Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Analisis Drone Emprit: Ada Akun Bot Terorganisir Beri Dukungan ke STY

Akmal Fauzi
30/1/2025 19:38
Analisis Drone Emprit: Ada Akun Bot Terorganisir Beri Dukungan ke STY
Mantan pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong.(Dok.MI)

ANALIS media sosial dari Drone Emprit, Slovenia Istiani, mengatakan pemecatan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia menimbulkan beragam reaksi di media sosial. Dari temuannya, ada akun bot yang terorganisir menyuarakan dukungan terhadap pelatih asal Korea Selatan itu. 

Slovenia menjelaskan pembicaraan media sosial terbelah menanggapi pemecatan STY. Pertama ada kategori dengan narasi pro Shin Tae-yong, kedua kontra Shin Tae-yong dan ketiga narasi media dan akun info. 

Dia menjelaskan isu pemecatan STY diberitakan dalam 6.090 artikel dan 18.156 mentions dan dibicarakan di media sosial sebanyak 14.478 mention.

Namun, Slovenia menyoroti ada tagar #STYStay yang cukup masif di media sosial seperti twitter dan instagram. Selain diposting akun organik dan publik, tagar ini juga diposting akun bot. Drone Emprit mencurigai akun bot ini digerakkan terorganisir karena menggunakan narasi yang sama.

"Ada akun yang kami tangkap polanya sama. Tidak hanya di Twitter, tagar terorganisir ini banyak ditemukan di Instagram. Akun ini tidak bicara konteks tapi lebih ke amplifikasi cuitan atau postingan, dia re-tweet atau komen untuk menaikkan engagement," kata Slovenia dalam diskusi paparan hasil riset Drone Emprit tentang Analisis Percakapan Sepak Bola di Media Sosial, di Jakarta, Kamis (30/1). 

Dia menjelaskan, biasanya akun-akun ini tidak secara khusus membicarakan topik terkait sepak bola dalam postingannya. Akun itu justru lebih banyak memposting soal isu politik. Namun, akun ini secara khusus membicarakan isu sepak bola ketika ada pemberitaan STY dipecat. 

"Mereka tidak menyampaikan informasi yang kontekstual seperti akun-akun besar atau akun-akun influencer," jelasnya. 

Drone Emprit juga menemukan buzzer-buzzer negara asing yang memberikan dukungan kepada STY. Akun fans artis Korea yang aktif juga selalu memberi dukungan terhadap STY, termasuk saat pemecatannya dari posisi pelatih kepala timnas Indonesia. Pihak ini, kata dia, berupaya agar STY dipertahankan. Itu yang membuat mereka memberikan dukungan kepada STY.

"Mereka ini saya salutnya memang cukup solid dan militan sekali. Jadi setiap ada isu, mereka pasti akan menyerang satu masalah itu secara berbarengan seperti itu," kata Slovenia.

Ada beragam narasi dari sentimen positif terhadap STY di media sosial dari kasus pemecatan sebagai pelatih timnas Indonesia. Misalnya, kata dia, pengakuan atas perubahan signifikan yang dibawa STY dalam performa Timnas Indonesia. Kemudian, ada soal dedikasi STY dalam membangun timnas, serta pencapaian STY seperti membawa Timnas ke final Piala AFF 2020 dan peningkatan performa di kualifikasi Piala Dunia.

Sementara itu, untuk kategori kontra STY menarasikan soal kegagalan Timnas mencapai semifinal di Piala AFF 2024 yang dianggap berujung pada pemecatannya. Kemudian kritik kurangnya kemampuan komunikasi STY dengan pemain, strategi STY yang dianggap tidak efektif dan tidak sesuai dengan kebutuhan Timnas, serta ketegangan antara pendukung dan penentangnya terkait kepemimpinan STY yang dianggap memanfaatkan buzzer.

"Untuk tagar #STYout atau yang kontra STY, itu ada dari akun publik secara umum yang memang melihat kinerja STY tidak cukup memuaskan. Jadi mereka setuju dengan pendapat (Ketua Umum PSSI) Erick Thohir, kemudian mereka mengamplifikasi statement Erick Thohir bahwa ada masalah komunikasi antara STY dengan para pemain, seperti itu," kata Slovenia. 

Di tempat yang sama, Founder Football Institute Budi Setiawan mengatakan anggapan adanya buzzer di belakang STY terbukti dari hasil riset Drone Emprit.

"Dari riset ini membuktikan tagar #STYstay itu menggunakan buzzer. Hasil riset ini hampir sama dengan riset Football institute yang menyebutkan ada kepentingan lain di luar sepak bola," kata Budi. 

Budi menjelaskan ada motif tertentu di balik ramainya cuitan dukungan STY yang dipecat dari kursi pelatih timnas Indonesia. "Padahal sudah dijelaskan, ini soal pertimbangan (pemecatan) tapi masih ramai, itu patut dicurigai ada yang create (di media sosial)," kata Budi. (P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya