Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PROGRAM Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin menuturkan penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge (MLSC)-Semarang 2025 menjadi bentuk keseriusan pihaknya membangun ekosistem sepak bola putri Indonesia secara berjenjang dan berkesinambungan. Diharapkan, dengan rutinnya gelaran kompetisi usia dini dapat mendorong lahirnya bibit-bibit pesepakbola putri yang kelak berjuang bagi Indonesia di masa mendatang.
MLSC-Semarang melibatkan 1.225 siswi yang berasal dari 66 Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) di wilayah Semarang dan sekitarnya unjuk kemampuan dan bakat mengolah si kulit bundar di lapangan hijau. Ribuan peserta tersebut terdiri dalam 30 tim yang bersaing di Kategori Umur (KU) 10 dan 82 tim di KU 12. Tak hanya bersaing dalam kompetisi 7 vs 7, para peserta juga ditantang menunjukkan bakat dan kemampuannya dalam berbagai uji ketangkasan atau Skill Challenge yang terdiri dari dribbling, passing & control, 1 on 1, shoot on target, serta penalty shoot.
“Kami menyadari, membangun ekosistem sepak bola putri tidak bisa dilakukan secara instan, melainkan penuh kesabaran dan konsistensi. Untuk itu, kami terus menyelenggarakan MLSC sebagai upaya membangun fondasi yang kokoh bagi olahraga ini sekaligus menunjukkan kepada masyarakat dan berbagai stakeholder terkait bahwa kami sangat serius melakukan pemassalan khususnya di level usia dini,” ujar Yoppy.
Upaya memutar roda ekosistem sepak bola putri di level usia dini tersebut mulai membuahkan hasil. Salah satunya terlihat di SDN Klepu 03 Semarang yang sudah mengikuti MLSC sejak tahun lalu. Kepala Sekolah SDN Klepu 03 Semarang, Didit Sulistio, menyebut turnamen sepak bola putri ini tidak hanya menjadi wadah bagi para siswi dalam menyalurkan bakat di lapangan hijau, tapi juga diharapkan menjadi ladang prestasi non akademik bagi anak didiknya. Untuk itu, ia bersama jajaran guru dan pelatih menggodok dengan matang tim yang akan berlaga di MLSC.
“Ketika MLSC mulai bergulir tahun lalu di Semarang, kami berpikir bahwa turnamen ini bisa menjadi ajang bagi para anak didik menuai prestasi non-akademik. Untuk itu, kami menyusun program komprehensif seperti membuat Sekolah Sepak Bola (SSB) di sekolah kami dan membentuk tim yang akan berlaga di setiap gelaran MLSC. Bahkan, sebelum ikut turnamen ini kami menyelenggarakan training camp guna mematangkan kemampuan para siswi sehingga bisa memaksimalkan bakatnya ketika bertanding,” jelas dia.
Hasilnya, para punggawa SDN Klepu 03 sukses mengharumkan nama sekolah. Pada gelaran MLSC Semarang Seri 1 2024, mereka berhasil menembus babak semifinal di KU12. Prestasi mereka meningkat di Seri 2 2024, dengan menyabet gelar kampiun untuk KU10. Bahkan, dalam MLSC Semarang 2025, tim KU10 SDN Klepu 03 mampu mempertahankan gelar juara usai mengalahkan SDN Kembangarum 2 Semarang dengan skor 3-1.
Adapun persaingan memperebutkan label juara MLSC-Semarang 2025 yang dihelat di Stadion Universitas Diponegoro Tembalang, Minggu (16/2), berlangsung sengit dan penuh drama. Di partai final Kategori Usia (KU) 12, SDN Kalibanteng Kidul 03 tampil sebagai juara usai menghentikan perlawanan SDN Sendangmulyo 04 lewat adu penalti. Sementara itu, di KU 10, SDN Klepu 03 sukses mempertahankan status kampiun usai mengalahkan SDN Kembangarum 2 dengan skor 3-1 dalam ajang yang digagas Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife tersebut. (Ant/I-3)
Ribuan calon siswa SMA/SMK yang tereliminasi tahap pendaftaran dimulai Sabtu (14/6) in karena tidak melakukan verifikasi akun hingga hingga batas akhir yang ditentukan pada Jumat (13/6).
Collaborative for Academic Social Emotional Learning (CASEL) mulai mendapat perhatian serius di Indonesia.
Sebanyak 73% sekolah di Indonesia berada di area rawan banjir.
Sepuluh orang tewas dalam insiden penembakan di sekolah di kota Graz, Austria.
SALAH satu program prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) ialah Wajib Belajar 13 Tahun.
TKA berperan sebagai salah satu upaya penjaminan mutu pendidikan.
Kompetisi tingkat youth akan diikuti pemain usia dini.
Merespons hal tersebut, Yandri mengatakan bahwa kekurangan SDM menjadi salah satu tantangan.
Usia dini adalah masa ketika anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi tetapi waktu konsentrasi mereka masih sangat singkat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved