Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Berdasarkan pantauan drone Balai Wilayah Sungai Sumatera V masih ada penumpukan material sisa erupsi dalam jumlah besar di lereng Gunung Marapi.
Sistem peringatan dini untuk mengantisipasi dampak bencana banjir lahar dingin pascaerupsi Gunung Marapi yang terletak di perbatasan Kabupaten Tanah Datar dan Agam, Provinsi Sumatra Barat.
Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso menjelaskan berdasarkan pengamatan pukul 00:00 sampai 06:00, guguran lava Gunung Merapi meluncur ke arah Kali Bebeng.
Dalam upaya memperkuat komitmennya terhadap pendidikan dan kesejahteraan sosial, Garrya Bianti Yogyakarta, hotel bintang lima di Yogyakarta yang merupakan bagian dari Banyan Group
BPPTKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa.
Akibat luncuran awan panas tersebut, masyarakat diimbau tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa.
BPPTKG melalui akun twitternya menyebutkan luncuran awan panas guguran itu terjadi pada pukul 04:56 WIB selama 150 detik dengan jarak luncur 1.500 meter yang mengarah ke Kali Gendol.
Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Dari pukul 12.00-18.00 WIB, aktivitas guguran awan panas berjumlah 1 kali, amplitudo 70 mm, dan durasi 120 detik.
Saat ini, tingkat aktivitas Gunung Merapi tetap di Level II (Waspada). Status Waspada Gunung Merapi sudah ditetapkan sejak 21 Mei 2018.
Gunung dengan ketinggian 2968 mdpl tersebut sempat meluncurkan awan panas.
Ketinggian asap kawah hingga sekitar 70 m di atas puncak kawah. BPPTKG juga mencatat guguran sebanyak 15 kali dengan amplitudo 4-65 mm.
Sebanyak empat kali guguran lava pijar teramati dari kamera pengintai atau closed-circuit television (CCTV) yang mengarah ke Gunung Merapi.
Sejumlah kegempaan di antaranya satu kali gempa guguran dengan amplitudo 3 meter yang berlangsung selama 45.88 detik dan satu kali frekuensi rendah dengan amplitudo 2 mm selama 10.28 detik
Aktivitas tersebut teramati pada 12 Mei 2019 dari pukul 12:00-18:00 WIB.
Tujuh gempa guguran selama periode tersebut amplitudonya 4-21 mm dengan durasi 40-76 detik.
BALAI Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan aktivitas Gunung Merapi
Guguran lava yang terpantau melalui CCTV mulai pukul 00.00-06.00 WIB mengarah ke hulu Kali Gendo
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved