Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bali United Harap Ancaman Sanksi Berat untuk Cegah Pengaturan Skor

Putri Rosmalia Octaviyani
12/7/2024 14:20
Bali United Harap Ancaman Sanksi Berat untuk Cegah Pengaturan Skor
Pelatih Bali United Stefano Cugurra.(Dok. Twitter)

PELATIH Bali United Stefano Cugurra mengharapkan sanksi keras kepada oknum pelaku untuk mencegah praktik pengaturan skor atau match fixing dalam kompetisi sepak bola tanah air. Khususnya dalam gelaran Liga 1.

“Menurut saya tegas, harus keras buat pemain atau siapa pun,” kata Stefano di Pantai Purnama, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat, (12/7).

Sanksi berat, kata dia, bisa dijatuhkan apabila sejumlah bukti sudah terkumpul. Pelatih asal Brasil itu menambahkan hukuman yang keras dijatuhkan kepada pelaku agar dapat menjadi contoh sehingga tidak ada celah bagi oknum melakukan tindakan curang itu.

Baca juga : Madura United Siapkan Strategi Khusus Hadapi Bali United

Pelatih yang biasa disapa Coach Teco itu menambahkan praktik pengaturan skor dapat mencederai sportifitas olahraga dan tidak menghargai tim yang berlatih keras untuk mempersembahkan pertandingan yang baik.

“Kami pelatih, pemain kerja setiap hari untuk memberikan yang terbaik kepada tim. Tidak boleh ada kecurangan, benar-benar kotor. Tapi menurut saya semua harus ada bukti, agar pelaku dapat dijatuhkan sanksi,” imbuhnya.

Praktik curang itu, lanjut dia, tidak muncul dalam setiap kompetisi di tanah air termasuk menjelang Liga 1 Indonesia musim 2024/2025.

Baca juga : Bali United Tersungkur Ditangan Persikabo 1973

Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengancam adanya hukuman pidana dan hukuman seumur hidup dari sepak bola nasional apabila terbukti ada oknum di seluruh kompetisi yang terlibat menjadi pelaku pengaturan skor pertandingan.

“Dengan dukungan Polri, siapa pun yang main dihukum seumur hidup dari sepak bola nasional,” kata Erick Thohir di sela membuka turnamen Bali 7S di Pantai Purnama, Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu (22/6).

Di sisi lain sejumlah praktik curang terungkap di antaranya penanganan tindak pidana pemalsuan surat atau penipuan yang dilakukan Elwizan Aminuddin, mantan dokter gadungan PSS Sleman pada 2020-2021.

Baca juga : Banjir Gol Terjadi Saat RANS Nusantara Hadapi Bali United

Selain itu, juga penanganan terhadap kasus pengaturan pertandingan untuk mendapatkan skor yang diinginkan di Sleman.

Untuk itu, Erick Thohir mengapresiasi Kepolisian Resor Kota Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah menangani kasus-kasus penting tersebut untuk melindungi sepak bola Indonesia.

(Ant/Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya