Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Timnas Norwegia Tolak Hadapi Israel di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ini Alasannya!

Gemma R Zaneta
19/12/2024 16:38
Timnas Norwegia Tolak Hadapi Israel di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ini Alasannya!
Timnas Norwegia Tolak Hadapi Israel di Kualifikasi Piala Dunia 2026(Instagram @herrelandslaget)

ASOSIASI Sepak Bola Norwegia menyatakan menolak bermain melawan tim nasional Israel dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa.

Alasan utamanya adalah konflik Israel dengan Gaza yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023, menurut laporan kantor berita Safa.

Namun, media Israel seperti Ynet News dan sumber lain menyebut bahwa keputusan Norwegia ini belum final.

Mereka melaporkan bahwa Norwegia meminta FIFA untuk menyelidiki dugaan pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina sebelum kualifikasi dimulai.

Presiden Asosiasi Sepak Bola Norwegia Lise Klaveness mengatakan bahwa Asosiasi Sepak Bola Norwegia mendukung pemerintah Norwegia dalam tuntutannya untuk segera mengakhiri serangan terhadap warga sipil yang tidak bersalah di Gaza. 

“Hasil undian ini sulit bagi kami, selain dari aspek olahraga semata. Tak seorang pun dari kami yang bisa bersikap acuh tak acuh terhadap serangan tidak proporsional yang telah dilakukan Israel terhadap penduduk sipil Gaza dalam jangka waktu yang lama,” ungkap Lise Klaveness.

Lise Klaveness menegaskan bahwa Norwegia secara aktif terlibat dalam seruan sanksi terhadap Israel di panggung internasional.

"Israel masih menjadi bagian dari kompetisi UEFA. Kami terus memantau situasi ini bersama FIFA, UEFA, dan pemerintah Norwegia," jelasnya.

Pernyataan Lise Klaveness pertama kali disiarkan oleh Saluran Israel I24. Tim nasional Norwegia seharusnya bertanding melawan Israel pada 25 Maret dan 11 Oktober. Namun, keputusan untuk memboikot membuat jadwal pertandingan tersebut menjadi tidak pasti, demikian dilaporkan dari kantor berita Safa.

Genosida Yang Sedang Berlangsung

Konflik di Jalur Gaza masih terus terjadi, dan jumlah warga Palestina yang meninggal akibat kelaparan dan pengepungan terus bertambah setiap hari.

Israel, yang saat ini menghadapi sidang di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tuduhan genosida terhadap warga Palestina, telah melancarkan serangan besar-besaran di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan Gaza sebanyak 45.059 warga Palestina telah tewas, sementara 107.041 lainnya terluka akibat serangan tersebut. Selain itu, sekitar 11.000 orang masih hilang dan diduga berada di bawah reruntuhan rumah-rumah yang hancur di seluruh Gaza.

Israel melaporkan bahwa 1.200 tentara dan warga sipil tewas selama Operasi di Al-Aqsa pada 7 Oktober. Namun, beberapa media Israel mengungkapkan bahwa banyak dari korban Israel pada hari itu meninggal akibat tembakan dari sesama tentara.

Menurut organisasi Palestina dan internasional, mayoritas korban yang tewas dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.

Perang yang dilakukan Israel menyebabkan kelaparan berat, yang mengakibatkan banyak warga Palestina, terutama anak-anak, meninggal.

Selain itu, serangan ini memaksa hampir dua juta orang mengungsi dari seluruh Jalur Gaza, dengan banyak di antaranya terpaksa pindah ke wilayah selatan yang sudah padat penduduk. (Palestinechronicle/Z-10)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya