Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Debut Melatih Timnas Inggris, Thomas Tuchel Akui Grogi

Dhika Kusuma Winata
21/3/2025 20:26
Debut Melatih Timnas Inggris, Thomas Tuchel Akui Grogi
Thomas Tuchel.(DOK SKY SPORTS)

THOMAS Tuchel akan melakoni debut memimpin Inggris pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa menghadapi Albania. Tuchel mengakui ada rasa grogi untuk pertandingan perdananya menukangi tim Tiga Singa. 

Meski memiliki banyak pengalaman, pelatih berusia 51 tahun itu mengaku merasa cemas di awal era baru bagi Inggris. 

"Saya akan sedikit gugup. Mudah-mudahan, kami dapat membuktikannya dan mengambil langkah pertama. Saya harus membuat orang percaya pada saya," kata Tuchel kepada ITV. 

Sebelum ditunjuk melatih Inggris, Tuchel memimpin Chelsea juara Liga Champions pada 2021 dan memenangi gelar domestik bersama Bayern Muenchen dan Paris Saint-Germain (PSG). Ini untuk perama kali tim Tiga Singa memiliki pelatih non-Inggris lagi setelah Sven-Goran Eriksson dan Fabio Capello. 

Tuchel akan mengambil alih tanggung jawab Inggris untuk pertama kalinya menghadapi Albania di Wembley, Sabtu (22/3) dini hari pukul 02.45 WIB. 

Pelatih asal Jerman itu sangat ingin menanamkan sikap yang lebih dinamis dalam skuadnya. Meski Inggris mencapai final pada Piala Eropa lalu ketika dikalahkan 2-1 oleh Spanyol, Tuchel merasa tidak begitu terkesan. 

Tuchel mengaku ada yang kurang dari skuad bentukan Gareth Southgate. Menurutnya, Inggris perlu identitas, kejelasan, ritme, kebebasan pemain, rasa lapar. 

"Dalam pengamatan saya, mereka lebih takut tersingkir dari turnamen daripada memiliki kegembiraan dan rasa lapar untuk menjuarainya," kata Tuchel. 

Southgate mengantarkan Inggris ke dua final di ajang Euro. Setelah edisi Euro 2024, dia mengundurkan diri karena tak mampu mengakhiri paceklik trofi Inggris selama puluhan tahun. 

Tuchel ingin meyakinkan para pemainnya untuk menerima filosofi menyerang yang menurutnya dapat menjadi pembeda. 

"Mereka bermain untuk tidak kalah. Kami memiliki hak untuk percaya diri. Saya ingin kami bermain dengan kegembiraan dan rasa lapar dan keinginan untuk menang dan kegembiraan untuk menang dan penerimaan kegagalan adalah bagian dari itu," ucap Tuchel. 

"Kami ingin menerapkan kebersamaan dan kegembiraan dan agar setiap orang merasa aman untuk mengekspresikan diri dan memberikan yang terbaik. Kami ingin bermain dengan rasa lapar dan kegembiraan untuk menang dan bukan dengan rasa takut untuk kalah," imbuhnya. (I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya