Happy Salma) mencari anaknya Nirmala (Keiko Ananta) yang hilang di sungai karena kecelakaan sepeda motor.
Film yang dibintangi oleh Happy Salma, Putri Marino, dan Bhisma Mulia ini akan tayang di bioskop pada 17 Oktober 2024.
Film 'Tebusan Dosa' dibintangi oleh Happy Salma, Putri Marino, dan aktor Jepang Shogen. FILM misteri horor pertama persembahan rumah produksi Palari Films
Ini merupakan filn horor religi perdana Joko Anwar.
SETELAH sukses dengan Pengabdi Setan, Perempuan Tanah Jahanam, dan Pengabdi Setan 2 Communion, sutradara Joko Anwar bakal segera kembali dengan film horor Siksa Kubur.
Keterlibatan Ariel Tatum dalam pagelaran seni tersebut berawal dari ketidaksengajaan sampai akhirnya dia diajak oleh Happy Salma untuk ikut menari bersama dirinya.
Tantangan lainnya, kata Happy Salma, adalah bagaimana dia menghadirkan sosok seorang dukun yang tetap relevan dengan situasi saat ini.
“Di Indonesia itu cerita hantu atau misteri selalu dikaitkan dengan perempuan yang jahat dan ingin balas dendam. Tetapi sayangnya, tidak tergali kenapa dia sampai seperti itu."
Film Nana (Before, Now & Then) itu mendapat 11 nominasi dalam FFI kali ini.
Sutradara Kamila Andini kembali membicarakan kebebasan perempuan dalam sosok Nana, penyintas kerusuhan dekade 1960-an yang berupaya mencari pintu keluar dari ketertekanannya.
Pementasan “Sudamala: Dari Epilog Calonarang” adalah karya kolaborasi antara 80 orang seniman dan maestro Bali juga kota lainnya.
Pementasan ini merupakan produksi ke-53 dari Titimangsa. Titimangsa sempat mementaskan Monolog Inggit sebanyak 14 kali pada periode tahun 2011-2014 di Jakarta dan Bandung.
Dalam film tersebut, Happy membawakan karakter utama sebagai Raden Nana Sunani dengan latar waktu era 1960-an.
Pentas ini mengisahkan empat tokoh pergerakan Nasional yakni Sutan Sjahrir, Mohammad Hatta, dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, dan Iwa Koesoema Soemanteri, di Banda Naira,
Happy mengaku banyak mendapatkan pelajaran berharga dari mendiang ibunya, termasuk bagaimana menyeimbangkan antara tugas mengasuh anak dan tetap melakukan pekerjaan di luar rumah.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved