Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
PELATIH Timnas Inggris Gareth Southgate, mengatakan akan mendiskusikan masa depannya sebagai pelatih Timnas Inggris setelah kekalahan 2-1 dari Spanyol di Final Piala Eropa 2024.
Inggris kalah dalam pertandingan puncak turnamen untuk kedua kalinya secara beruntun di bawah asuhan Southgate.
Southgate pun sangat memaklumi bahwa saat ini pihaknya tengah berada dalam pertanyaan soal masa depannya melatih timnas Inggris.
Baca juga : Harry Kane Siap Pecahkan Rekor Gol di Timnas Inggris
"Saya sangat memahami pertanyaan itu dan mengerti bahwa Anda perlu menanyakannya, tetapi saya perlu melakukan percakapan dengan orang-orang penting di belakang layar dan saya jelas tidak akan membahasnya di depan umum terlebih dahulu," kata Southgate mengutip Channel News Asia, (15/7).
"Tanpa diragukan lagi, Inggris memiliki beberapa pemain muda yang luar biasa. Kami sekarang telah kembali secara konsisten dalam pertandingan-pertandingan yang penting. Itu adalah langkah terakhir yang belum bisa kami lakukan."
Southgate mengakui sangat berat menerima kenyataan bahwa ia telah gagal menjuarai Piala Eropa bersama The Three Lions sebanyak dua kali.
Baca juga : Southgate Masih Percaya Kekuatan Skuad Muda Inggris
"Sulit untuk merenung begitu cepat setelah kekalahan seperti ini. Tentu saja, membawa Inggris ke dua final belum pernah dilakukan, tetapi kami datang ke sini untuk menang dan kami belum bisa melakukannya," sebutnya.
Southgate mengucapkan selamat kepada Spanyol dan mengatakan bahwa mereka adalah tim terbaik di turnamen ini.
Dia menunjuk kelelahan dan cedera sebagai alasan mengapa Inggris tidak dapat menandingi kontrol Spanyol pada sebagian besar pertandingan atau membangun momentum gol penyeimbang dari Cole Palmer di menit ke-73 setelah Nico Williams membawa Spanyol unggul dua menit memasuki babak kedua.
"Saya pikir pada dasarnya, di akhir pertandingan, masalah fisik yang kami alami mungkin telah memakan korban," kata Southgate.(Z-8)
Di usia 33 tahun, delapan bulan, dan 30 hari, Lucy Bronze adalah pemain tertua timnas Inggris di Piala Eropa Putri 2025 dan bermain 598 menit sepanjang Piala Eropa Putri.
Kemenangan di Piala Eropa Putri ini menegaskan dominasi timnas Inggris di kancah sepak bola putri Eropa, sekaligus menambah koleksi gelar mereka menjadi dua kali berturut-turut.
Kemenangan ini menandai sejarah bagi timnas Inggris sebagai tim kedua setelah Jerman yang mampu menjuarai Piala Eropa Putri secara beruntun (2022 dan 2025).
INGGRIS kembali menciptakan kisah heroik di Euro Putri 2025. Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan di menit ke-119 saat Lionesses bangkit dari ketertinggalan.
Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan timnas Inggris pada menit ke-119, menyambar bola muntah hanya setelah kiper Italia Laura Giuliani berhasil menyelamatkan tendangan penaltinya.
Inggris berhasil mengalahkan Belanda 4-0 di laga lanjutan Grup D Euro 2025.
Gareth Southgate adalah manajer sepak bola ketujuh yang mendapatkan gelar bangsawan dari kerajaan Inggris.
Meski memiliki banyak pengalaman, pelatih berusia 51 tahun itu mengaku merasa cemas di awal era baru bagi Inggris.
Southgate adalah manajer Inggris keempat yang dianugerahi gelar kesatria.
Nama-nama lain seperti Jurgen Klopp, Graham Potter, dan Eddie Howe juga sempat dipertimbangkan, tetapi FA kini fokus kepada Tuchel sebagai pilihan utama.
Selanjutnya The Three Lions akan menjamu Yunani pada 10 Oktober sebelum bertandang ke Helsinki untuk menghadapi Finlandia tiga hari kemudian.
Gareth Southgate mengundurkan diri setelah timnas Inggris kalah di final Euro 2024 dari timnas Spanyol 2-1, Juli lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved